Setelah membaca tulisan anda, saya hanya bisa mengelus dada:

Anda benar2 berpegang pada prinsip : Yang Menag menjadi Raja, yang kalah 
menjadi gerombolan.
anda benar2 memuja hukum rimba. yang anda hormati adalah pihak yan kuat, yang 
anda lihat hanya menang kalah, anda sudah mengesampingkan masalah benar salah, 
baik buruk.
Saya tidak berharap, Indonesia maupun Tiongkok setelah menjadi kuat belajar 
dari sifat2 agresif negara2 kuat di masa lalu: yang kuat menindas yang lemah! 
di mana nilai2 kemanusiaan?
 
  ----- Original Message ----- 
  From: Dada 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, December 15, 2007 12:03 PM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir




  Wow luar biasa argument anda tersebut. 

  To quote : 

  ZFy
  Ini justru kebesaran rakyat Jerman, mereka berani menanggung sakit untuk
  menebus dosa. kecuali kelompok ultra nasioanalis Neo Nazi, kebanyakan orang
  Jerman membenci Hitler. Jika saya orang Jerman, saya berharap saya bisa
  semulia mereka.

  Dada :

  Jadi menurut anda , seketika setelah Stalin mengejar dateline hari buruh
  sedunia dan memerintahkan Zhukov dkk untuk menduduki Berlin tanggal 1 Mei ,
  agar para buruh sedunia dapat berpesta kemenangan. Dan seketika itu juga
  rakyat Jerman membenci Hitler , saat itu juga !!! hehehe , artinya
  sepertinya anda "memuji" patriotism bangsa Jerman , misalkan kebanyakan
  orang Jerman membenci Hitler ....itu setelah kapan? Setelah USA mencuci otak
  warga jerman barat , dan Sovyet mencuci otak warga jerman timur...?

  ZFy
  Setiap kekejaman harus ditolak, siapa yang bilang revolusi kebudayaan tak
  pantas dikritik? buktinya banyak korban yang sudah direhabilitasi namanya
  oleh pemerintah, ini menandakan partai komunis masih mau melakukan koreksi
  atas kesalahan masa lalu. Meski, koreksinya juga dinilai masih belum tuntas
  benar, maka pemerintah Tiongkok sekarangbelum sepenuhnya bebas dari beban
  kesalahan masa lampaunya, untuk itu, banyak kalangan mengusulkan untuk
  membangun Museum Revolusi Kebudayaan.

  ........ Sebenarnya, jika semua pihak sudah menyepakati kesalahan masa
  lampau, seperti tindakan bangsa Jerman mendirikan monumen pembantaian, kita
  disini tentu tak perlu terus berkutat membicarakan masa lampau, masalahnya
  dianggap telah selesai. sedangkan disini, masih banyak pihak yang tak mau
  bersepakat, dan terus berkelit seperti Jepang, tak mau jelas mengatakan iya
  atau tidak, selalu dng pernyataan "untuk apa bicara masa lampau? "dsb dsb
  ....... saya pribadi tak pernah mau menjadi orang yang memulai membicarakan
  masa lampau, semua pernyataan saya merupakan reaksi thd pernyataan2 orang
  lain yang memungkiri masa lalu.

  Dada :

  Hehehe anda kira saya tidak tahu detail kekejaman Jerman Under Nazi , Sovyet
  Under Stalin lengkap dengan detail metode penyiksaannya, atau Revolusi
  Kebudayaan , atau Civil War ?

  Khusus di Sovyet jelas berkaitan dengan agregasi saya selain tionghoa ,
  yaitu agama , bagaimana perlakuan Stalin terhadap biarawati/wan disana. Akan
  tetapi buat apa menyajikan , membaktikan waktu mencari-cari kesalahan dari
  sejarah suatu negara? 

  Saya juga tahu apa yang terjadi di era revolusi kebudayaan. Bergidik melihat
  dampak kekejamannya. Akan tetapi di sudut pandang lain, Revolusi Kebudayaan
  memiliki peran penting bagi kemajuan Tiongkok ke depannya. Ibaratnya
  revolusi betapapun kejamnya , seperti membakar ladang hingga tuntas, dan
  Deng membangun dari suatu "ladang kosong" dengan mudah , ibarat membangun
  satu kota dari tanah kosong , segalanya lebih terstruktur.

