Zhou dan Boen jiwi loheng, Maaf yang barusan siaute salah kirim. Siaute setuju dengan loheng berdua, memang juga tidak ada perayaan imlek, yang ada tahun baru imlek sebab imlek itu kalender atau penanggalan bulan (lunar calendar) dan bukan hari raya. Jadi apanya yang mau dirayakan, memangnya mau merayakan kalender bulan? Siaute juga sampai kini masih saja heran, kenapa orang-orang suka merayakan imlek, bukan tahun baru imlek!!! Analoginya, apa orang juga merayakan Hijriah, bukan tahun baru Hijriah?!! Apa bisa?
Lalu, yang namanya tahun baru imlek ya tahun barunya orang Tionghoa alias Chinese new year, bukan perayaan agama dan tidak usah dikait- kaitkan dengan agama dan pake makna spiritual segala. Di seluruh dunia juga sama, Chinese new year. Sesuai namanya, bahkan orang yang tidak (secara formal mengaku) beragama pun merayakannya, selama dia itu masih merasa punya darah Tionghoa yang mengalir dalam dirinya. Kalau mau dicari makna spiritualnya, sama halnya seperti tahun baru yanglek (solar), tahun baru baik imlek (lunar) maupun yanglek (solar) ya tahun baru, yakni menyambut pergantian tahun dari yang lama ke yang baru. Lalu apa makna spiritual tahun baru yanglek? Kalau tahun baru imlek mau dikaitkan dengan agama, ya monggo mawon, ga ada yang larang koq. Tapi kita juga ga usah "maksa" mengaitkan setiap perayaan Tionghoa selalu dikaitkan dengan agama, sebab memang ga begitu. Mengenai warna budaya Tionghoa dalam perayaan tahun baru imlek, kenapa juga harus dihilangkan, salah apa "dia" sehingga harus dihilangkan? Analoginya, bilau mau warna budaya Tionghoa mau dihilangkan, apakah warna budaya Arab juga mau dihilangkan dari perayaan tahun baru hijriah, dan warna budaya Barat dalam tahun baru masehi, dst? Apa jadinya? Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang sedap (dibaca). Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "boensastra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Guo Nian, Chun Jie atau Tahun Baru Imlek, Festival menyambut musim > semi, tapi saat hari raya ini berlangsung justru di Tiongkok sana > lagi dingin2nya tuh... > > saya gak tau yang memberikan 3 pertanyaan imlek itu maksudnya apa, > tidak dibesarkan di keluarga Tionghoa ato cuma mau memancing > postingan dari para member ? sampai tidak bisa membedakan imlek dan tahun baru imlek. > > Boen > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <skalaras@> > wrote: > > > > Pertanyaan yang begitu tendensius, se-akan2 perayaan Tahun baru > Imlek disamakan dng perayan agama, pakai makna spiritual dan pesan2 > luhur segala! pertanyaan ini mengingatkan artikel berapa bulan lalu > di Kompas, yang ingin menghilangkan warna budaya Tionghoa dari > perayaan Tahun baru Imlek. > > > > Maklum, karena yang bertanya ini tidak paham nama yamg benar dari > perayaan ini : Tahun baru Imlek atau Festifal musim semi . dia hanya > menyebut tradisi imlek, imlek artinya penanggalan bulan, apa sistem > penanggalan mau dicari makna speritual? Oho.... > > > > Dari namanya saja sudah terbaca, ini adalah murni pesta pergantian > tahun, dan bagi masyarakat agraris, menyambut datangnya musim semi. > apakah aasan2 ini belum cukup? > > > > Salam, > > ZFy