----- Original Message ----- 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Saturday, February 02, 2008 10:18 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa --> 
Gunawan Kurnia


Sdr Jimmy,

1. Mengapa harus melawan? jika anda membenarkan Suharto, untuk apa
melawan? jika anda berniat melawan, harus yakin dulu yang anda lawan
memang salah! jika menyatakan salah saja anda segan, omongan melawan itu
hanya basa basi.

Dada :
Cara berpikir yang sungguh aneh........
Tidak ada yang membenarkan Suharto disini , yang ada adalah : jasa dan 
kesalahan......
Dan itu manusiawi , kecuali anda berani mengatakan diri anda bebas dari 
kesalahan .....
Bahas saja Suharto secara normal , tidak perlu histeris melakukan pembelaan 
atau perlawanan membabi buta.......
Dan yang paling mengherankan adalah kalimat : jika anda berniat MELAWAN, 
harus yakin dulu yang anda lawan memang salah!
Jadi umpamanya anda melakukan kesalahan , orang harus melawan 
anda?...........

============================================================


2. Apa anda tidak sadar, pendidikan lewat sekolah adalah yang paling
efektif, efisien dan ekonomis? jika pendidikan dalam rumah bisa nandingi
yang di sekolah, apa gunanya lembaga sekolah?

Dada :
pendidikan lewat sekolah tetap penting (terutama buat formalitas gelar) , 
pendidikan di rumah juga tidak kalah penting , dan yang lebih penting lagi 
adalah self - learning......
Banyak jebolan engineering dimilist ini , tapi pandai sejarah dan budaya 
atau bidang2 lain , memangnya dari mana itu mereka dapatkan?
Orang tua yang pandai adalah guru yang terbaik .....siapa lagi yang mau 
mengajarkan anak tanpa pamrih dan tanpa biaya?
Karena umumnya bapak pergi mencari duit , maka peran ibu rumah tangga 
menjadi tokoh penting dalam pendidikan anaknya, Dan juga perpustakaan 
keluarga ....
Ada pikiran buat para wanita , "ngapain sekolah tinggi2 toh kelak jadi ibu 
rumah tangga"
Nah ini ngawur , ibu yang berpendidikan tinggi akan dapat mendidik anaknya 
di rumah , dan anak adalah generasi penerus bangsa.......

3. meski ada niat belajar sekalipun, jika kondisi di luar rumah tak
kondusif, pasti hasilnya takkan memadai. misalnya, mau baca buku tak ada
yang jual, mau bergaul tak ada lawan bicara. mau meneruskan sekolah tak
bisa, lantas untuk apa belajar susah2?

Salam,
ZFy


Reply via email to