Pak Akhmad Bukhari Saleh (ABS) yth,
 
Terima kasih atas pencerahan bapak, saya ingin mengomentari postingan bapak, 
sbb :
 
1.   Menurut Wikipedia Indonesia, berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, 
jumlah populasi Tionghoa Indonesia adalah berkisar 4% - 5% dari seluruh jumlah 
populasi Indonesia.
2.   Kalau anda datang ke kota kelahiran saya, Pematang Siantar, etnis 
Tionghoanya minimal 90 % mampu berbahasa Mandarin (bukan dialek), bukan 10 
%..., bahkan non-Tionghoanyapun bisa berbahasa mandarin.. bingung ? coba deh 
jalan-jalan ke kota kelahiranku... untuk mendapatkan pengalaman baru...  
3.   Saya lebih cenderung, kita tidak mendikotomikan masalah Tionghoa dan 
non-Tionghoa, lebih baik kita membahas, bagaimana kita sebagai suatu bangsa, 
saling bahu membahu membangun negara kita bersama, niscaya, masalah-masalah 
turunannya juga akan dikisis/hilang...
4. Kalau kita masih ribut yang boten-boten, sementara jurang pemisah di antara 
kita makin melebar, apa jadinya bangsa ini ke depan ?
 
wassalam,
Jhon Siswanto  
 


--- Pada Ming, 28/9/08, Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa 
kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam 
Cengkeraman SBKRI
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 28 September, 2008, 1:06 AM







----- Original Message ----- 
From: King Hian
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, September 28, 2008 2:05 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang 
Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

> Uly:
> > - cina yang masih bangga jadi cina
> > - tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri,
> > dipaksa maupun tidak
- - - -
> masa gak ngerasa sih?
> apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina?
> neng Uly kagak bisa ngomong bhs Cina karena apa?
> Di zaman orba bhs Cina kan 'barang terlarang'!

------------ --------- --------- --------- -

Ada 2 kesimpulan yang tidak tepat di statement di atas ini. Bahkan cenderung 
ngawur!

Pertama, tidak bisa berbahasa tionghoa tidak berarti hilang kebanggaannya dan 
jatidirinya sebagai warga suku tionghoa.
Dari 3-an juta tionghoa di Indonesia, yang bisa bahasa tionghoa paling-paling 
300-an ribu. Atau 10% saja. Walaupun banyak di antara mereka yang 90% itu yang 
masih Konghucu sekali pun!
10% itu pun barangkali sudah kebanyakan asumsinya. Dari seribuan teman tionghoa 
saya di dunia percersilan, yang paham bahasa tionghoa cuma kurang dari 10 
orang, atau 1%.
Dan dari 300-an ribu penutur bahasa tionghoa di Indonesia itu, kebanyakan 
tahunya dialek. Yang bisa Mandarin paling-paling 100-an ribu. Itu pun Mandarin 
pasaran, yang cuma sampai ni hao ma, wo ai ni, dan lyric lagu Mandarin. Yang 
mampu muncul di acara Metro Xinwen, misalnya, paling-paling 10-an ribu orang 
saja. Atau malahan nggak sampai 1.000 orang jangan-jangan! ?
Lantas apa tionghoa yang 2 juta 9 ratus ribu, termasuk yang Konghucu, mau 
dianggap tionghoa palsu, tionghoa yang tidak bangga dan tidak berjatidiri? ?

Kedua, banyaknya orang di Indonesia yang tidak bisa berbahasa tionghoa, bukan 
karena adanya Orba.
Dari jaman Orla juga sudah 90-an % orang tionghoa tidak bisa berbahasa 
tionghoa. 
Bahkan penurunan jumlah populasi orang tionghoa mampu berbahasa tionghoa yang 
terdrastis terjadi sudah jauh sebelumnya, yaitu di jaman kolonial, ketika orang 
tionghoa diklasifikasikan sebagai timur asing yang dimudahkan untuk gelijk 
gesteeld jadi orang Belanda.
Malahan di jaman Orba, untuk kepentingan mereka, rejim Orba mendidik banyak 
sekali agen-agennya, pribumi dan tionghoa, tentara dan sipil, belajar Mandarin 
di Singapore, Malaysia dan Taiwan (negara-negara cina yang sahabat RI waktu 
itu), a.l. teman saya Jend. Agum Gumelar yang fasih Mandarin karena 
bertahun-tahun di Taipeh. Jadi populasi penutur Mandarin di jaman 
Orba, jangan-jangan justru naik jumlahnya!
 
Wasalam. 














      
___________________________________________________________________________
Dapatkan situs lowongan kerja - Yahoo! Indonesia Search.
http://id.search.yahoo.com/search?p=lowongan+kerja&cs=bz&fr=fp-top

Kirim email ke