Thong-heng yang baik,
Xie-xie atas masukannya....hehehe....emang banyak yang tidak saya ceritakan 
karena kalo mau lengkap sih 'pengalaman' sekian belas tahun dibeber kabeh...
Moderator bisa 'mendelik' nanti....hahaha....pernah saya lapor polisi 
karena lampu penerangan jalan depan rumahku sengaja dia tembak pake senapan 
angin...sekalian saya laporkan juga kalo rumahku sering dilempari batu.... 
belakangan batu-nya juga dibawa polisi tersebut...sang polisi tanya 'Pecah
dong genteng rumah anda?!' 'Enggak tuh!'...'Koq bisa?'...'Ya, mana saya tau,
pak! Tapi nyatanya emang begitu!'....dan emang ada seorang RT yang menduga
adanya unsur mistik....lho! malah tambah ngawur dong!...aneh tapi nyata, 
fakta gak dipercaya, tapi kalo dibuat isu mistik banyak orang manggut
-manggut.....'Logis! Masuk akal!'...lalu yang gak normal, eh, paranormal
itu siapa ya?.....hahaha....baru 1-2 tahun yang lalu 'terkuak' sang 'aktor 
intelektual'nya.....yang dalam kesaharian dulu sangat amat baik dengan 
kami....hahahaha....orang kata 'dalamnya laut bisa diukur, tapi dalamnya 
hati siapa yang tau'.....:-)

salam damai,
tda

On Wed, 7 May 2008, thongshampah wrote:

> Tirta heng yang baik.
>
> Ada sekuens logic yang missing
> dari cerita anda tentang sang tetangga ajaib itu.
> dalam logic thinking, peringkat kedekatan seorang tetangga
> walau sedekat apapun pasti ada batas nya.
> Dan dalam kondisi normatif, tidak akan pernah terjadi
> seorang tetangga dengan hubungan yang biasa biasa saja
> berani beraninya minta direnovasikan rumahnya.
>
> Dari cerita anda dalam beberapa tulisan terakhir
> ada reality thinking ability yang hilang.
> Anda ujuk ujuk langsung sampai kepada satu kesimpulan
> yang sangat subjectif dan premature,
> bahwa tetangga anda ingin mengambil keuntungan
> dari perbedaan ras dengan anda.
> Ada rasa tidak aman dan tidak percaya diri
> yang coba anda proyeksikan dengan sikap sinical rejectif.
> Bagi orang orang awam, kejanggalan tulisan anda
> tidak akan pernah terlihat.
> Tapi bagi cucu cucu kaum Sigmund Freud
> ada paranoia cum despair di auranya.
>
> Salam damai

Kirim email ke