Ada yang perlu diuraikan. Menurut saya pengertian agama Khonghucu di
jaman itu mencakup kepercayaan Tionghua yaitu campuran dari ajaran
Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme. Jadi bukan murni hanya ajaran
Khonghucu. Orang Tionghua jaman dulu kalau ditanya agamanya mungkin
akan selalu jawab beragama Khonghucu, di rumahnya bisa saja ada altar
dewa bumi, altar Tian, altar Guanyin, altar Guangong dan sebagainya.


Sampai sekarang masih banyak yang rancu mengenai ini. Seringkali ada
yang bertanya masalah ini secara jalur pribadi, tanyanya mengenai
kenapa agama Khonghucu sekarang ini kok agak lain yah dengan
pengertian agama Khonghucu mereka. 

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Konghucu di Tiongkok sendiri tidak diperlakukan sebagai satu aliran
Agama, tapi di Indodnesia sebelum G30S tahun 65, ingat saya Konghucu
sudah diperlakukan sebagai salah satu dari 6 Agama yang resmi (Islam,
Katholik, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu), jelas dianggap sebagai
salah satu Agama yang sah. Baru setelah itu oleh pemerintah Soeharto,
Konghucu dicabut dan dianggap tidak ada itu agama Konghucu. Kembali
dianggap sebagai salah satu dari 6 Agama resmi, yang sah oleh Presiden
SBY pada 4 Februari tahun 06 yl., bertepatan dengan perayaan Tahun
Baru Imlek.
> 
> Salam,
> ChanCT
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: jackson ang 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, September 23, 2008 4:34 PM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Manusia Berhak Menjadi Ateis
Sekalipun=> John Siswanto
> 
> 
>   kalau menurut pengetahuan saya 
>   KONGHUCU bukan agama. mungkin kalau dipaksakan masuk ke aliran
kepercayaan
> 
>   Mungkin saya salah pikir karena pengetahuannya saya tentang
konghucu sedikit
> 
>   bisa dibantu penjelasan nya kenapa Konghucu disebut agama ?
> 
> 
> 
>   ----- Original Message ----
>   From: ChanCT <[EMAIL PROTECTED]>
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
>   Sent: Tuesday, September 23, 2008 2:47:36 PM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Manusia Berhak Menjadi Ateis
Sekalipun=> John Siswanto
> 
> 
>    
> 
>   Bung Siswanto yb,
> 
>   Terimakasih begitu cepat memberikan jawaban. 
> 
>   Menjadi masalah kalau kolom Agama di KTP tidak boleh dikosongkan,
artinya setiap warga HARUS ber-Agama dan sebatas Agama yang sudah
disahkan Negara, diluar itu tidak bisa diakui dan bagi warga tidak
diberi hak untuk tidak ber-Agama, Atheis atau kafir. Inilah paksaan
yang tidak seharusnya terjadi. Karena masalah kepercayaan Agama adalah
masalah pribadi seseorang dengan Tuhan, yang tidak seharusnya direcoki
oleh Negara. Negara seharusnya menyerahkan masalah yang bersifat
sangat pribadi itu pada warganya sendiri, tidak usah dipaksakan.
> 
>   Kalau kepercayaan Agama dibatasi hanya yang disahkan, bagaimana
ketika Kunghucu ketika lebih 32 Soeharto berkuasa atidak diakui
sebagai Agama sah? Bukankah itu sangat menyakiti banyak orang yang
berkepercayaan Konghucu? Lalu, memaksa mereka ber-"munafik" untuk
beralih ke Agama lain, ... itukan jadi mendidik warganya bermunafik!
Belum lagi agama lokal yang seharus patut dihargai dan dilindungi ,
seperti Kejawen. Tidak jelas berapa jumlah penganutnya di Jawa, tapi
itu kan merupakan kepercayaan orang yang harus dihargai dan dihormati
juga, Sangat tidak sehat dan tidak manusiawi kalau pemerintah menuntut
mereka yang Agama dianggap tidak sah untuk ber-MUNAFIK atau pindah
Agama. Satu sikap yang bertentangan dengan apa yang selalu diucapkan
ber-ketuhanan yang maha-esa.
> 
>   Sedang pengesahan perkawinan muda-mudi menempatkan hukum Agama
lebih tinggi dari pengesahan catatan sipil negara, menurut saya juga
satu sikap berlebihan, keterlaluan. Bagaimana bisa menempatkan hukum
Agama lebih tinggi dari HUKUM Negara. Seharusnya hukum negara lebih
tinggi dan didahulukan ketimbang hukum Agama. Negara juga tidak usah
ikut campur dalam menentukan siapa jodoh anak muda yang sepenuhnya
bersifat pribadi itu. Biarlah mereka tentukan sendiri jodoh pilihannya
yang dianggap cocok dan saling cinta, sekalipun beda ras, beda etnis
bahkan beda Agama, ... Tidak apa. Berilah hukum perkawinan yang patut
diataati setelah hidup sebagai suami-istri umumnya, itu saja. Saya
dengar cerita dari sahabat-sahabat, inilah sebab mengapa tidak sedikit
warga Indodnesia terpaksa melangsungkan perkawinan di luar negeri,
karena tidak mungkin dicatatkan sebagai suami-istri yang sah di
Indodnesia. Sesuatu yang aneh kedengarannya, tapi itulah kenyataan
yang masih terjadi dinegeri ini.
> 
>   Salam,
>   ChanCT
> 
>     ----- Original Message ----- 
>     From: John Siswanto 
>     To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
>     Sent: Tuesday, September 23, 2008 2:50 PM
>     Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Manusia Berhak Menjadi Ateis
Sekalipun=> Chan CT #36313
> 
> 
> 
>           Pak Chan yth.
> 
>           Kolom agama di KTP masih berlaku, tidak boleh dikosongkan,
karena konstitusi kita mengharuskan untuk itu...
> 
>           Menurut UU Perkawinan kita, perkawinan adalah sah, apabila
