HIhihihihi, gak usah mengelus si dada, ntar si Dada ke ge-eran di elus
elus, hahahahahaha. 
 
Gue membaca lagi sekali lagi hati hati dan pelan pelan, enggak tuh
enggak melihat si Dada pake hukum rimba.
tapi kok Anda bisa menilai kejauhan sampai menuduh mengesampingkan
masalah baik buruk apa segala?
ini rasanya sudah terlalu menyerang ke pribadi doank melenceng
jauuuuuhhhhhh sekali dari topiknya. 
 
Dan kemanusiaan dibawa bawa... oalaaaaahhhh, sejak kapan kita diskusi
kemanusiaan? 
kaga nyambung aaaaahhhhh.
 
 

-----Original Message-----
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, December 18, 2007 8:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir



Setelah membaca tulisan anda, saya hanya bisa mengelus dada:

Anda benar2 berpegang pada prinsip : Yang Menag menjadi Raja, yang kalah
menjadi gerombolan.
anda benar2 memuja hukum rimba. yang anda hormati adalah pihak yan kuat,
yang anda lihat hanya menang kalah, anda sudah mengesampingkan masalah
benar salah, baik buruk.
Saya tidak berharap, Indonesia maupun Tiongkok setelah menjadi kuat
belajar dari sifat2 agresif negara2 kuat di masa lalu: yang kuat
menindas yang lemah! di mana nilai2 kemanusiaan?

----- Original Message ----- 
From: Dada 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Saturday, December 15, 2007 12:03 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir

Wow luar biasa argument anda tersebut. 

To quote : 

ZFy
Ini justru kebesaran rakyat Jerman, mereka berani menanggung sakit untuk
menebus dosa. kecuali kelompok ultra nasioanalis Neo Nazi, kebanyakan
orang
Jerman membenci Hitler. Jika saya orang Jerman, saya berharap saya bisa
semulia mereka.

Dada :

Jadi menurut anda , seketika setelah Stalin mengejar dateline hari buruh
sedunia dan memerintahkan Zhukov dkk untuk menduduki Berlin tanggal 1
Mei ,
agar para buruh sedunia dapat berpesta kemenangan. Dan seketika itu juga
rakyat Jerman membenci Hitler , saat itu juga !!! hehehe , artinya
sepertinya anda "memuji" patriotism bangsa Jerman , misalkan kebanyakan
orang Jerman membenci Hitler ....itu setelah kapan? Setelah USA mencuci
otak
warga jerman barat , dan Sovyet mencuci otak warga jerman timur...?

ZFy
Setiap kekejaman harus ditolak, siapa yang bilang revolusi kebudayaan
tak
pantas dikritik? buktinya banyak korban yang sudah direhabilitasi
namanya
oleh pemerintah, ini menandakan partai komunis masih mau melakukan
koreksi
atas kesalahan masa lalu. Meski, koreksinya juga dinilai masih belum
tuntas
benar, maka pemerintah Tiongkok sekarangbelum sepenuhnya bebas dari
beban
kesalahan masa lampaunya, untuk itu, banyak kalangan mengusulkan untuk
membangun Museum Revolusi Kebudayaan.

........ Sebenarnya, jika semua pihak sudah menyepakati kesalahan masa
lampau, seperti tindakan bangsa Jerman mendirikan monumen pembantaian,
kita
disini tentu tak perlu terus berkutat membicarakan masa lampau,
masalahnya
dianggap telah selesai. sedangkan disini, masih banyak pihak yang tak
mau
bersepakat, dan terus berkelit seperti Jepang, tak mau jelas mengatakan
iya
atau tidak, selalu dng pernyataan "untuk apa bicara masa lampau? "dsb
dsb
....... saya pribadi tak pernah mau menjadi orang yang memulai
membicarakan
masa lampau, semua pernyataan saya merupakan reaksi thd pernyataan2
orang
lain yang memungkiri masa lalu.

Dada :

Hehehe anda kira saya tidak tahu detail kekejaman Jerman Under Nazi ,
Sovyet
Under Stalin lengkap dengan detail metode penyiksaannya, atau Revolusi
Kebudayaan , atau Civil War ?

