Ul: Thats why yang sensitif sama istilah Cina cuman ada di Indonesia Jack, di 
Malaysia sih kaga ada Jack. Sebab sejarahnya lain, Kaga pernah dipecah belah 
sama Belanda sih.



saya: Di malaysia, yang lebih lama dijajah daripada Indonesia, bukannya ada 
Inggris, yang juga sangat anggap rendah cina, tamil dan bumiputra? emangnya 
orang disono gak dipecah belah? inggris baik ya?

di indonesia, kata tionghoa bukan cuman dipakai oleh orang cina yang 
"meninggikan diri", tapi oleh pimpinan indonesia, yang waktu itu dekat dengan 
pemerintah rrt.

yang anti rrt waktu itu adalah cina cina taiwan. bukan begitu?

kita pake aja istilah bahasa mandarin buat orang cina, beres kan?




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <ulysee_...@...> wrote:
>
> Enggak ada yang sensitif sama kata China kok Jack. Ada juga yang sensitif 
> sama kata Cina yang nggak pake H itu lhoh, hehehe. 
> 
> Nimbrung yeh. Menurut gue, awalnya digunakan kata 'Tionghoa' ( itu tahun 1900 
> ) adalah untuk 'meninggikan diri meningkatkan mutu' dihadapan penjajah 
> Belanda. 
> 
> Tahu khan, waktu itu Belanda membagi 3 strata sosial penduduk. Yang 
> derajatnya paling tinggi adalah Belanda sendiri, yang dibawahnya adalah 
> golongan asia timur seperti orang Cina dan Arab, yang dianggap sosial paling 
> bawah adalah inlander.
>  
> Saat itu yang dianggap bergengsi adalah mereka yang bisa masuk sekolah Londo 
> dan bisa cas cis cus boso Londo. Walupun demikian mereka masih terus 
> diperlakukan dan menerima status hukum dan sosial yang rendah (inferior) di 
> Hindia belanda ini.
> 
> Maka ada kalangan yang merasa gerah dengan identitas Cina Londo, berniat 
> mendirikan sekolah yang mengajarkan segala sesuatunya yang berkiblat ke 
> negeri leluhur mereka, mulai dari filsafat agama, bahasa pengantar, dan 
> tulisan cina. Ini adalah satu gerakan untuk mensejajarkan diri dengan 
> Belanda, salah satunya dengan mempopulerkan IDENTITAS  sebagai Tionghoa yang 
> bersandar pada Tionghoa Bin Kok, negeri leluhur di seberang Samudra, yang 
> saat itu sedang mengalami kebangkitan juga. 
> (Silahkan tanya sepuhan, kapan istilah Tionghoa Binkok itu mulai populer di 
> Mainland)
> 
> Identitas dan istilah "Tionghoa"  WAKTU ITU adalah upaya untuk memperoleh 
> 'pengakuan' dari yang superior. Kadang di dengungkan terlalu keras nyaris 
> bablas, yang akhirnya membuat kalangan sendiri ikut gerah. (contoh: artikel 
> yang dibawa oleh Beng Mazmuri itu) 
> 
> Identitas waktu jaman Belanda ini sampailah ke jaman Kemerdekaan Indonesia. 
> Menurut gue, saat itu udah nggak perlu lah dongkrak2 untuk meninggikan diri 
> lha wong penjajahnya udah nggak ada kok. 
> 
> Apadaya setelah tahun 50 an, setelah gebukan keras antara tionghoa kuomintang 
> dan tionghoa kungchangtang, lalu setelah pecah G 30 S pula, ada sebagian 
> kalangan yang kesel banget sama "Tionghoa" yang dianggapnya berafiliasi ke 
> Tiongkok doank.
> 
> Maka, setelah berkutetan begini begitu, untuk meredakan urusan ruwet, ada 
> Tionghoa2 yang menyetujui penggunaan istilah CINA kembali. Toh Belanda udah 
> nggak ada, Cina dan Bumiputra sama dan sejajar. Ya nggak perlu lah pake 
> istilah Tionghoa yang terkesan 'meninggikan diri' begitu lah.  
> 
> Maka jaman Orba istilah Cina lebih populer digunakan. 
> 
> Apadaya setelah Mei 98, merasa telah di zalimi, muncul lagi kebangkitan 
> identitas Tionghoa. Seiring dengan menguatnya China Mainland. Gencar lah 
> istilah Tionghoa ini didengungkan. 
> 