  Saya mengajak anda untuk belajar sejarah yah sebagai tujuannya semula ,
  mengambil hikmah di masa lampau melihat secara keseluruhan bagi perjalanan
  suatu bangsa. Kalau anda tertarik sejarah Jepang , yah anda pelajari saja
  apa yang membuat Jepang bisa semaju sekarang, bukan melulu pada sejarah
  kekejaman mereka semata. Sekali lagi saya ingatkan anda , kalau soal
  mencari2 kesalahan sejarah negara lain , sayapun sanggup, Bukannya saya
  ingin menyombongkan diri lebih banyak tahu dari anda tentang sejarah dunia.
  Camkan hal ini. Bahkan Revolusi Prancis yang terhormat itu juga tidak
  terlepas dari dampak kekejaman dan kekacauan kelas, jadi anda ingin
  mempelajari dampak kekejamannya atau produk positif dari Revolusi Prancis
  itu.

  Atau anda ingin mengikuti jejak orang2 picik dari bangsa lain , yang
  kerjanya mencari atau menciptakan sebuah topic dibalik langkah raksasa
  Tiongkok , mengutak-ngatik issue Ham Tiongkok, atau issue2 lain dibalik
  efisiensi bangsa tiongkok dalam bidang produksi.

  Silahkan anda pilih?

  Anda bilang API DENDAM bisa membuat anda giat , kenapa anda tidak berpikir ,
  bahwa BENCANA mendatangkan berkah? Bahwa letusan gunung berapi menyuburkan
  tanah sekitarnya, atau anda akan berkonfrontasi dengan sang gunung berapi ,
  karena kematian kerabat anda , lantas mengembalikan debu2 vulkanik ke
  tempatnya semula :-D

  ZFy
  Ini pandangan yang absurd, anda tak akan berkata demikian jika keluarga
  dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban langsung!

  Dada :

  Absurd ??? hehehe

  Coba saya ajukan suatu pertanyaan. Jika anda warga tiongkok , dan untuk
  suatu alasan , pemerintah tiongkok harus membungkam mulut anda , dan
  mengirim2 agennya untuk mengeksekusi anda. Anda akan membenci tiongkok? Atau
  anda sebagai tionghoa Indonesia yang penuh suka cita kembali ke Tiongkok di
  era Revolusi Kebudayaan , dan nasib menentukan anda menjadi korban
  penyiksaan disana. Anda akan membenci Tiongkok?

  Kerahkan kembali seluruh daya tangkap anda . Saya ulang . 

  Jika keluarga anda menjadi korban letusan gunung berapi , anda marah
  terhadap gunung berapi? Atau dengan kedua tangan anda yang kecil , ingin
  mengembalikan seluruh debu vulkanik ke tempat semula , kawah gunung berapi .
  anda ingin menantang alam?.menghajar gunung?

  Pergolakan besar seperti perang dunia , revolusi besar , perang besar itu
  ibarat letusan gunung berapi, sebuah bencana dashyat , yang disatu sisi
  kejam , disatu sisi adalah katalis, yang memang sudah seharusnya terjadi. 

  ZFy
  Jika Jerman seperti Jepang tak mau mengaku kesalahan2 masa lampau, tetap
  akan saya kritik! Seperti halnya, saya juga mengkritik invasi Amerika di
  Irak, meski ini tak ada hubungannya dng negara leluhur. sebaliknya, mengapa
  anda ngotot membela jepang? apa ada darah jepang?

  [Dada] 

  Saya ada darah Jepang? Jika iya kenapa , jika tidak kenapa? 

  Saya tanya balik 

  Anda ada darah Korea? Kenapa begitu ngotot membangkitkan kemarahan orang2
  tionghoa di milist ini , dengan menyajikan berulang-ulang sejarah kelam
  Jepang ?

  Anda ada darah Tiongkok? Kenapa pakai produk2 Jepang? Melecehkan kemampuan
  dan produk Tiongkok?