Khusus di Sovyet jelas berkaitan dengan agregasi saya selain tionghoa ,
yaitu agama , bagaimana perlakuan Stalin terhadap biarawati/wan disana.
Akan
tetapi buat apa menyajikan , membaktikan waktu mencari-cari kesalahan
dari
sejarah suatu negara? 

Saya juga tahu apa yang terjadi di era revolusi kebudayaan. Bergidik
melihat
dampak kekejamannya. Akan tetapi di sudut pandang lain, Revolusi
Kebudayaan
memiliki peran penting bagi kemajuan Tiongkok ke depannya. Ibaratnya
revolusi betapapun kejamnya , seperti membakar ladang hingga tuntas, dan
Deng membangun dari suatu "ladang kosong" dengan mudah , ibarat
membangun
satu kota dari tanah kosong , segalanya lebih terstruktur.

Saya mengajak anda untuk belajar sejarah yah sebagai tujuannya semula ,
mengambil hikmah di masa lampau melihat secara keseluruhan bagi
perjalanan
suatu bangsa. Kalau anda tertarik sejarah Jepang , yah anda pelajari
saja
apa yang membuat Jepang bisa semaju sekarang, bukan melulu pada sejarah
kekejaman mereka semata. Sekali lagi saya ingatkan anda , kalau soal
mencari2 kesalahan sejarah negara lain , sayapun sanggup, Bukannya saya
ingin menyombongkan diri lebih banyak tahu dari anda tentang sejarah
dunia.
Camkan hal ini. Bahkan Revolusi Prancis yang terhormat itu juga tidak
terlepas dari dampak kekejaman dan kekacauan kelas, jadi anda ingin
mempelajari dampak kekejamannya atau produk positif dari Revolusi
Prancis
itu.

Atau anda ingin mengikuti jejak orang2 picik dari bangsa lain , yang
kerjanya mencari atau menciptakan sebuah topic dibalik langkah raksasa
Tiongkok , mengutak-ngatik issue Ham Tiongkok, atau issue2 lain dibalik
efisiensi bangsa tiongkok dalam bidang produksi.

Silahkan anda pilih?

Anda bilang API DENDAM bisa membuat anda giat , kenapa anda tidak
berpikir ,
bahwa BENCANA mendatangkan berkah? Bahwa letusan gunung berapi
menyuburkan
tanah sekitarnya, atau anda akan berkonfrontasi dengan sang gunung
berapi ,
karena kematian kerabat anda , lantas mengembalikan debu2 vulkanik ke
tempatnya semula :-D

ZFy
Ini pandangan yang absurd, anda tak akan berkata demikian jika keluarga
dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban langsung!

Dada :

Absurd ??? hehehe

Coba saya ajukan suatu pertanyaan. Jika anda warga tiongkok , dan untuk
suatu alasan , pemerintah tiongkok harus membungkam mulut anda , dan
mengirim2 agennya untuk mengeksekusi anda. Anda akan membenci tiongkok?
Atau
anda sebagai tionghoa Indonesia yang penuh suka cita kembali ke Tiongkok
di
era Revolusi Kebudayaan , dan nasib menentukan anda menjadi korban
penyiksaan disana. Anda akan membenci Tiongkok?

Kerahkan kembali seluruh daya tangkap anda . Saya ulang . 

Jika keluarga anda menjadi korban letusan gunung berapi , anda marah
terhadap gunung berapi? Atau dengan kedua tangan anda yang kecil , ingin
mengembalikan seluruh debu vulkanik ke tempat semula , kawah gunung
berapi .
anda ingin menantang alam?.menghajar gunung?

Pergolakan besar seperti perang dunia , revolusi besar , perang besar
itu
ibarat letusan gunung berapi, sebuah bencana dashyat , yang disatu sisi
kejam , disatu sisi adalah katalis, yang memang sudah seharusnya
terjadi. 

ZFy
Jika Jerman seperti Jepang tak mau mengaku kesalahan2 masa lampau, tetap
akan saya kritik! Seperti halnya, saya juga mengkritik invasi Amerika di
Irak, meski ini tak ada hubungannya dng negara leluhur. sebaliknya,
mengapa
anda ngotot membela jepang? apa ada darah jepang?

[Dada] 

Saya ada darah Jepang? Jika iya kenapa , jika tidak kenapa? 

