Saya kira berlebihan, mengatakan, dimilis ini ada mayo-mino. Milis 
ini milis BUDAYA, bukan agama, jadi jelas, kalau Budaya yang 
didahulukan. Dan bukan budaya A, B atau C, namun budaya Tionghoa. 
Jadi, jelas titik tengahnya adalah semua yang terkait budaya, 
cullinaria, arsitektur, tradisi, seni musik, seni panggung, dls. 
Kalau dalam tradisi ada nuansa agama, tentu saja agama yang mengantar 
kemunculan budaya Tionghoa sejak 4000 tahun silam.

Umat Kristen dikejar kejar dibawah kaisar Romawi, tapi sudah lama 
tidak. Kini, Ahmadyah yang dikejar kejar, tetapi kan dibawah 
perlindungan polisi.

Agama? Sudah demikian padat direpublik ini, dari perda perda, RUU 
Pornografi, SBK pendirian rumah ibadah, fatwa ini itu. Cukuplah, pak.

Kita relax saja, dan membahas semua yang menyatukan pencinta budaya 
Tionghoa disini.

Salam

Danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Tantono harap memaklumi, karena se hari2 di NEGERI SALEH 
kesayangan Tuhan ini banyak yang stress berat diteror oleh kampanye 
agamanisasi yang mengharu biru, dan mereka tak berdaya sama sekali 
untuk melawan, bahkan sedikit menggerutu protes saja bisa diuber2 
massa super religius yang dibeckingi aparat penguasa, untuk ditangkap 
dan diadili, mirip eropa di abad pertengahan lah.
>  
> Maka begitu ketemu warung kopi yang murtad ini, ramai2lah mereka 
memojok dan menumpahkan uneg2nya, habis mau di mana lagi bisa ngomel 
tuntas? ini kan satu2na tempat pelarian. Maka kalau tak ingin 
mendengar omel2an frustasi ini sebaiknya janganlah menyinggung2 
masalah agama di sini. 
>  
> Sisakanlah sedikit tempat bagi kami untuk jauh dari kebisingan se-
hari2.
>  
>  
> Salam orang kafir
> ZFy
> 
> --- On Mon, 9/22/08, Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Manusia Berhak Menjadi Ateis 
Sekalipun
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, September 22, 2008, 4:03 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sebaliknya dimilis ini sering kali agama yang dikejar-kejar, 
kenyataan-nya 'kan begitu, jadi dimana ada minoritas-mayoritas selalu 
yang merasa mayoritas petentengan karena merasa jadi panglima.  
Didunia diluar sana yang mayoritas petentengan, tetapi di milis BT 
ini saya merasa acap kali agama terutama Kristen dikejar-kejar, ada 
statement : tidak ada agama yang ada budaya etc.  Dan itu juga 
mengganggu bagi saya.  Salam, Tantono.
> 
> 
> 
>  
>


Kirim email ke