Chicken essence dibikin dar 100% bahan ayam. Didalam industry ayam kira² 30-40% 
dari ayam dibuang - terdiri dari kepala, ceker dan kakinya. Jikalau ayam 
dibersihkan boneless/skinlss ini 50% dibuang. Ini kalau dikumpulkan jumlanya 
sangat banyak sekali dan cukup utk produksi essence chicken 
Sampai kini dunia kimia tidak bisa bikin gelatine dari binatang dan synthetic 
tidak ada.yg sama. Silicone bisa dipakai utk mengentalkan sauce tetapi tidak 
bisa mengganti essence chicken.  Biasanya jg essence chicken selain itu dibikin 
dari ayam utk telur. Setelah lebih dari 1-2 thn ayam ini juga harus dijagal. 
Sering kali ayam ini lebih keras dagingnya dari ayam kampung dan karena itu 
hanya dpt dipakai utk sop.  Ini essence karena itu tidak jelek tetapi utk 
standard mereka yg melahirkan masih kurang "pu" kurang "yang"
 
Utk yg belum tahu dan yg sering makan jello puding yg seperti agar ----- Ini 
sebetulny juga 100% bahannya adalah dari binatang - sapi babi, kambing ayam 
etc. Yg dipakai disini adalah kaki, tulang, etc semua bagian yg banyak 
gelatinenya. Ini direbus sampai semua gelatine dpt diextract dan dipisahkan 
dari bagian yg solid Hasilnya adalah campuran yg disebut essence tulang. Jaman 
dulu ini bisa dibikin utk jadi lem kayu [siongka] tetapi jaman sekarang setelah 
diencerkan dibikin jadi bahan utk jello dgn diberikan sari buah²an.
Utk mereka yg chiacai karen it jello adalah "haram".
Kontranya yg vegetarian disebut pectine. Ini dibikin dari sisa buah²an dan 
dipakai utk mengentalkan seleh [jam] dari buah²an. Kulit jeruk, appe dsb 
dimasak dan kemudian dibersihkan dari solidnya utk menghasilkan pectine. 
 
Andreas
 
 

--- On Tue, 1/5/10, Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@hotmail.com> wrote:


From: Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@hotmail.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya 
resep masakan tito babi?)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 5, 2010, 5:34 PM