Saya tanya balik 

Anda ada darah Korea? Kenapa begitu ngotot membangkitkan kemarahan
orang2
tionghoa di milist ini , dengan menyajikan berulang-ulang sejarah kelam
Jepang ?

Anda ada darah Tiongkok? Kenapa pakai produk2 Jepang? Melecehkan
kemampuan
dan produk Tiongkok?

Hehehe itu diatas hanya permainan pingpong , kembali ketopik semula.

Kalau begitu saya jejalkan kembali ke benak anda. Perang skala besar itu
adalah ibarat gunung berapi , tidak terhindarkan , benturan peradaban ,
benturan kekuatan , sama seperti lempengan benua yang selalu bergerak
menghasilkan bencana , disatu sisi menghasilkan keseimbangan. 

Berusaha mengkritik sebuah perang skala besar adalah usaha menjaring
angin.
Dan kenapa tidak di lakukan Tiongkok saat Jepang menyerah , atau Deng
dan
Chiang lagi sibuk bermesraan , sesuai hobby bangsa tiongkok yang gemar
perang saudara? 

Robby Wirdja 

From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Friday, December 14, 2007 8:14 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: Re: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir

Dada :
Hmm , dengan membangun monumen pembantaian apakah itu indikasi
menyalahkan
Hitler, atau terkesan seperti salibkan beliau , untuk "menebus dosa"
Jerman.

ZFy : 
Untuk menebus dosa, harus mengakui dosa dulu. intinya sama.

Dada:
Hmm seandainya anda rakyat Jerman tentu akan berkata lain. Jerman yang
bangkrut pasca WW I, dimana kekalahan tidaklah mutlak, militer Jerman
masih
utuh, akan tetapi dipaksa menerima kekalahan. Dan harus membayar "upeti"
terhadap Prancis dkk ditambah masa resesi dunia saat itu. Jerman benar2
bangkrut , dan seperti negara besar yang harus berlutut terhadap negeri2
Prancis dkk. Bagaimanakah perasaan anda sebagai warga jerman? Suka atau
tidak suka , Hitler mampu memberikan kontribusi bagi kejayaan Jerman
"dengan
cara apapun".

ZFy
Ini justru kebesaran rakyat Jerman, mereka berani menanggung sakit untuk
menebus dosa. kecuali kelompok ultra nasioanalis Neo Nazi, kebanyakan
orang
Jerman membenci Hitler. Jika saya orang Jerman, saya berharap saya bisa
semulia mereka. 

Dada:
Lalu anda akan beralih kepada dampak kekejamannya, iyah khan? Lalu apa
bedanya dengan dampak kekejaman masa Revolusi Kebudayaan di Tiongkok ,
atau
jauh ke belakangnya lagi , rejim Stalin jauh lebih kejam dari Lenin saat
membangun kepulauan "Gulag" , dengan kamp - kamp yang notabene adalah
warga
mereka sendiri , kaum minoritas negara Kaukasus , Tartar , segelintir
Mongol
, segelintir Korea ? Apa bedanya? Hanya karena Stalin pemenang perang?

ZFy
Setiap kekejaman harus ditolak, siapa yang bilang revolusi kebudayaan
tak
pantas dikritik? buktinya banyak korban yang sudah direhabilitasi
namanya
oleh pemerintah, ini menandakan partai komunis masih mau melakukan
koreksi
atas kesalahan masa lalu. Meski, koreksinya juga dinilai masih belum
tuntas
benar, maka pemerintah Tiongkok sekarangbelum sepenuhnya bebas dari
beban
kesalahan masa lampaunya, untuk itu, banyak kalangan mengusulkan untuk
membangun Museum Revolusi Kebudayaan.

Dada
Lalu anda akan beralih pada pertanyaan balik , lalu bagaimana jika saya
menjadi orang yahudi ,slavia dan gypsi yang menjadi korban kamp2 Nazi?

Maka saya akan menjawab dua opsi. Yaitu disatu sisi Nazi membantai
mereka
seperti nyamuk, akan tetapi di satu sisi membawa dan mendorong mereka ,
atau
mendesak mereka mendirikan Israel. Yang dari sudut pandang iman mereka ,
adalah sesuai janji Tuhan. Padahal Inggris hampir menempatkan "Israel"
di
tanah Afrika. 

