Setuju sekali. 
Tapi entah kenapa, di Indonesia ini sepertinya selalu pakai obat yang
salah untuk sebuah penyakit. 
 
misal, enggak senang dengan makian "dasar Cina."
maka yang ingin dihilangkan adalah kata Cina. 
 
Misal lagi, enggak senang di-pungli sehubungan dengan surat SBKRI, 
maka yang ingin dihilangkan adalah SBKRI nya. 
 
Padahal yang jadi masalah adalah makiannya, dan pungli nya, 
tapi yang dihilangkan kok yang lain lain? 
Jangan tanya kenapa, gue juga masih bingung kenapa nya, hehehe. 
 
 

-----Original Message-----
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Edith
Koesoemawiria
Sent: Monday, September 29, 2008 2:49 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina



Salam dan maaf, saya tidak bermaksud mengecilkan apalagi 
menghapus makna kejahatan diskriminasi etnis itu.

tapi justru karena saya non Tionghua, maka saya bertanya. 

di tempat saya kerja, redaksi cina yang merupakan gabungan dari orang2 
asal mainland dan taiwan, melihat saya dengan aneh kalau saya menyebut
Tiongkok.
Mereka bilang, Tiongkok sudah tak ada sejak dihapusnya sistim
kekaisaran.

di luar itu, menurut saya hampir setiap kata atau istilah bisa digunakan

sebagai makian dan penghinaan, tergantung kepada penggunaannya.

di pihak lain, kata yang sama bisa digunakan untuk menunjukan rasa
sayang,
semua tergantung pada tingkat kepercayaan dan jarak hubungan antara
penggunanya
dan orang atau kelompok yang dituju/dimaksud.

indonesia misalnya, menunjuk pada sebuah negara yang berdiri sejak 1945,
rakyat yang mengakui dirinya bagian dari wilayah kekuasaan itu, serta 
kebiasaan atau citarasa lain yang muncul di dan dari kawasan republik
itu.

tapi di beberapa kalangan, indonesia bisa juga dipakai sebagai makian,
misalnya 
ketika menggambarkan perilaku korup, kebiasaan terlambat, atau ketidak
beresan yang membiarkan kelaparan dan pengangguran terus membengkak.

memang karenanya, ada juga sekelompok orang yang ingin mengganti
penggunaan indonesia menjadi nusantara misalnya.

tapi apakah itu akan merubah esensi pandangan terhadap indonesia 
apabila sikap-sikap yang dikecam itu tidak berubah?

kalau tetap sama, siapa bilang orang tidak bisa menggunakan nusantara
sebagai makian?

ya pastilah maksudnya kecaman, kalau orang bilang, "dasar cino", "dasar
sunda", 
"dasar melayu", "dasar batak"... dsb. tapi juga kalau mengatakan "dasar
tionghua".

tentu masyarakat tionghua-indonesia berhak tersinggung kalau dimaki.
tapi kalau
saya mungkin lebih tersinggung, marah karena diskriminasi itu
"ueberhaupt" terjadi,
atau justru dengan sengaja (ataupun tidak) dibiarkan terjadi.

dan memang sangat menyebalkan mendengar tukang bajaj atau jendral atau
habib
atau siapapun yang bilang, bahwa perkosaan segolongan perempuan manapun
juga
boleh dibiarkan.

atau tidak?

Edith

-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Mon, 29 Sep 2008 06:32:21 -0000
> Von: "danarhadi2000" <HYPERLINK
"mailto:danarhadi2000%40yahoo.com"[EMAIL PROTECTED]>
> An: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Betreff: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Edith Koesoemawiria" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Dear Dr Irawan,
> > 
> > kalau kata China dianggap menhina, mengapa China Airlines namanya 
> begitu?
> > 
> > Apakah rasa "tersinggung" ini hanya muncul pada mereka yang keluar 
> dari China?
> > 
> > Sedangkan bagi2 orang di negara itu, yang mengalami pengembangan 
> nama itu
> > bagi mereka sendiri, menggunakan kata China tidak membawa stigma 
> macam2?
> > 
> > salam, Edith
> > 
> > 
> 
> *** Sebagai Non Tionghoa saya ingin bertanya, jujur niihhh: apakah 
> makna China dalam kata China Airlines, atau istilah China yang 
> dipakai dalam bahasa Inggris, seperti China Town, Chinese Restaurant, 
> etc SAMA dengan makna kata Cino di negara tercinta?
> 
> Waktu saya dengan Bian Koen misuh misuh waktu pimpin demo PMKRI dan 
> KAMI di kedutaan RRT tahun 65aan akhir " dasar Cino!", saya - as Non 
> Chinese - ikut merasakan nuansa penghinaan tuh. Anda tidak?
> 
> Saya dengar tukang bajaj sedang baca koran tahun 98an, lalu komentar 
> enteng " ahh biar deh diperkosa tu amoy amoy cina". Anda bahagia 
> mendengarnya?
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> ---------------------------------------
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global HYPERLINK
"http://www.budaya-tionghoa.org"http://www.budaya--tionghoa.-org :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di HYPERLINK
"http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua"http://groups.-yahoo.com/
-group/budaya_-tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua HYPERLINK
"http://iccsg.wordpress.com"http://iccsg.-wordpress.-com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 

Kirim email ke