Itu chicken essence memang dipakai sebagai obat mengkuat tetapi biasanya 
diminum oleh mereka yg baru dioperasi dan bukan yg baru melahirkan. Ini tidak 
jelek tetapi tidak ada cukup kapurnya dan kurang "yang" utk yg baru melahirkan. 
Yg bikin "yang" adalah jahe dan araknya. Ayam adalah netral menurut ahli masak 
china. Jamu jawa jugacapurannya sangat yang dan karena itu susu ibu dlm 1-2 
hari setelah melahrkan akan keluar optimal.
 
Jikalau sudah mulai kuatan dan luka² sudah sembuh baru kalian boleh memikirkan 
memakai dangkuei [ini hanya utk wanita], huachiszen, ginseng etc. Juga yg bagus 
adalah ayan hitam. Saya tidak tahu apa yg dapat dibeli diIndonesia sebab yg 
saya sebut ini harganya puluhan dollar satu pondnya. Karena itu saya tidak 
anjurkan sebab harus betul² dididik cara masaknya, sebab salah masak malah jadi 
cilaka.
 
Andreas
 
 


--- On Tue, 1/5/10, Edy Lim <edy8...@yahoo.com> wrote:


From: Edy Lim <edy8...@yahoo.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya 
resep masakan tito babi?)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 5, 2010, 2:54 PM












Bagaimana kalau langsung minum sari pati ayam (chicken essence) merek BRAND'S 
dari Singapore?
konon 1 botol setara dengan gizi seekor ayam..

Semoga membantu.

Salam,
Edy





From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 6, 2010 1:49:14 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya 
resep masakan tito babi?)

  






Agar jangan kesasar dgn theory,
Jikalau melahirkan sang ibu memerlukan bayak calcium - kapur. Ini dibutuhkan 
utk bayi yg harus membikin tulang baru.  Kalau si-ibu tidak makan cukup pur 
nant kalau tua katan tulangnya kena osteoporosis [ini kepercayaan bukan 
pengetahan]
 
Berdasarkan ajaran ini chinese medicine mempergunakan ayam dan terutama ayam 
"kampung" yg katanya tulangnya lebih kuat. Kenapa ayam dan bukan babi - yah 
kalau makan daging babi kaga ada tulangnya kecuali kalau makan bakut atau 
spareribs. Titou , huncheng atau toahoan semua hanya cholesterol tidak berguna 
utk bayi.
Jahe dikeringkan atau basah semua sama yg penting disini sarinya dan ini harus 
banyak - 250 gr utk satu ayam. Kalau pake minyak ma-you - sering pada diarree 
dankalau masukan arak setelah direbus sopnya nanti si-ibu mabok arak dan 
bajinya juga. Karena itu arak dan jahe harus dimasak dan essencenya yg dipakai. 
Arak yg dipakai seharusnya arak beras merah - arak beranak Kalau diEU/US pakai 
arak anggur merah yg penuh antioxidantnya. -------- disinilah ajaran chinese 
herbal medicine dipakai.
Kenapa masak begini kenapa tidak minum susu - oleh karena banya ket. asia tidak 
toleran lactose dari susu dan kalau minum susu malah menjadi diarree - usus 
mereka bikin anti susu. Kenapa tidak boleh makan ginseng atau obat kuat lain - 
karena menrut filsafat chinese herbal medicine yg dbantu adalah penyakitnya dan 
bukan si-ibu. Ini obatkuat boleh dimakan setelah si-ibu sehat kembali 100%
 
Andreas
--- On Tue, 1/5/10, King Hian <king_h...@yahoo. com> wrote:


From: King Hian <king_h...@yahoo. com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya 
resep masakan tito babi?)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, January 5, 2010, 9:01 AM





Bang Ophoeng,

Rasanya sih, saya belum pernah mendengar sebutan siaohuan utk menyebut usus 
kecil.
usus besar disebut tuahuan
usus kecil/usus halus disebut hunchng
perut babi disebut titou

Betul yang bang Ophoeng bilang, perempuan yang habis melahirkan dimasakkan ayam 
mua-yu (mua: wijen, yu: minyak), yang dimasak dengan jahe (jahe kering yang 
dijemur terlebih dahulu). Dan waktu dimakan baru dicampur dengan arak. 
Tapi karena saya bukan tukang masak, saya tdk tahu bagaimana resep/detil cara 
masaknya.

kiongchiu,
KH

 




From: Ophoeng <opho...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 5, 2010 10:55:30 PM
Subject: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya 
resep masakan tito babi?)

  

Bu Ulysee, Bu Tanti dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Tito itu, kalau ndak salah sih bagian lambung atau perut babi (babat kalau pada 
sapi?), sebab kalau usus babi, kayaknya di menu RM Rico (dulu di Jl. Kebayuran 
Lama, sekarang ada di Gading Serpong) yang konon dilanggani oleh encek Liem, 
disebutnya 'huan', ada toahuan (usus besar) ada xiaohuan (usus kecil).

Dari tito atau tietouw inilah, maka dibikin 'analogi' nomenklatur untuk 
'kee-touw', yakni touw (lambung) si swikee, yang 'kee'nya juga hasil 
penganalogian dari 'kee darat' aka ayam, sebagai kontras dengan si swikee yang 
'ayam air'.

Tapi, kalau sudah menyebut jerohan, kayaknya mungkin memang yang dicari 
kolesterolnya. Saya ndak tahu mengapa ibu habis melahirkan mesti dikasih banyak 
asupan kolesterol. Padahal mah, tentu saja dagingnya yang lebih bergizi dan 
seimbang kandungannya, ada protein dan kolesterol dari lemaknya. Kecuali kalau 
memang dimaksudkan untuk pengobatan. Seperti darah babi, katanya is good for 
your lung, despite the fact that there must be much bacteria in the blood, jeh!

Kalau mau sih, ya jangan cuma dikasih tito-nya doang, makan kumplit sama yang 
lain, misalnya, yang gampang ajah: Bak-kut Thee. Isinya pan bisa daging, 
samcwan, baikut dan jerohan babi, termasuk tito-nya dan iso-nya kalau suka. 
Bikinnya juga gampang, tinggal beli bumbunya dalam kemasan sachet, lalu 
cemplang-cemplung sesuai petunjuk di kemasan tu bumbu siap masak.

Saya punya buku masak herbal yang isinya ttg sup-supan apa aja, sayang cuma 
satu jilid dari 8 jilid dalam satu seri, judulnya 'Ben-cao Jing-hua 
Bao-liang-tang' , ada satu resep ttg perut kecil babi (tito kecil?), 
dicampurnya cuma pakai jali, kulit jeruk dan 'rumput' kim-chi (koin emas), ndak 
tahu kayak apa bentuknya atau apakah ada di pasar kita. Mungkin bisa cek di 
toko obat yang jual jejamuan Tionghua di Glodok. Tapi, di khasiatnya tidak 
disebutkan apa-apa ttg ibu yang baru melahirkan atau membantu menambah produksi 
susu ibu. Malah disebutkan tidak baik bagi ibu hamil.

Kalau bicara ttg ayam arak, saya lihat di Taiwan (melalui Da-ai TV yang suka 
saya lihat), mereka memberi masak ayam (minyak) wijen sebagai ciapo bagi ibu 
yang baru melahirkan anak. Satu ekor ayam bisa perlu 2 botol (ukuran botol 
kecap, sekitar 650 cc) minyak wijen. Masaknya bagaimana saya gak tahu, cuma 
ditunjukkan sekilas-kilas saja di film. Itu kayaknya makanan wajib bagi ibu 
yang baru selesai melahirkan, soalnya ada beberapa cerita ttg keluarga miskin 
pun, memaksakan diri membeli minyak wijen (yang kayaknya sih mahal juga di 
sana) dan ayamnya, tentu, demi si ibu yang baru melahirkan itu.

