jadi ngakak ngebaca kepanjangan SBY JK heuehehehe, kreatif jg neh
sesepuh kite ini.

BTW nurut owe seh BBM lebih mahal GPP daripada murah malah jadinya
jalan tambah macet. But keuntungan BBM itu mbok ya dipake buat
kepentingan masyrakat banyak, benerin jalan kek, bikin jalan kemana2 kek.
Jangan kayak tadi dari Sukabumi ke Bogor aje alamak ampe kaget liat
jemnya masak 3 jem, macet en jalan rusak. Padahal itu namanya jalan
katanya disebutnya nadi perekonomian.
Uju buset dah. Hebatnya PJKA disini ini ada jalan rel Sukabumi-Bogor
yg bisa ditarik ke JKT langsung malah kagak jalan, jalannya kalu gak
salah seminggu sekali kale. Puyeng dah.

BTW kalu transportasi umum di jkt enak, nyaman, aman, tepat waktu, KA
ekonominya rapi jali, ya rasanya org2 males kale bawa mobil bermacet2
ria sambil sport jantung di per4an ngeliat kiri kanan ada gak kapak merah.

Tapi mental penggunanya jg parah kale ya, contoh yg masih owe inget
waktu KRL Bogor Jakarta ada pertama taon 80an awal bantuan dari Jepang
kalu gak salah, itu bersih rapih, kipas jalan, pintu otomatis, kursi
empuk, gak lewat 5 taon , itu kipas bisa ilang, pintu berantakan,
kursi diganti papan, belon lage sambitan batu yg suka melayang yg kalu
gak ati2 ya siap2 kepala bocor.

So salah siapa ?mental rakyatnya ? mental aparatnya ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<absa...@...> wrote:
>
> Ya itu sih jelas!
> Namun yang dipersoalkan John Siswanto sianseng adalah impornya harga
murah, tetapi dijual harga mahal ke masyarakat oleh rezim "Susah BBM
Ya Jalan Kaki" ini...
> 
> Wasalam.
> 
> --------------------------------
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Fy Zhou 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, February 20, 2009 12:41 AM
>   Subject: Re: KKG??? (Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM,
Pemerintah Untung Rp 1,3 Trilliun=>Agoeng_set)
> 
> 
>   Yang jelas adalah:
>   karena kita selain importir juga produsen minyak, harga bbm kita
sudah seharusnya lebih murah dibandingkan negara2 yang murni impor
minyak. murahnya seberapa, itu tergantung seberapa banyak yang bisa
kita produksi sendiri, seberapa banyak yang murni impor, seberapa
banyak yang re impor.
> 
>   Jangan asal lebih rendah dari BBM luar negeri sudah berteriak "
disubsidi! " ini sih yang ngawur.
> 
> 
> 
> 
>
------------------------------------------------------------------------------
>   From: "hendra_buj...@..." <hendra_buj...@...>
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
>   Sent: Thursday, February 19, 2009 11:38:16 PM
>   Subject: Re: KKG??? (Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM,
Pemerintah Untung Rp 1,3 Trilliun=>Agoeng_set)
> 
> 
>   Setahu saya:
> 
>   Seorang KKG jauh lebih Patriot n Nasionalis daripada mereka yang
mengaku dirinya Patriot n Nasionalis.. ......... ..
> 
>   Bicara soal ekonomi, Beliau juga bukan orang sembarangan tetapi
seorang KKG sendiri tidak akan mampu melawan konspirasi "hitam n
asing" yang bermain disegala lini. Sudah banyak sekali yang ditentang
secara terbuka n berani, mulai dari Kebijakan Pakto 88, IMF dan sepak
terjang asing, bobroknya hukum, aksi jumpalitan n pat gulipat
konglomerat hitam, konspirasi jual-beli asset BPPN yang amburadul
bahkan sampai masalah subsidi BBM.
> 
>   Saya pribadi tidak yakin orang selevel Pak KKG bodoh dan munafik,
justru pemikirannya sangat kritis n konservatif moderat yang
seharusnya menjadi contoh ideal bagi setiap ekonom....... ..
> 
>   Best Regards
>   HB
> 
> 
> 
>   Sent from my BlackBerry®
>   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> 
>
------------------------------------------------------------------------------
>   From: "ulysee_me2" 
>   Date: Thu, 19 Feb 2009 15:55:35 -0000
>   To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
>   Subject: KKG??? (Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah
Untung Rp 1,3 Trilliun=>Agoeng_set)
> 
> 
>   GAK SETUJU!!!
> 
>   Kwik Gian Gie politisi paling naif, mungkin, tapi munafik? Jelas
tidak.
>   Atas dasar apa bilang Kwik Kian Gie munafik, coba?
> 
>   Kwik Kian Gie ekonom yang cepet emosian, mungkin, tapi bodoh? enak
aje. 
>   Berani bilang bodoh tu apa dasarnya sih?
> 
>   Yang pasti Kwik Kian Gie banyak teriak soal "istilah subsidi" yang 
>   disalahkaprahkan, atau di misslead kan secara sengaja maupun tidak
oleh 
>   pemerintah. 
> 
>   Dan gue sih enggak lihat dimana salahnya mengenai teorinya itu,
biarpun 
>   angkanya kadang-kadang dibikin terlalu jauh untuk memperlihatkan
betapa 
>   besar penggelembungan angka yang dibilang "SUBSIDI" itu. 
> 
>   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
>   <absaleh@ > wrote:
>   > 
>   > Kwik Kian Gie itu ekonom dan politisi paling bodoh dan munafik.
>   > Dia anggota kabinet dengan jabatan yang paling menentukan, tapi
tidak 
>   mengerjakan tugasnya, melainkan cari popularitas sendiri dengan bikin 
>   sensasi teriak-teriak di luar!
>   > Eh, teriakan-teriakanny a pun salah lagi...
>   > 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
>
------------------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG - www.avg.com 
>   Version: 8.0.237 / Virus Database: 270.11.0/1959 - Release Date:
02/18/09 20:55:00
>


Kirim email ke