Anda bilang API DENDAM bisa membuat anda giat , kenapa anda tidak
berpikir ,
bahwa BENCANA mendatangkan berkah? Bahwa letusan gunung berapi
menyuburkan
tanah sekitarnya, atau anda akan berkonfrontasi dengan sang gunung
berapi ,
karena kematian kerabat anda , lantas mengembalikan debu2 vulkanik ke
tempatnya semula :-D

ZFy
Ini pandangan yang absurd, anda tak akan berkata demikian jika keluarga
dekat anda atau anda sendiri yang menjadi korban langsung! 

ada
Anda kira cukup dengan menggantung mayat Clara Pettachi dan Mussolini ,
rakyat Italia dengan serta merta melangkah dengan wajah tegar. Atau
dengan
"menyalibkan" Hitler ?

ZFy
hanya dengan mengantung mayat saja tentu tidak cukup, harus dilanjutkan
dng
langkah2 selanjutnya, Tapi, yang lebih parah adalah langkah pertama
menggantung mayat saja tak berani memulai, bagaimana mau melangkah
tegar?

Dada
Anda bilang tidak seperti Jepang. Maka terlihat sekali bahwa KEBETULAN
Jepang yang menyerbu Tiongkok , bukan Jerman dan Tiongkok KEBETULAN
adalah
negri leluhur anda.
Secara sinis saya katakan, untung pemerintah Russia , dan pemerintah
Baghdad
tidak menuntut pemerintah Mongol , akibat Moskow diduduki mereka hingga
abad
16 , dan Baghdad di obrak-abrik satu abad setelah era Salahuddin. 

ZFy
Jika Jerman seperti Jepang tak mau mengaku kesalahan2 masa lampau, tetap
akan saya kritik! Seperti halnya, saya juga mengkritik invasi Amerika di
Irak, meski ini tak ada hubungannya dng negara leluhur. sebaliknya,
mengapa
anda ngotot membela jepang? apa ada darah jepang? 

Dada :
Tidak ada yang meragukan dedikasi anda di masa orde baru! Akan tetapi
anda
salah menangkap apa yang saya maksud. Menurut saya , sudah terlalu
banyak
usaha melirik ke belakang dan sangat membazir waktu. Seolah - olah
menjadi
tempat propaganda politik anti orde baru , dan melenceng dari tujuan
semula
milist ini. Dan saya lihat beberapa orang tertentu ,sepanjang musim
hanya
melakukan perulangan , repetisi , itu2 saja. Bukankah lebih baik energy
yg
terbuang di pakai untuk mencuci otak warga milist ini dengan pengetahuan
yang anda miliki dalam bidang bahasa misalkan.

ZFy:

Dada : 
Akan selalu terjadi pengkotak-kotakkan. Dan yang seolah2 berdiri di
garis
depan adalah pahlawan , sementara yang anda anggap menghindar ke seksi
dapur
, logistic , dll adalah bukan rakyat jelata. Bahwa yang menguasai high
culture adalah "kasta" tertinggi , dan yang menguasai pop culture adalah
rakyat jelata. Hindarilah pemikiran seperti itu, karena tanpa sadar
seperti
membangun sebuah kelas , kasta , dan akhirnya kerajaan. 

ZFy:
Tidak ada yang merasa menjadi pahlawan! Saya juga tak ada digaris depan
untuk melawan Suharto kok, saya bisanya hanya menghimbau lewat millis,
apa
yan mau disombongkan?
Apakah anda tidak bisa melihat apa yang ada dibalik pernyataan
ber-panjang2
sesepuh seperti Pak Chan dan Pak Liang U? mereka bukanlah menyombongkan
diri
akan pengetahuan mereka, mereka2 yang paham sejarah dan paham budaya
Tionghoa ini hanyalah sedang menunjukkan kegelisahan mereka, bahwa dng
tak
mau peduli dng sejarah kaum muda banyaklah yang telah tercerabut dari
akarnya! Jika kita merasa masih banyak yang kurang, kita seharusnya mau
menyerap pengetahuan mereka, tentunya temasuk pengetahuan mereka
terhadap
sejarah.. 

ZFy

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.17.4/1188 - Release Date:
12/17/2007 2:13 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.17.4/1188 - Release Date:
12/17/2007 2:13 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to