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.
> 
>           Itulah hukum positif yang berlaku di Indonesia. sebagai
warga negara yang baik, tentu kita harus tunduk dan patuh kepada
peraturan per-UU-an yang berlaku di Indonesia... , gimana pak ? bapak
setuju ?
> 
>           John Siswanto
> 
> 
>           --- Pada Sen, 22/9/08, ChanCT <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:
> 
>             Dari: ChanCT <[EMAIL PROTECTED] com>
>             Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Manusia Berhak Menjadi
Ateis Sekalipun
>             Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>             Tanggal: Senin, 22 September, 2008, 11:38 PM
> 
> 
>             Eeeeh, kang Sur,
>             ngomong-ngomong kebebasan seseorang ber-Agama, tidak
ber-Agama bahakn  Atheis sekalipun, di KTP yang tahun-tahun lalu
pernah diributin masalah kolom Agama, sekarang masih ada tidak, ya?
> 
>             Kalau kolom Agama di KTP masih ada, dibiarkan kosong
boleh, tidak?
> 
>             Lalu, ketika pencatatan bikin surat kawin, juga masih
diharuskan pengesahan secara Agama dahulu?
> 
>             Aaachh, negara ini masih saja terlalu berat memberikan
penekanan pada Agama, dan akhirnya selalu ribut soal Agama yang bikin
pusing kepala. Asal jangan selalu paksakan "kebenaran" Agama sendiri
dan jatuh korban-jiwa hanya karena pertengkaran Agama saja, deh. 
> 
>             Salam damai,
>             ChanCT
> 
>               ----- Original Message ----- 
>               From: gsuryana 
>               To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
>               Sent: Tuesday, September 23, 2008 12:33 PM
>               Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Manusia Berhak
Menjadi Ateis Sekalipun
> 
> 
>               From: "hartantodedy" <hartantodedy@ yahoo.com>
> 
> 
>               > Koq kayak orang bule yah, kalau ditanya agamanya
apa? not your
>               > business, katanya.
>               > Terus ada lagi temen ditanya suku-nya apa, juga
tersinggung.
>               >
>               > Susah juga ya berinteraksi
>               +++
>               Bukan susah ber interaksi, karena memang menanyakan
agama seseorang bisa 
>               bikin naik darah, lagian apa untungnya menanyakan
agama seseorang ?, 
>               bagaimana bila jawabannya tidak sesuai dengan apa yang
di perkirakan ?, 
>               bukankah lebih baik tidak perlu basa basi menanyakan
sesuatu yang tidak ada 
>               faedahnya ?
> 
>               Yang kurang etis ditanyakan pada seorang teman yang
bukan kawan akrab...
>               -agama
>               -etnis
>               -menikah dan belum
>               -anak
>               -penghasilan
>               -mengenai keluarga
> 
>               Silahkan renungkan pertanyaan yang berhubungan dengan
tulisan diatas, 
>               untungnya didalam sebuah komunikasi dengan seorang
rekan apa saja ?, dan 
>               berapa banyak kerugian yang bisa timbul bila jawaban
tidak sesuai dengan 
>               harapan si penanya.
> 
>               sur.
>               >
>               > Salam,
>               > Dedy
>               >
>               > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Liquid
Yahoo" <liquidha@>
>               > wrote:
>               >>
>               >>     Biasanya sih orang yang beragama yang ganggu
orang lain dengan
>               > pertanyaan "Agama anda apa?" Pertanyaan itu aja bagi
saya sudah
>               > mengganggu sekali, lha wong privasi dia koq ditanya,
sekalian aja
>               > tanya, "Kelamin kamu sudah berbulu blon?"
>               >> 
> 
>               ------------ --------- --------- ------
> 
>               .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
>               .: Website global http://www.budaya- tionghoa. org :.
> 
>               .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/
group/budaya_ tionghua :.
> 
>               .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.
wordpress. com :.
> 
>               Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> ------------------------------------------------------------------
> 
> 
>               Internal Virus Database is out of date.
>               Checked by AVG. 
>               Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.6.17/1655 -
Release Date: 2008/9/5 _U__ 07:05
>          
> 
> 
>
----------------------------------------------------------------------------
>     Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda
di Yahoo! Answers 
> 
> 
>
----------------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
>     Internal Virus Database is out of date.
>     Checked by AVG. 
>     Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.6.17/1655 - Release Date:
2008/9/5 $U$H 07:05
> 
> 
>    
> 
> 
>
------------------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
>   Internal Virus Database is out of date.
>   Checked by AVG. 
>   Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.6.17/1655 - Release Date:
2008/9/5 $U$H 07:05
>


Kirim email ke