Yakin tuch ayam asli? Apa cuma kimia? Saya gak percaya itu saripati ayam asli. 
Butuh berapa kilo ayam buat bikin satu botol? Coba pikir dech.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Edy Lim <edy8...@...> wrote:
>
> Bagaimana kalau langsung minum sari pati ayam (chicken essence) merek BRAND'S 
> dari Singapore?
> konon 1 botol setara dengan gizi seekor ayam..
> 
> Semoga membantu.
> 
> Salam,
> Edy
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@...>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Wed, January 6, 2010 1:49:14 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang 
> punya resep masakan tito babi?)
> 
>   
> Agar jangan kesasar dgn theory,
> Jikalau melahirkan sang ibu memerlukan bayak calcium - kapur. Ini dibutuhkan 
> utk bayi yg harus membikin tulang baru.  Kalau si-ibu tidak makan cukup pur 
> nant kalau tua katan tulangnya kena osteoporosis [ini kepercayaan bukan 
> pengetahan]
>  
> Berdasarkan ajaran ini chinese medicine mempergunakan ayam dan terutama ayam 
> "kampung" yg katanya tulangnya lebih kuat. Kenapa ayam dan bukan babi - yah 
> kalau makan daging babi kaga ada tulangnya kecuali kalau makan bakut atau 
> spareribs. Titou , huncheng atau toahoan semua hanya cholesterol tidak 
> berguna utk bayi.
> Jahe dikeringkan atau basah semua sama yg penting disini sarinya dan ini 
> harus banyak - 250 gr utk satu ayam. Kalau pake minyak ma-you - sering pada 
> diarree dankalau masukan arak setelah direbus sopnya nanti si-ibu mabok arak 
> dan bajinya juga. Karena itu arak dan jahe harus dimasak dan essencenya yg 
> dipakai. Arak yg dipakai seharusnya arak beras merah - arak beranak Kalau 
> diEU/US pakai arak anggur merah yg penuh antioxidantnya. -------- disinilah 
> ajaran chinese herbal medicine dipakai.
> Kenapa masak begini kenapa tidak minum susu - oleh karena banya ket. asia 
> tidak toleran lactose dari susu dan kalau minum susu malah menjadi diarree - 
> usus mereka bikin anti susu. Kenapa tidak boleh makan ginseng atau obat kuat 
> lain - karena menrut filsafat chinese herbal medicine yg dbantu adalah 
> penyakitnya dan bukan si-ibu. Ini obatkuat boleh dimakan setelah si-ibu sehat 
> kembali 100%
>  
> Andreas
> --- On Tue, 1/5/10, King Hian <king_h...@yahoo. com> wrote:
> 
> 
> >From: King Hian <king_h...@yahoo. com>
> >Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang 
> >punya resep masakan tito babi?)
> >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> >Date: Tuesday, January 5, 2010, 9:01 AM
> >
> >
> >>
> >
> >
> >
> >
> >Bang Ophoeng,
> >
> >Rasanya sih, saya belum pernah mendengar sebutan siaohuan utk menyebut usus 
> >kecil.
> >usus besar disebut tuahuan
> >usus kecil/usus halus disebut hunchng
> >perut babi disebut titou
> >
> >Betul yang bang Ophoeng bilang, perempuan yang habis melahirkan dimasakkan 
> >ayam mua-yu (mua: wijen, yu: minyak), yang dimasak dengan jahe (jahe kering 
> >yang dijemur terlebih dahulu). Dan waktu dimakan baru dicampur dengan arak. 
> >Tapi karena saya bukan tukang masak, saya tdk tahu bagaimana resep/detil 
> >cara masaknya.
> >
> >kiongchiu,
> >KH
> >
> > 
> >
> >
> >
> ________________________________
>  From: Ophoeng <opho...@yahoo. com>
> >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> >Sent: Tue, January 5, 2010 10:55:30 PM
> >Subject: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya 
> >resep masakan tito babi?)
> >
> >  
> >Bu Ulysee, Bu Tanti dan TTM semuah,
> >
> >Hai, apakabar? Sudah makan?
> >
> >Tito itu, kalau ndak salah sih bagian lambung atau perut babi (babat kalau 
> >pada sapi?), sebab kalau usus babi, kayaknya di menu RM Rico (dulu di Jl. 
> >Kebayuran Lama, sekarang ada di Gading Serpong) yang konon dilanggani oleh 
> >encek Liem, disebutnya 'huan', ada toahuan (usus besar) ada xiaohuan (usus 
> >kecil).
> >
> >Dari tito atau tietouw inilah, maka dibikin 'analogi' nomenklatur untuk 
> >'kee-touw', yakni touw (lambung) si swikee, yang 'kee'nya juga hasil 
> >penganalogian dari 'kee darat' aka ayam, sebagai kontras dengan si swikee 
> >yang 'ayam air'.
> >
> >Tapi, kalau sudah menyebut jerohan, kayaknya mungkin memang yang dicari 
> >kolesterolnya. Saya ndak tahu mengapa ibu habis melahirkan mesti dikasih 
> >banyak asupan kolesterol. Padahal mah, tentu saja dagingnya yang lebih 
> >bergizi dan seimbang kandungannya, ada protein dan kolesterol dari lemaknya. 
> >Kecuali kalau memang dimaksudkan untuk
> > pengobatan. Seperti darah babi, katanya is good for your lung, despite the 
> > fact that there must be much bacteria in the blood, jeh!
> >
> >Kalau mau sih, ya jangan cuma dikasih tito-nya doang, makan kumplit sama 
> >yang lain, misalnya, yang gampang ajah: Bak-kut Thee. Isinya pan bisa 
> >daging, samcwan, baikut dan jerohan babi, termasuk tito-nya dan iso-nya 
> >kalau suka. Bikinnya juga gampang, tinggal beli bumbunya dalam kemasan 