> Kalau melihat sejarahnya, dulunya pake istilah Cina, merasa inferior lalu 
> ganti pake Tionghoa, lalu merasa superior sehingga perlu dikembalikan lagi ke 
> istilah Cina, lalu merasa inferior lagi sehingga merasa perlu pake istilah 
> Tionghoa lagi, jadi itu istilah cuman dipake untuk gengsi-gengsian?
> 
> Thats why yang sensitif sama istilah Cina cuman ada di Indonesia Jack, di 
> Malaysia sih kaga ada Jack. Sebab sejarahnya lain, Kaga pernah dipecah belah 
> sama Belanda sih. 
> 
> Dulu sih gue termasuk cheerleader yang sorak sorak lebih suka pakai istilah 
> Tionghoa, tapi setelah melihat kelakuan berlebihan dari sebagian orang soal 
> istilah, gue berpikir, 
> Kalau sebuah istilah hanya menimbulkan perpecahan belaka, buat apa 
> memperjuangkan sebuah istilah? Mendingan memperjuangkan yang genah genah, 
> yang pasti-pasti, di bidang hukum kek, ekonomi kek, apa. 
> 
> Sejak itu, gue sih nggak ambil pusing lagi, dipanggil Cina senang, dipanggil 
> Tionghoa senang. Gue khan punya dignity, yang nggak bakalan merasa inferior 
> hanya karena istilah. Huehuehue, percayadiri tinggi neh.
> 
> How about u Jack? cukup percaya diri nggak? hehehehe. 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
> >
> > Terima kasih banyak atas pencerahannya. Dari penjelasan engko tentang asal 
> > mula kata china. Saya berkesimpulan kata china awalnya bukan sebagai kata 
> > hinaan. Kenapa rekan2 kita yang lain pada sensitif sekali? Mohon 
> > pencerahannya sebagai pertanyaan terakhir saya untuk kasus ini.
> > Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> > Teruuusss...!
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: "henyung" <henyung@>
> > Date: Thu, 22 Oct 2009 14:58:43 
> > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> > Subject: [budaya_tionghua] Sekilas Mengenai Asal Kata China
> > 
> > Ini bukan mengenai cina vs tionghua yah, ini murni sejarah.
> > 
> > Bung Jackson, kata China bukan berasal dari dinasti Qin. Memang di dunia 
> > modern teori yang mayoritas adalah China berasal dari Ch'in dynasty. 
> > Kesimpulan ini dibuat oleh para misionaris yesuit jaman dulu.
> > 
> > Para yesuit itu, menurut pendapat saya sendiri dan juga banyak orang 
> > lainnya yang mendalami sejarah, kurang tepat menyimpulkan demikian. 
> > Alasannya adalah: dinasti Qin usianya terlalu singkat dan ditutupi 
> > glamornya dinasti Han. Pada jaman Qin-Han dunia barat mengenal zhongyuan 
> > sebagai "serika" alias negara sutera. 
> > 
> > Kata China berasal dari perbendaharaan kata sansekerta Chin yang memang 
> > dipakai untuk menyebut zhongyuan oleh peradaban hindustan. Kata ini 
> > tercatat salah satunya di kitab mahabarata. Di masa sekarang Chin menjadi 
> > Chini dalam bahasa-bahasa India.
> > 
> > Dari jazirah India Chin mengalami perubahan bunyi menjadi shin di persia 
> > dan timur tengah. Inilah yang kemudian sampai ke eropa dan menjadi China.
> > 
> > Khusus untuk Rusia dan Eropa Timur, isitlah Cathay lebih populer dari 
> > China. Cathay merujuk ke Qidan, suku bangsa yang mendirikan dinasti Liao 
> > dan dinasti Xi Liao. Dalam bahasa mongol Qidan dilafalkan menjadi Kitai. 
> > Dari bahasa mongol istilah Kitai masuk ke perbendaharaan bahasa Rusia.
> > 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
> > >
> > > Sependapat pak. Terima kasih kepada kekaisaran CHIN yg mempersatukan  
> > > CHINa 
> > > Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> > > Teruuusss...!
> > >
> >
>


Kirim email ke