Sdr. Liang U,

Anda benar, yang tak mereka mengerti adalah lafalan saya,
karena  pengucapannya beda. 

Mereka menyebutnya terjemahan fonetik, karena setelah saya 
perlihatkan tulisan/cetakan yang Anda buat, teman2 di red sebelah 
itu mengatakan mengerti.

Sedangkan masalah dengan negeri tengah itu, adalah terjemahan Jerman
yang menyebutnya Reich der Mitte. Kata Reuch itu yang mengingatkan kepada
jaman kekaisaran. Sedangkan mereka membacanya wilayah atau tanah.

Terima kasih atas usahanya memberitahukan itu.

salam, Edith



-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Mon, 29 Sep 2008 05:18:04 -0700 (PDT)
> Von: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
> An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

> Sdr. Edith, 
>  
> Mereka salah dengar, coba kalau nama negara ini ditunjukkan kepada mereka:
>  
> 1. Untuk Taiwan: 中华民国 suruh orang Taiwan baca dengan dialek
> Taiwan. Akan keluar bunyi Tionghua Bin Kok, di singkat Tiongkok.
>  
> 2. Untuk orang Mainland suruh dia baca ini dalam dialek Xiamen
> 中华人民共和国,akan keluar kata (kalau dia bisa dialek Hokkian) Tionghoa
> Jinmin Gionghokok, di singkat Tiongkok. 
>  
> Akan saya kiriman surat langsung bila yang bersangkutan bilang Tiongkok
> sudah tak ada. 
>  
> Sayang mungkin komputer anda tak bisa buka huruf Tionghoa, tapi coba minta
> ditulis huruf Tionghoanya oleh rekan yang bisa Mandarin, dan disodorkan
> kepada mereka.
>  
> Kekeliruan fata pada kesimpulan anda.
>  
> Salam
>  
> Liang U
> 
> --- On Mon, 9/29/08, Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, September 29, 2008, 8:49 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Salam dan maaf, saya tidak bermaksud mengecilkan apalagi 
> menghapus makna kejahatan diskriminasi etnis itu.
> 
> tapi justru karena saya non Tionghua, maka saya bertanya. 
> 
> di tempat saya kerja, redaksi cina yang merupakan gabungan dari orang2 
> asal mainland dan taiwan, melihat saya dengan aneh kalau saya menyebut
> Tiongkok.
> Mereka bilang, Tiongkok sudah tak ada sejak dihapusnya sistim kekaisaran.
> 
> di luar itu, menurut saya hampir setiap kata atau istilah bisa digunakan 
> sebagai makian dan penghinaan, tergantung kepada penggunaannya.
> 
> di pihak lain, kata yang sama bisa digunakan untuk menunjukan rasa sayang,
> semua tergantung pada tingkat kepercayaan dan jarak hubungan antara
> penggunanya
> dan orang atau kelompok yang dituju/dimaksud.
> 
> indonesia misalnya, menunjuk pada sebuah negara yang berdiri sejak 1945,
> rakyat yang mengakui dirinya bagian dari wilayah kekuasaan itu, serta 
> kebiasaan atau citarasa lain yang muncul di dan dari kawasan republik itu.
> 
> tapi di beberapa kalangan, indonesia bisa juga dipakai sebagai makian,
> misalnya 
> ketika menggambarkan perilaku korup, kebiasaan terlambat, atau ketidak
> beresan yang membiarkan kelaparan dan pengangguran terus membengkak.
> 
> memang karenanya, ada juga sekelompok orang yang ingin mengganti
> penggunaan indonesia menjadi nusantara misalnya.
> 
> tapi apakah itu akan merubah esensi pandangan terhadap indonesia 
> apabila sikap-sikap yang dikecam itu tidak berubah?
> 
> kalau tetap sama, siapa bilang orang tidak bisa menggunakan nusantara
> sebagai makian?
> 
> ya pastilah maksudnya kecaman, kalau orang bilang, "dasar cino", "dasar
> sunda", 
> "dasar melayu", "dasar batak"... dsb. tapi juga kalau mengatakan "dasar
> tionghua".
> 
> tentu masyarakat tionghua-indonesia berhak tersinggung kalau dimaki. tapi
> kalau
> saya mungkin lebih tersinggung, marah karena diskriminasi itu "ueberhaupt"
> terjadi,
> atau justru dengan sengaja (ataupun tidak) dibiarkan terjadi.
> 
> dan memang sangat menyebalkan mendengar tukang bajaj atau jendral atau
> habib
> atau siapapun yang bilang, bahwa perkosaan segolongan perempuan manapun
> juga
> boleh dibiarkan.
> 
> atau tidak?
> 
> Edith
> 
> -------- Original-Nachricht --------
> > Datum: Mon, 29 Sep 2008 06:32:21 -0000
> > Von: "danarhadi2000" <danarhadi2000@ yahoo.com>
> > An: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Betreff: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina
> 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Edith Koesoemawiria" 
> > <[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
> > >
> > > Dear Dr Irawan,
> > > 
> > > kalau kata China dianggap menhina, mengapa China Airlines namanya 
> > begitu?
> > > 
> > > Apakah rasa "tersinggung" ini hanya muncul pada mereka yang keluar 
> > dari China?
> > > 
> > > Sedangkan bagi2 orang di negara itu, yang mengalami pengembangan 
> > nama itu
> > > bagi mereka sendiri, menggunakan kata China tidak membawa stigma 
> > macam2?
> > > 
> > > salam, Edith
> > > 
> > > 
> > 
> > *** Sebagai Non Tionghoa saya ingin bertanya, jujur niihhh: apakah 
> > makna China dalam kata China Airlines, atau istilah China yang 
> > dipakai dalam bahasa Inggris, seperti China Town, Chinese Restaurant, 
> > etc SAMA dengan makna kata Cino di negara tercinta?
> > 
> > Waktu saya dengan Bian Koen misuh misuh waktu pimpin demo PMKRI dan 
> > KAMI di kedutaan RRT tahun 65aan akhir " dasar Cino!", saya - as Non 
> > Chinese - ikut merasakan nuansa penghinaan tuh. Anda tidak?
> > 
> > Saya dengar tukang bajaj sedang baca koran tahun 98an, lalu komentar 
> > enteng " ahh biar deh diperkosa tu amoy amoy cina". Anda bahagia 
> > mendengarnya?
> > 
> > Salam
> > 
> > danardono
> > 
> > 
> > ------------ --------- --------- ------
> > 
> > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> > 
> > .: Website global http://www.budaya- tionghoa. org :.
> > 
> > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_
> tionghua :.
> > 
> > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
> > 
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       

Kirim email ke