Bung Skalaras , 

 

Silahkan anda buat account Yahoo Messenger . kalau tidak tahu caranya
tanyakan pada saudara moderator. 

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Sunday, December 23, 2007 6:35 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] kembali ke budaya, bosen debat kusir

 

Cara diskusii yang sehat itu harus fokus. jangan terus melebar kemana2. anda
boleh saja membicarakan bebagai issue HAM di seluruh dunia, tapi tolong
tanggapi dulu masalah yang saya kemukakan. jangan diambangkan, anda bukannya
memberi timbangan Masalah Jepang dan Jerman, malah memperluas wilayah
pembicaraan ke Rusia, RRT dsb dsb.

Bila di seluruh dunia pernah terjadi pembantaian2 karena perang, bila setiap
negara pernah melakukan kejahatan kemanusiaan, tetap saja tak boleh
mengangap kejahatan sejenis adalah sah. Kejahatan tetap kejahatan, bukan
karena banyak pihak melakukannya lantas menjadi lumrah dan boleh dimaklumi.
Seperti saat kita berbuat salah dimarahi orang tua, apa kita harus membalas:
"kakak dan adik juga melakukan kok "

Kita hendak membahas kejahatan perang, mau mulai dari mana? boleh dari mana
saja, tentu dari bahan2 yang kita akrabi. jika ada peneliti yang akrab dng
sejarah pendudukan Jepang di Indonesia, lantas dia menulis buku tentang itu,
tentu tak boleh anda serang dng pertanyaan mengapa dia tak bicara pendudukan
Jerman di Perancis, atau kiprah Amerika di Vietnam. anda harus fokus ke
masalah yang dia lontarkan. lain halnya jika anda yang memulai topik
pembicaraan, bisa anda pilih yang anda suka.

Anda menuduh saya tak memahami masalah2 diluar Tiongkok, itu harus anda
buktikan dng paparan2 yang anda kemukakan, anda harus langsung memaparkan
data2, yang menyanggah satu persatu kekeliruan saya. bukan dng cara gertak
sambal: "anda kan tidak memahami masalah, sebaiknya diam saja." Jika saya
sedikit lebih tahu terhadap satu masalah, saya tak akan menegur orang
seperti itu, saya akan utarakan data2 untuk menyanggah. Jika saya sama tidak
tahunya dng lawan bicara, tapi meragukan kapasitasnya, saya bisa menghimbau
yang lebih tahu untuk ikut menjawab, jika tak ada yang mau menanggapi, meski
tidak sreg, ya terpaksa diam saja,

salam,
ZFy






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke