ZFy
    Ini pandangan yang absurd,  anda tak akan berkata demikian jika keluarga 
dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban langsung!
***

    Memangnya keluarga dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban 
langsung, sehingga anda bisa menulis demikian, absurd ya, cerita dong biar 
kita ga absurd lagi....



----- Original Message ----- 
From: "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Sent: Friday, 14 December, 2007 20:14
Subject: Re: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir


> Dada :
> Hmm , dengan membangun monumen pembantaian apakah itu indikasi menyalahkan
> Hitler, atau terkesan seperti salibkan beliau , untuk "menebus dosa" 
> Jerman.
>
> ZFy :
> Untuk menebus dosa, harus mengakui dosa dulu. intinya sama.
>
> Dada:
> Hmm seandainya anda rakyat Jerman tentu akan berkata lain. Jerman yang
> bangkrut pasca WW I, dimana kekalahan tidaklah mutlak, militer Jerman 
> masih
> utuh, akan tetapi dipaksa menerima kekalahan. Dan harus membayar "upeti"
> terhadap Prancis dkk ditambah masa resesi dunia saat itu. Jerman benar2
> bangkrut , dan seperti negara besar yang harus berlutut terhadap negeri2
> Prancis dkk. Bagaimanakah perasaan anda sebagai warga jerman? Suka atau
> tidak suka , Hitler mampu memberikan kontribusi bagi kejayaan Jerman 
> "dengan
> cara apapun".
>
> ZFy
> Ini justru kebesaran rakyat Jerman, mereka berani menanggung sakit untuk 
> menebus dosa. kecuali kelompok ultra nasioanalis Neo Nazi, kebanyakan 
> orang Jerman membenci Hitler. Jika saya orang Jerman, saya berharap saya 
> bisa semulia mereka.
>
> Dada:
> Lalu anda akan beralih kepada dampak kekejamannya, iyah khan? Lalu apa
> bedanya dengan dampak kekejaman masa Revolusi Kebudayaan di Tiongkok , 
> atau
> jauh ke belakangnya lagi , rejim Stalin jauh lebih kejam dari Lenin saat
> membangun kepulauan "Gulag" , dengan kamp - kamp yang notabene adalah 
> warga
> mereka sendiri , kaum minoritas negara Kaukasus , Tartar , segelintir 
> Mongol
> , segelintir Korea ? Apa bedanya? Hanya karena Stalin pemenang perang?
>
> ZFy
> Setiap kekejaman harus ditolak, siapa yang bilang revolusi kebudayaan tak 
> pantas dikritik? buktinya banyak korban yang sudah direhabilitasi namanya 
> oleh pemerintah, ini menandakan partai komunis masih mau melakukan koreksi 
> atas kesalahan masa lalu.  Meski, koreksinya juga dinilai masih belum 
> tuntas benar, maka pemerintah Tiongkok sekarangbelum sepenuhnya bebas dari 
> beban kesalahan masa lampaunya, untuk itu, banyak kalangan mengusulkan 
> untuk membangun Museum Revolusi Kebudayaan.
>
> Dada
> Lalu anda akan beralih pada pertanyaan balik , lalu bagaimana jika saya
> menjadi orang yahudi ,slavia dan gypsi yang menjadi korban kamp2 Nazi?
>
> Maka saya akan menjawab dua opsi. Yaitu disatu sisi Nazi membantai mereka
> seperti nyamuk, akan tetapi di satu sisi membawa dan mendorong mereka , 
> atau
> mendesak mereka mendirikan Israel. Yang dari sudut pandang iman mereka ,
> adalah sesuai janji Tuhan. Padahal Inggris hampir menempatkan "Israel" di
> tanah Afrika.
>
> Anda bilang API DENDAM bisa membuat anda giat , kenapa anda tidak berpikir 
> ,
> bahwa BENCANA mendatangkan berkah? Bahwa letusan gunung berapi menyuburkan
> tanah sekitarnya, atau anda akan berkonfrontasi dengan sang gunung berapi 
> ,
> karena kematian kerabat anda , lantas mengembalikan debu2 vulkanik ke
> tempatnya semula :-D
>
> ZFy
> Ini pandangan yang absurd,  anda tak akan berkata demikian jika keluarga 
> dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban langsung!
>
> Dada
> Anda kira cukup dengan menggantung mayat Clara Pettachi dan Mussolini ,