Saya coba bantu cek di google belum ketemu resepnya, coba saja anda ikut bantu 
saya cari di google, kalau sudah ketemu, tolong nanti kasih tahu saya ya, jadi 
saya bisa bagi resepnya di sini.

Sementara, kalau mau lebih banyak ttg ayam, coba cek apakah 'Black Chicken 
Soup' ini baik bagi ibu yang baru melahirkan atau ndak ya. Resepnya bisa cek di 
sini (ada banyak resep masakan lain yang pakai herbal Tionghua):

http://www.mywoklif e.com/2009/ 05/black- chicken-soup- recipe.html

Info tambahan, kalau menurut kepercayaan di Jawa (Jakarta bukan termasuk Jawa 
sih ya?), ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya, biasanya suka dikasih sayur 
bening yang dibuat dari daun katuk. Daun katuk ini daunnya agak kecil-kecil, 
warna ijo, tentu, memang enak kalau dibikin sayur bening, seperti sayur bening 
dari bayam + jagung gitu. Saya jadi ingat dulu ada satu TM (temen milis), 
cewek, yang gemar sekali makan sayur bening dari daun katuk, sampai dikira 
tukang sayurnya, dia koq sering sekali melahirkan dan menyusui, emang anaknya 
berapa orang? Ternyata tu cewek masih lajang (waktu itu).

Begitu sajah sih ya.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
http://ophoeng. multiply. com/

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ulysee_me2" <ulysee_me2@ ...> wrote:

Tito/ jerohan babi, kalau mami gue refot ngolah pertamanya doank, sampai 3x 
direbus, supaya bau jerohannya nggak terlalu mulek. 
Jadi, usus babi di cuci bersih sih sih, lalu direbus pakai air dingin, begitu 
mendidih airnya diganti, mendidih lagi diganti lagi, lalu ditiriskan. Baru 
dibikin masakan. 

Masakan Tito nggak beda sama bikin sop. Dioseng sama minyak wijen dan bawang 
putih, plus jahe yang diiris model korek api, dituangi air panas, lalu kasih 
garam dan merica. Makannya nanti di cocol kecap asin. Enakan pake cabe, tapi 
kalau lagi menyusui jangan makan pedas, ntar anaknya mencret. 

Sebetulnya buat nambah asi itu butuh makanan yang berkuah, dan 'panas', itu 
aja. Jadi nggak harus Tito. 
Susu Milo itu terhitung 'panas' jadi boleh sering-sering diminum, itu asi nya 
ntar banyak deh. Masalahnya nanti paling konstipasi alias panas dalem, 
hehehehe. 
Makanan, apa aja asal berkuah dan enggak pedas. Sayur asin juga dihindari dulu 
deh, bisa kembung.

Tapi waktu gue abis melahirkan sih, paling enak tuh makan ayam arak. Hmmm nyam. 
Kenapa habis melahirkan banyaknya makan ayam dan babi, soalnya daging ayam dan 
babi lebih mudah dicerna ketimbang daging sapi.

Ayam terhitung 'netral' enggak panas dan enggak dingin. Jadi temen masaknya dan 
cara ngolahnya yang akan membuat masakan itu terhitung 'panas' atau 'dingin'. 
Babi, ini gue rada bingung, sebab ada yang bilang netral, ada yang bilang 
'panas'. Sedangkan kalau habis melahirkan memang butuh yang 'panas' gitu khan. 
Nggak tahu deh. Yang pasti mah, makan yang banyak dan bergizi ajah, biar ASI 
nya lancar. 

Ayooo mumpung ada alasan demi anak nih demi anak. Heheheheh.


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanti_sm" <tanti_sm@> wrote:

Hai,ada yang tahu bagaimana cara mengolah tito babi? aku pernah makan masakan 
ai2, enak dimasak kuah, tpgak tau gmana cara mengolahnya, katanya bisa 
memperbanyak asi... Kebetulan aku baru habis melahirkan.. . tks sebelumnya.. .









Kirim email ke