Thong-heng, aneh tapi nyata kalo 'membahas' masalah diskriminasi.....
karena dengan kita mengulasnya saja, bukankah sudah berarti 'diskriminasi'
juga?.....Pengalamanku selama ini, ada tetangga yang dengan 'baik hati'
mengingatkan 'Ingat siapa anda?', ketika saya  cerita pengalamanku sewaktu
kuliah ada teman yang minta nyontek...padahal 'beliau' ini udah jadi ketua
jurusan lho!....hehehe....saya cuma bilang 'Saya cuma malu sama Undang 
Undang Dasar RI...bahwa kemerdekaan ini dalah guna ikut mencerdaskan
perikehidupan bangsa?'...tetangga ini langsung ngeloyor....rupanya bentuk
diskriminasi justru ada di 'kepala' beliau ini....waktu saya renovasi
rumah, dia mengeluh 'Rumahku rasanya sumpek...bla bla bla...' 'Oke, nanti
saya ketemukan dengan arsiteknya!'....begitu ketemu eh, malah bungkam
....hihihi....maunya rumahnya juga direnovasikan....emangnya!......
sangat mungkin karena 'gagal' memanfaatkan isu ras untuk mencapai
'harapan'nya dengan gratis, maka marahlah dia sekarang.....hahahaha.....
justru masalah diskriminasi itu merupakan alamiah semua makhluk hidup
di muka bumi ini......tinggal manusia pandai-pandai 'meniti' hidup 
en kehidupan ini saja.....masalah bisa muncul dari yang didiskriminasi 
tapi juga bisa lahir akibat salah persepsi dari yang ingin 'memanfaatkan' 
perbedaan ini.....

Seorang rekan, sudah almarhum, yang ambil doktor dengan tema disertasi 
'Tionghoa di Indonesai' dengan menggebu cerita betapa proses diskriminasi 
berlangsung di Indonesia...waktu itu masih era Soeharto....saya bilang 
'Sorry, saya gak ngerti masalah ini tapi menurut pendapat saya masalah ini 
justru 'dipelihara' untuk kepentingan Pemerintah!' Bagai tersengat beliau 
tanya 'Koq bisa?'.....'Lihat saja, setiap terjadi demo menentang 
kebijaksanaan Pemerintah akan diakhiri dengan kerusuhan rasial, bukan?.... 
Apa mudah 'mengendalikan' massa?...nah, di saat massa memuncak, kalo 
seorang saja ada yang melempar batu ke 'pertokoan Cina'...ini paling 
mudah, bukan?....maka massa akan serentak meniru aksi tsb. Akibatnya? 
Pemerintah punya alasan kuat buat 'menindas' demo tsb bukan? Massa sudah 
berbuat anarkhis! Dan dunia internasional pun 'membenarkan' tindakan 
Pemerintah!'....dengan adanya 'pasukan khusus' gawe semacam ini gak 
sulit, bukan?.....buat yang jadi tumbal?  Sudah lumrah dong.....yang 
namanya bumper mah bagian babak belur.....hehehehe....

salam damai,
tda

On Mon, 5 May 2008, thongshampah wrote:

> Yaa bung Tidar,
>
> Diskriminasi itu terjadi di mana mana diseluruh dunia,
> dalam berbagai bentuk, level, cara dan gaya nya masing masing.
> Selama masih ada kepentingan dan kesadaran akan eksistensi
> maka diskriminasi akan tetap eksis
> walaupun telah coba dikemas dan dihias
> dalam bingkai hukum dan perundang undangan yang katanya adil.
> Sebab keadilan itu sendiri akan dipertanyakan eksistensinya,
> adil menurut siapa.
>
> Tidak ada satu negarapun walau sedemokrasi apapun
> yang bebas dari diskriminasi.
> Setiap penggolongan dan pengelompokan sebagai unsur dasar
> bermasyarakat, sarat akan nuansa diskriminasi.
> Bahkan masalah perkelaminan yang sangat natural sekalipun,
> bagi kaum feminist bisa diangkat menjadi masalah gender.
>
> Dan memang diskriminasi rasial dan religi
> berada di strata terendah dalam piramida diskriminasi
> Ditambah dengan gesekan gesekan antar sesama kaum di strata bawah
> yang juga umumnya berpendidikan rendah,
> maka jika masalah diskriminasi ini tidak di manage baik
> maka akan semakin meluas dan memanas
> yang pada gilirannya dapat meruntuhkan piramida sosial
> yang sudah cendrung terbentuk stabil dengan berbagai mekanisme nya.
>
> Bahkan seorang Jusuf Kala sekalipun,
> secara sadar akan mengakui
> bahwa dia tidak akan terpilih menjadi presiden di negara ini
> sebab dia bukan orang Jawa.
> Kecuali ada The Shadow Government yang memiliki kepentingan atas nya
> seperti yg terjadi pada Barrack Obama
> jika tidak mustahil itu.
>
> Adakah hukum dan perundang undangan yang membatasi dan melarangnya
> Tidak ada.
> Tapi coba saja beliau maju, kalau berani.
> Pasti akan kalah, sebab diskriminasi terstruktur dalam alam bawah
> sadar kelompok mayoritas yang tidak sesuku dengannya akan menolaknya.
> Mengapa???
> Sebab, unsur primordialisme sempit
> masih sangat dominan berperan di starata berpendidikan rendah.
> Dan karena dia pedagang,
> dia realistis untuk tidak buang uang percuma for nothing.
>
> Dan, FYI
> Masalah diskriminasi sudah dibicarakan ribuan kali di milis ini
> sudah basi, sudah out of date, sudah obsolete deh
> seperti memutar kaset usang, isi nya itu itu saja
>
> Yang menjadi masalah adalah
> kerab kali, selalu muncul anak anak muda nan gagah perkasa
> yang bak Fabrisius di Water Loo
> muncul ujuk ujuk seolah dia adalah pahlawan sejati
> pembela demokrasi yang anti diskriminasi.
>
> Dan setiap orang yang coba menjelaskan
> the other side of discrimination
> selalu dianggap pro statusquo. Birokrat, antek, penjilat ect ect
> Dan dengan huruf kapital seakan berteriak sinis
> kebo kebo hijau ini selalu bertanya
> NENEK MOYANG LO DARI MANA.
>
> Padahal dia tahu jelas nenek moyang kita dari Tiongkok
> Dan pada saat bersamaan Tiongkok yang nenek moyang kita itu
> juga saat ini sedang diprotes habis habisan oleh world wide
> karena masalah diskriminasi di Tibet
> dan daerah daerah non Han lain nya.
> Jadi--- so waht getu lhooo
> Nenek moyang elo juga diskriminatif kok.
>
> Salam Damai
>

Kirim email ke