> rakyat Italia dengan serta merta melangkah dengan wajah tegar. Atau dengan
> "menyalibkan" Hitler ?
>
> ZFy
> hanya dengan mengantung mayat saja tentu tidak cukup, harus dilanjutkan 
> dng langkah2 selanjutnya, Tapi,  yang lebih parah adalah langkah pertama 
> menggantung mayat saja tak berani memulai, bagaimana mau melangkah tegar?
>
> Dada
> Anda bilang tidak seperti Jepang. Maka terlihat sekali bahwa KEBETULAN
> Jepang yang menyerbu Tiongkok , bukan Jerman dan Tiongkok KEBETULAN adalah
> negri leluhur anda.
> Secara sinis saya katakan, untung pemerintah Russia , dan pemerintah 
> Baghdad
> tidak menuntut pemerintah Mongol , akibat Moskow diduduki mereka hingga 
> abad
> 16 , dan Baghdad di obrak-abrik satu abad setelah era Salahuddin.
>
> ZFy
> Jika Jerman seperti Jepang tak mau mengaku kesalahan2 masa lampau, tetap 
> akan saya kritik! Seperti halnya, saya juga mengkritik invasi Amerika di 
> Irak, meski ini tak ada hubungannya dng negara leluhur. sebaliknya, 
> mengapa anda ngotot membela jepang? apa ada darah jepang?
>
> Dada :
> Tidak ada yang meragukan dedikasi anda di masa orde baru! Akan tetapi anda
> salah menangkap apa yang saya maksud. Menurut saya , sudah terlalu banyak
> usaha melirik ke belakang dan sangat membazir waktu. Seolah - olah menjadi
> tempat propaganda politik anti orde baru , dan melenceng dari tujuan 
> semula
> milist ini. Dan saya lihat beberapa orang tertentu ,sepanjang musim hanya
> melakukan perulangan , repetisi , itu2 saja. Bukankah lebih baik energy yg
> terbuang di pakai untuk mencuci otak warga milist ini dengan pengetahuan
> yang anda miliki dalam bidang bahasa misalkan.
>
> ZFy:
> Sebenarnya, jika semua pihak sudah menyepakati kesalahan masa lampau, 
> seperti tindakan bangsa Jerman mendirikan monumen pembantaian, kita disini 
> tentu tak perlu terus berkutat membicarakan masa lampau,  masalahnya 
> dianggap telah selesai. sedangkan disini, masih banyak pihak yang tak mau 
> bersepakat, dan terus berkelit seperti Jepang, tak mau jelas mengatakan 
> iya atau tidak, selalu dng pernyataan "untuk apa bicara masa lampau? "dsb 
> dsb ....... saya pribadi tak pernah mau menjadi orang yang memulai 
> membicarakan masa lampau, semua pernyataan saya merupakan reaksi  thd 
> pernyataan2 orang lain yang memungkiri masa lalu.
>
> Dada :
> Akan selalu terjadi pengkotak-kotakkan. Dan yang seolah2 berdiri di garis
> depan adalah pahlawan , sementara yang anda anggap menghindar ke seksi 
> dapur
> , logistic , dll adalah bukan rakyat jelata. Bahwa yang menguasai high
> culture adalah "kasta" tertinggi , dan yang menguasai pop culture adalah
> rakyat jelata. Hindarilah pemikiran seperti itu, karena tanpa sadar 
> seperti
> membangun sebuah kelas , kasta , dan akhirnya kerajaan.
>
> ZFy:
> Tidak ada yang merasa menjadi pahlawan! Saya juga tak ada digaris depan 
> untuk melawan Suharto kok, saya bisanya hanya menghimbau lewat millis, apa 
> yan mau disombongkan?
> Apakah anda tidak bisa melihat apa yang ada dibalik pernyataan 
> ber-panjang2 sesepuh seperti Pak Chan dan Pak Liang U? mereka bukanlah 
> menyombongkan diri akan pengetahuan mereka, mereka2 yang paham sejarah dan 
> paham budaya Tionghoa ini hanyalah sedang menunjukkan kegelisahan mereka, 
> bahwa dng tak mau peduli dng sejarah kaum muda banyaklah yang telah 
> tercerabut dari akarnya! Jika kita merasa masih banyak yang kurang, kita 
> seharusnya mau menyerap pengetahuan mereka, tentunya temasuk pengetahuan 
> mereka terhadap sejarah..
>
> ZFy
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
> 

Kirim email ke