> >sachet, lalu cemplang-cemplung sesuai petunjuk di kemasan tu bumbu siap 
> >masak.
> >
> >Saya punya buku masak herbal yang isinya ttg sup-supan apa aja, sayang cuma 
> >satu jilid dari 8 jilid dalam satu seri, judulnya 'Ben-cao Jing-hua 
> >Bao-liang-tang' , ada satu resep ttg perut kecil babi (tito kecil?), 
> >dicampurnya cuma pakai jali, kulit jeruk dan 'rumput' kim-chi (koin emas), 
> >ndak tahu kayak apa bentuknya atau apakah ada di pasar kita. Mungkin bisa 
> >cek di toko obat yang jual jejamuan Tionghua di Glodok. Tapi, di khasiatnya 
> >tidak disebutkan
> > apa-apa ttg ibu yang baru melahirkan atau membantu menambah produksi susu 
> > ibu. Malah disebutkan tidak baik bagi ibu hamil.
> >
> >Kalau bicara ttg ayam arak, saya lihat di Taiwan (melalui Da-ai TV yang suka 
> >saya lihat), mereka memberi masak ayam (minyak) wijen sebagai ciapo bagi ibu 
> >yang baru melahirkan anak. Satu ekor ayam bisa perlu 2 botol (ukuran botol 
> >kecap, sekitar 650 cc) minyak wijen. Masaknya bagaimana saya gak tahu, cuma 
> >ditunjukkan sekilas-kilas saja di film. Itu kayaknya makanan wajib bagi ibu 
> >yang baru selesai melahirkan, soalnya ada beberapa cerita ttg keluarga 
> >miskin pun, memaksakan diri membeli minyak wijen (yang kayaknya sih mahal 
> >juga di sana) dan ayamnya, tentu, demi si ibu yang baru melahirkan itu.
> >
> >Saya coba bantu cek di google belum ketemu resepnya, coba saja anda ikut 
> >bantu saya cari di google, kalau sudah ketemu, tolong nanti kasih tahu saya 
> >ya, jadi saya bisa bagi resepnya di sini.
> >
> >Sementara, kalau mau lebih banyak
> > ttg ayam, coba cek apakah 'Black Chicken Soup' ini baik bagi ibu yang baru 
> > melahirkan atau ndak ya. Resepnya bisa cek di sini (ada banyak resep 
> > masakan lain yang pakai herbal Tionghua):
> >
> >http://www.mywoklif e.com/2009/ 05/black- chicken-soup- recipe.html
> >
> >Info tambahan, kalau menurut kepercayaan di Jawa (Jakarta bukan termasuk 
> >Jawa sih ya?), ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya, biasanya suka dikasih 
> >sayur bening yang dibuat dari daun katuk. Daun katuk ini daunnya agak 
> >kecil-kecil, warna ijo, tentu, memang enak kalau dibikin sayur bening, 
> >seperti sayur bening dari bayam + jagung gitu. Saya jadi ingat dulu ada satu 
> >TM (temen milis), cewek, yang gemar sekali makan sayur bening dari daun 
> >katuk, sampai dikira tukang sayurnya, dia koq sering sekali melahirkan dan 
> >menyusui, emang anaknya berapa orang? Ternyata tu cewek masih lajang (waktu
> > itu).
> >
> >Begitu sajah sih ya.
> >
> >Salam makan enak dan sehat,
> >Ophoeng
> >http://ophoeng. multiply. com/
> >
> >--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ulysee_me2" <ulysee_me2@ ...> 
> >wrote:
> >
> >Tito/ jerohan babi, kalau mami gue refot ngolah pertamanya doank, sampai 3x 
> >direbus, supaya bau jerohannya nggak terlalu mulek. 
> >Jadi, usus babi di cuci bersih sih sih, lalu direbus pakai air dingin, 
> >begitu mendidih airnya diganti, mendidih lagi diganti lagi, lalu ditiriskan. 
> >Baru dibikin masakan. 
> >
> >Masakan Tito nggak beda sama bikin sop. Dioseng sama minyak wijen dan bawang 
> >putih, plus jahe yang diiris model korek api, dituangi air panas, lalu kasih 
> >garam dan merica. Makannya nanti di cocol kecap
> > asin. Enakan pake cabe, tapi kalau lagi menyusui jangan makan pedas, ntar 
> > anaknya mencret. 
> >
> >Sebetulnya buat nambah asi itu butuh makanan yang berkuah, dan 'panas', itu 
> >aja. Jadi nggak harus Tito. 
> >Susu Milo itu terhitung 'panas' jadi boleh sering-sering diminum, itu asi 
> >nya ntar banyak deh. Masalahnya nanti paling konstipasi alias panas dalem, 
> >hehehehe. 
> >Makanan, apa aja asal berkuah dan enggak pedas. Sayur asin juga dihindari 
> >dulu deh, bisa kembung.
> >
> >Tapi waktu gue abis melahirkan sih, paling enak tuh makan ayam arak. Hmmm 
> >nyam. Kenapa habis melahirkan banyaknya makan ayam dan babi, soalnya daging 
> >ayam dan babi lebih mudah dicerna ketimbang daging sapi.
> >
> >Ayam terhitung 'netral' enggak panas dan enggak dingin. Jadi temen masaknya 
> >dan cara ngolahnya yang akan membuat masakan itu terhitung 'panas' atau 
> >'dingin'. 
> >Babi, ini gue rada bingung, sebab ada yang bilang netral, ada yang bilang 
> >'panas'. Sedangkan kalau habis melahirkan
> > memang butuh yang 'panas' gitu khan. Nggak tahu deh. Yang pasti mah, makan 
> > yang banyak dan bergizi ajah, biar ASI nya lancar. 
> >
> >Ayooo mumpung ada alasan demi anak nih demi anak. Heheheheh.
> >
> >
> >--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanti_sm" <tanti_sm@> wrote:
> >
> >Hai,ada yang tahu bagaimana cara mengolah tito babi? aku pernah makan 
> >masakan ai2, enak dimasak kuah, tpgak tau gmana cara mengolahnya, katanya 
> >bisa memperbanyak asi... Kebetulan aku baru habis melahirkan.. . tks 
> >sebelumnya.. .
> >
> >
> >
> >
> >
>




------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links



Kirim email ke