Kontribusi melulu. Santai aja koh. Nanti kontribusi pas gathering aja. Serius 
amat jadi orang.

Kalau mau kontribusi melulu jadi wartawan detik.com  aja koh. 

Menurut gw milis itu : 
50% kontribusi
10% cari temen
10% buat sharing kalau ada yg.  
kesusahan
20% ngobrol2 ala kopi tiam
10% lagi lain2.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: shinmen takezo <hisashi.mits...@gmail.com>
Date: Mon, 7 Dec 2009 23:36:22 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua 
        Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

Lu klo mau hepi yah yah yah hepi yeh yeh  , ikutlah milis otomotif dan milis
fun lainnya jangan disini .....deskripsi milis ini adalah khusus membahas
budaya tionghoa dan sejarah tiongkok

nah lu mau terus jadi penggembira dengan terus mengeluarkan posting
penggembira , tanpa data dan informasi , tanpa kontribusi , cuman senang -
senang yah silahkan



2009/12/7 <jackson_ya...@yahoo.com>

>
>
> Betul. Setuju. Ini baru pemikiran yang simple. Yang penting hepi. Tiap hari
> udah pusing buat apa ditambahin pusing. Apalagi ampe ribut2 ga karuan ntar
> pulang2 darah tinggi nya pada kumat lagi. Cari penyakit aja hehehe
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------
> *From: * "ulysee_me2" <ulysee_...@yahoo.com.sg>
> *Date: *Mon, 07 Dec 2009 15:50:00 -0000
> *To: *<budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga
> Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
>
>
>
> Haiyaaa.... mau ngingetin aja, sebab buayawan kadang-kadang suka pada
> gahar, entar sama orang jangan terlalu galak. Nanya boleh, jangan
> interogatif! Orang bisa merasa di intimidasi tau! Inget tujuan milis, cari
> temen, bukan cari musuh.
>
> Hal nya bahasa Ibu. Seabrek temen gue nggak fasih bahasa ibunya.
> Mungkin-mungkin aja. Keponakan gue tuh.. yang bule cilik itu, lebih fasih
> bahasa Sunda ketimbang Inggris, padahal nyokapnya asli bule Amerika.
>
> Anaknya Selir Zheng, kalau iya dibawa lari ke Indonesia, lalu besar di
> lingkungan Hindia Belanda, bisa-bisa lebih fasih bahasa kumpeni ketimbang
> bahasa ibunya. Jadi soal Bahasa, walaupun faktor yang layak diulik, bukanlah
> sebuah argumen yang bisa melegitimasi sesuatu hal.
>
> Yang kepingin gue hitung, lahir tahun berapakah anak selir Zheng ini?
> Bisa kah dirunut balik sampai ke tahun 1900 (saat Zhen Fei dikabarkan
> mati/lari)
>
> Gue pribadi, akan dengan senang hati mendengarkan kisah ini dari awal
> sampai akhir tanpa merasa perlu dipusingkan dengan fakta-fakta sejarah.
> Sebab, toh kita semua sudah belajar, bahwa yang dianggap fakta sejarah itu
> tidak mutlak. Jadi, kenapa pusing dengan urusan yang lewat? yang penting
> ceritanya menarik dan bisa dinikmati sambil menyeruput teh.....
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> zho...@... wrote:
> >
> > Yg paling saya tunggu:
> > Tulisan si nenek dalam bhs mancu! Masak seorang yg mau memperjuangkan
> keadilan dari bapak ibunya tak fasih bebahasa ibunya? Kan ajaib!
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>   
>

Kirim email ke