  Hehehe itu diatas hanya permainan pingpong , kembali ketopik semula.

  Kalau begitu saya jejalkan kembali ke benak anda. Perang skala besar itu
  adalah ibarat gunung berapi , tidak terhindarkan , benturan peradaban ,
  benturan kekuatan , sama seperti lempengan benua yang selalu bergerak
  menghasilkan bencana , disatu sisi menghasilkan keseimbangan. 

  Berusaha mengkritik sebuah perang skala besar adalah usaha menjaring angin.
  Dan kenapa tidak di lakukan Tiongkok saat Jepang menyerah , atau Deng dan
  Chiang lagi sibuk bermesraan , sesuai hobby bangsa tiongkok yang gemar
  perang saudara? 

  Robby Wirdja 

  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
  Sent: Friday, December 14, 2007 8:14 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir

  Dada :
  Hmm , dengan membangun monumen pembantaian apakah itu indikasi menyalahkan
  Hitler, atau terkesan seperti salibkan beliau , untuk "menebus dosa" Jerman.

  ZFy : 
  Untuk menebus dosa, harus mengakui dosa dulu. intinya sama.

  Dada:
  Hmm seandainya anda rakyat Jerman tentu akan berkata lain. Jerman yang
  bangkrut pasca WW I, dimana kekalahan tidaklah mutlak, militer Jerman masih
  utuh, akan tetapi dipaksa menerima kekalahan. Dan harus membayar "upeti"
  terhadap Prancis dkk ditambah masa resesi dunia saat itu. Jerman benar2
  bangkrut , dan seperti negara besar yang harus berlutut terhadap negeri2
  Prancis dkk. Bagaimanakah perasaan anda sebagai warga jerman? Suka atau
  tidak suka , Hitler mampu memberikan kontribusi bagi kejayaan Jerman "dengan
  cara apapun".

  ZFy
  Ini justru kebesaran rakyat Jerman, mereka berani menanggung sakit untuk
  menebus dosa. kecuali kelompok ultra nasioanalis Neo Nazi, kebanyakan orang
  Jerman membenci Hitler. Jika saya orang Jerman, saya berharap saya bisa
  semulia mereka. 

  Dada:
  Lalu anda akan beralih kepada dampak kekejamannya, iyah khan? Lalu apa
  bedanya dengan dampak kekejaman masa Revolusi Kebudayaan di Tiongkok , atau
  jauh ke belakangnya lagi , rejim Stalin jauh lebih kejam dari Lenin saat
  membangun kepulauan "Gulag" , dengan kamp - kamp yang notabene adalah warga
  mereka sendiri , kaum minoritas negara Kaukasus , Tartar , segelintir Mongol
  , segelintir Korea ? Apa bedanya? Hanya karena Stalin pemenang perang?

  ZFy
  Setiap kekejaman harus ditolak, siapa yang bilang revolusi kebudayaan tak
  pantas dikritik? buktinya banyak korban yang sudah direhabilitasi namanya
  oleh pemerintah, ini menandakan partai komunis masih mau melakukan koreksi
  atas kesalahan masa lalu. Meski, koreksinya juga dinilai masih belum tuntas
  benar, maka pemerintah Tiongkok sekarangbelum sepenuhnya bebas dari beban
  kesalahan masa lampaunya, untuk itu, banyak kalangan mengusulkan untuk
  membangun Museum Revolusi Kebudayaan.

  Dada
  Lalu anda akan beralih pada pertanyaan balik , lalu bagaimana jika saya
  menjadi orang yahudi ,slavia dan gypsi yang menjadi korban kamp2 Nazi?

  Maka saya akan menjawab dua opsi. Yaitu disatu sisi Nazi membantai mereka
  seperti nyamuk, akan tetapi di satu sisi membawa dan mendorong mereka , atau
  mendesak mereka mendirikan Israel. Yang dari sudut pandang iman mereka ,
  adalah sesuai janji Tuhan. Padahal Inggris hampir menempatkan "Israel" di
  tanah Afrika. 

