Wah! dendam apa nih Erik Xiong pada saya? untungnya saya masih hidup. ( tapi 
ini juga gawat, malah tidak ada bukti korban Tionghoanya hahaha)

Memang ada tokoh2 gerakan seperti Arief Budiman yang berpendapat, agar orang 
Tionghoa jangan membesarkan kasus Mei sebagai kasus rasial, supaya mendapat 
simpatik dari masyarakat Mayorias non Tionghoa.

Secara strategi gerakan, ini sih sah2 saja, tujuannya untuk mencari dukungan 
seluas mungkin. Tapi, secara moral, hal ini sama sekali tidak mendidik. untuk 
menjelaskan maksud saya, saya coba membuat analogi dari sejarah perang dunia 
kedua.

Kita tahu, Jerman Nazi telah melakukan gerakan pembantaian massal bangsa 
Yahudi, ini sebuah peristiwa yang tentu sangat mencoreng muka orang Jerman 
sendiri yang masih punya nurani. agar rakyat Jerman semua dapat setuju 
menghukum kejahatan Nazi dalam perang dunia, dari pada menonjolkan holocoust, 
yang lebih mudah sebenarnya adalah menonjolkan akibat perang terhadap rakyat 
Jerman sendiri. tapi Rakyat Jerman ternyata cukup berani menghadapi kejahatan 
bangsanya sendiri, mereka secara berkala mengadakan peringatan Holcoust!  
akibatnya, Rakyat dan Negeri Jerman mendapat penghormatan secara luas di dunia 
Internasional. mereka cepat sembuh dari luka perang.

Sebaliknya, untuk mempertahankan harga diri bangsanya, para politikus Jepang 
berusaha menutupi kejahatan perangnya terhadap bangsa lain. akibatnya? mereka 
masih belum sepenuhnya dimaafkan oleh dunia internasional. malah, di  kaum 
kanan Jepang mulai bangkit lagi, berambisi mengulang kejayaan kaum fasis!

Kerusuhan berbau rasial sudah berulang terjadi, semakin ditutup2i, justru 
berpotensi akan berulang kembali. jika kita tidak bisa menuntaskan kasus Mei, 
pola kerusuhan yang sama tak mustahil untuk hadir kembali di Bumi ini.

ZFy  



 
  ----- Original Message ----- 
  From: Erik 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, May 24, 2007 6:21 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles


  Saya jadi tertarik ikut nimbrung sama komentar Zhou Xiong.
  Bukan pada topik kerusuhan Mei'98 yang didebat-kusirkan, tapi pada 
  persoalan Target Objek dan Ekses.
  Saya sebenarnya benci dan dendam sekali pada Zhou Xiong karena 
  sesuatu sebab. Lalu saya bikin rencana membunuhnya.
  Saya pasangi bom ke mobil Zhou Xiong. Tapi, Zhou Xiong tidak 
  sendirian di dalam mobil itu, ada orang lain yang ikut numpang. 
  Jadi, mampuslah mereka semuanya bersama Zhou Xiong akibat ledakan 
  bom yang saya pasang itu.
  Karena yang mati bukan cuma Zhou Xiong sendirian, tetapi ada banyak 
  orang lain. maka saya tidak boleh dituduh berencana membunuh 
  Zhou Xiong, karena buktinya yang mati bukan Zhou Xiong seorang diri, 
  ada lebih banyak orang lain kecuali Zhou Xiong!!
  Ahhhh, logika hukum macam apakah itu???

  Salam,

  Erik

  Recent Activity
    a..  17New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
    a.. Dan 
    b.. Indonesian 
    c.. Indonesian language course 
    d.. Indonesian language learn 
  Yahoo! Mail
  Next gen email?

  Try the all-new

  Yahoo! Mail Beta.

  Y! Messenger
  PC-to-PC calls

  Call your friends

  worldwide - free!

  Y! GeoCities
  Be Interactive

  Create a conver-

  sation with blogs.
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke