--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pembelajaran lain, jangan meresahkan masyarakat dengan aksi dakwah, > apalagi yang diiringi pelecehan kepercayaan lain. Budaya Tiongkok > adalah penting bagi pemerintah Tiongkok, yang melindunginya dari > aspek penerobosan kepercayaan yang datang dari luar. Kalau pemerintah > orba dahulu sih gak jelas, mau melindungi apa, lha wong budaya > pribumi begitu tegar tuh? malah sampai kini yang gebuk gebukan itu > semua agama dari luar Nusantara atau Asia timur. Agama agama yang > datang dari sini sini mah damai damai melulu. Kapan sih umat Konghucu > atau Buddha membuat onar? > Prom: Saya sepakat dengan kalimat pertama di paragraf di atas. Tapi, kalimat selanjutnya "malah sampai kini yang gebuk gebukan itu semua agama dari luar Nusantara atau Asia timur", tampaknya kontradiktif, dan bisa mengundang kesalahpahaman, seakan melecehkan agama di luar nusantara/asia timur. Saya rasa maksud sebenarnya bukanlah demikian, bukan ? i.e, tidak bermaksud menunjuk ke agama nya. Sekali lagi, pertikaian sosial politik jangan dengan mudah ditarik menjadi pertentangan agama. Pertikaian sosial politik harus dipahami secara proporsional sebagai masalah sosial politik, dan tidak perlu dikait-kaitkan / digeneralisasi dengan agama yang bersangkutan.