  Anda bilang API DENDAM bisa membuat anda giat , kenapa anda tidak berpikir ,
  bahwa BENCANA mendatangkan berkah? Bahwa letusan gunung berapi menyuburkan
  tanah sekitarnya, atau anda akan berkonfrontasi dengan sang gunung berapi ,
  karena kematian kerabat anda , lantas mengembalikan debu2 vulkanik ke
  tempatnya semula :-D

  ZFy
  Ini pandangan yang absurd, anda tak akan berkata demikian jika keluarga
  dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban langsung! 

  ada
  Anda kira cukup dengan menggantung mayat Clara Pettachi dan Mussolini ,
  rakyat Italia dengan serta merta melangkah dengan wajah tegar. Atau dengan
  "menyalibkan" Hitler ?

  ZFy
  hanya dengan mengantung mayat saja tentu tidak cukup, harus dilanjutkan dng
  langkah2 selanjutnya, Tapi, yang lebih parah adalah langkah pertama
  menggantung mayat saja tak berani memulai, bagaimana mau melangkah tegar?

  Dada
  Anda bilang tidak seperti Jepang. Maka terlihat sekali bahwa KEBETULAN
  Jepang yang menyerbu Tiongkok , bukan Jerman dan Tiongkok KEBETULAN adalah
  negri leluhur anda.
  Secara sinis saya katakan, untung pemerintah Russia , dan pemerintah Baghdad
  tidak menuntut pemerintah Mongol , akibat Moskow diduduki mereka hingga abad
  16 , dan Baghdad di obrak-abrik satu abad setelah era Salahuddin. 

  ZFy
  Jika Jerman seperti Jepang tak mau mengaku kesalahan2 masa lampau, tetap
  akan saya kritik! Seperti halnya, saya juga mengkritik invasi Amerika di
  Irak, meski ini tak ada hubungannya dng negara leluhur. sebaliknya, mengapa
  anda ngotot membela jepang? apa ada darah jepang? 

  Dada :
  Tidak ada yang meragukan dedikasi anda di masa orde baru! Akan tetapi anda
  salah menangkap apa yang saya maksud. Menurut saya , sudah terlalu banyak
  usaha melirik ke belakang dan sangat membazir waktu. Seolah - olah menjadi
  tempat propaganda politik anti orde baru , dan melenceng dari tujuan semula
  milist ini. Dan saya lihat beberapa orang tertentu ,sepanjang musim hanya
  melakukan perulangan , repetisi , itu2 saja. Bukankah lebih baik energy yg
  terbuang di pakai untuk mencuci otak warga milist ini dengan pengetahuan
  yang anda miliki dalam bidang bahasa misalkan.

  ZFy:

  Dada : 
  Akan selalu terjadi pengkotak-kotakkan. Dan yang seolah2 berdiri di garis
  depan adalah pahlawan , sementara yang anda anggap menghindar ke seksi dapur
  , logistic , dll adalah bukan rakyat jelata. Bahwa yang menguasai high
  culture adalah "kasta" tertinggi , dan yang menguasai pop culture adalah
  rakyat jelata. Hindarilah pemikiran seperti itu, karena tanpa sadar seperti
  membangun sebuah kelas , kasta , dan akhirnya kerajaan. 

  ZFy:
  Tidak ada yang merasa menjadi pahlawan! Saya juga tak ada digaris depan
  untuk melawan Suharto kok, saya bisanya hanya menghimbau lewat millis, apa
  yan mau disombongkan?
  Apakah anda tidak bisa melihat apa yang ada dibalik pernyataan ber-panjang2
  sesepuh seperti Pak Chan dan Pak Liang U? mereka bukanlah menyombongkan diri
  akan pengetahuan mereka, mereka2 yang paham sejarah dan paham budaya
  Tionghoa ini hanyalah sedang menunjukkan kegelisahan mereka, bahwa dng tak
  mau peduli dng sejarah kaum muda banyaklah yang telah tercerabut dari
  akarnya! Jika kita merasa masih banyak yang kurang, kita seharusnya mau
  menyerap pengetahuan mereka, tentunya temasuk pengetahuan mereka terhadap
  sejarah.. 

  ZFy

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to