Saya lupa kasih tahu cara membersihkan titou usus dari babi atau dari sapi. Bahannya setelah dicuci bersih gn aer sampai bersih kemudian direndam dlm caporit atau campuran chlorox. Kalau diEu atau America biasaya ini sudah dilakukan oleh penjual daging. Ditanggung kalau sudah diendam 3-4 jam baunya hilang dan kalau babat malah jadi putih. Andreas
--- On Tue, 1/5/10, Edy Lim <edy8...@yahoo.com> wrote: From: Edy Lim <edy8...@yahoo.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya resep masakan tito babi?) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 5, 2010, 2:54 PM Bagaimana kalau langsung minum sari pati ayam (chicken essence) merek BRAND'S dari Singapore? konon 1 botol setara dengan gizi seekor ayam.. Semoga membantu. Salam, Edy From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 6, 2010 1:49:14 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya resep masakan tito babi?) Agar jangan kesasar dgn theory, Jikalau melahirkan sang ibu memerlukan bayak calcium - kapur. Ini dibutuhkan utk bayi yg harus membikin tulang baru. Kalau si-ibu tidak makan cukup pur nant kalau tua katan tulangnya kena osteoporosis [ini kepercayaan bukan pengetahan] Berdasarkan ajaran ini chinese medicine mempergunakan ayam dan terutama ayam "kampung" yg katanya tulangnya lebih kuat. Kenapa ayam dan bukan babi - yah kalau makan daging babi kaga ada tulangnya kecuali kalau makan bakut atau spareribs. Titou , huncheng atau toahoan semua hanya cholesterol tidak berguna utk bayi. Jahe dikeringkan atau basah semua sama yg penting disini sarinya dan ini harus banyak - 250 gr utk satu ayam. Kalau pake minyak ma-you - sering pada diarree dankalau masukan arak setelah direbus sopnya nanti si-ibu mabok arak dan bajinya juga. Karena itu arak dan jahe harus dimasak dan essencenya yg dipakai. Arak yg dipakai seharusnya arak beras merah - arak beranak Kalau diEU/US pakai arak anggur merah yg penuh antioxidantnya. -------- disinilah ajaran chinese herbal medicine dipakai. Kenapa masak begini kenapa tidak minum susu - oleh karena banya ket. asia tidak toleran lactose dari susu dan kalau minum susu malah menjadi diarree - usus mereka bikin anti susu. Kenapa tidak boleh makan ginseng atau obat kuat lain - karena menrut filsafat chinese herbal medicine yg dbantu adalah penyakitnya dan bukan si-ibu. Ini obatkuat boleh dimakan setelah si-ibu sehat kembali 100% Andreas --- On Tue, 1/5/10, King Hian <king_h...@yahoo. com> wrote: From: King Hian <king_h...@yahoo. com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya resep masakan tito babi?) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 5, 2010, 9:01 AM Bang Ophoeng, Rasanya sih, saya belum pernah mendengar sebutan siaohuan utk menyebut usus kecil. usus besar disebut tuahuan usus kecil/usus halus disebut hunchng perut babi disebut titou Betul yang bang Ophoeng bilang, perempuan yang habis melahirkan dimasakkan ayam mua-yu (mua: wijen, yu: minyak), yang dimasak dengan jahe (jahe kering yang dijemur terlebih dahulu). Dan waktu dimakan baru dicampur dengan arak. Tapi karena saya bukan tukang masak, saya tdk tahu bagaimana resep/detil cara masaknya. kiongchiu, KH From: Ophoeng <opho...@yahoo. com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 5, 2010 10:55:30 PM Subject: [budaya_tionghua] Ayam Arak atau Ayam Wijen? (Was: Ada yang punya resep masakan tito babi?) Bu Ulysee, Bu Tanti dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Tito itu, kalau ndak salah sih bagian lambung atau perut babi (babat kalau pada sapi?), sebab kalau usus babi, kayaknya di menu RM Rico (dulu di Jl. Kebayuran Lama, sekarang ada di Gading Serpong) yang konon dilanggani oleh encek Liem, disebutnya 'huan', ada toahuan (usus besar) ada xiaohuan (usus kecil). Dari tito atau tietouw inilah, maka dibikin 'analogi' nomenklatur untuk 'kee-touw', yakni touw (lambung) si swikee, yang 'kee'nya juga hasil penganalogian dari 'kee darat' aka ayam, sebagai kontras dengan si swikee yang 'ayam air'. Tapi, kalau sudah menyebut jerohan, kayaknya mungkin memang yang dicari kolesterolnya. Saya ndak tahu mengapa ibu habis melahirkan mesti dikasih banyak asupan kolesterol. Padahal mah, tentu saja dagingnya yang lebih bergizi dan seimbang kandungannya, ada protein dan kolesterol dari lemaknya. Kecuali kalau memang dimaksudkan untuk pengobatan. Seperti darah babi, katanya is good for your lung, despite the fact that there must be much bacteria in the blood, jeh! Kalau mau sih, ya jangan cuma dikasih tito-nya doang, makan kumplit sama yang lain, misalnya, yang gampang ajah: Bak-kut Thee. Isinya pan bisa daging, samcwan, baikut dan jerohan babi, termasuk tito-nya dan iso-nya kalau suka. Bikinnya juga gampang, tinggal beli bumbunya dalam kemasan sachet, lalu cemplang-cemplung sesuai petunjuk di kemasan tu bumbu siap masak. Saya punya buku masak herbal yang isinya ttg sup-supan apa aja, sayang cuma satu jilid dari 8 jilid dalam satu seri, judulnya 'Ben-cao Jing-hua Bao-liang-tang' , ada satu resep ttg perut kecil babi (tito kecil?), dicampurnya cuma pakai jali, kulit jeruk dan 'rumput' kim-chi (koin emas), ndak tahu kayak apa bentuknya atau apakah ada di pasar kita. Mungkin bisa cek di toko obat yang jual jejamuan Tionghua di Glodok. Tapi, di khasiatnya tidak disebutkan apa-apa ttg ibu yang baru melahirkan atau membantu menambah produksi susu ibu. Malah disebutkan tidak baik bagi ibu hamil. Kalau bicara ttg ayam arak, saya lihat di Taiwan (melalui Da-ai TV yang suka saya lihat), mereka memberi masak ayam (minyak) wijen sebagai ciapo bagi ibu yang baru melahirkan anak. Satu ekor ayam bisa perlu 2 botol (ukuran botol kecap, sekitar 650 cc) minyak wijen. Masaknya bagaimana saya gak tahu, cuma ditunjukkan sekilas-kilas saja di film. Itu kayaknya makanan wajib bagi ibu yang baru selesai melahirkan, soalnya ada beberapa cerita ttg keluarga miskin pun, memaksakan diri membeli minyak wijen (yang kayaknya sih mahal juga di sana) dan ayamnya, tentu, demi si ibu yang baru melahirkan itu. Saya coba bantu cek di google belum ketemu resepnya, coba saja anda ikut bantu saya cari di google, kalau sudah ketemu, tolong nanti kasih tahu saya ya, jadi saya bisa bagi resepnya di sini. Sementara, kalau mau lebih banyak ttg ayam, coba cek apakah 'Black Chicken Soup' ini baik bagi ibu yang baru melahirkan atau ndak ya. Resepnya bisa cek di sini (ada banyak resep masakan lain yang pakai herbal Tionghua): http://www.mywoklif e.com/2009/ 05/black- chicken-soup- recipe.html Info tambahan, kalau menurut kepercayaan di Jawa (Jakarta bukan termasuk Jawa sih ya?), ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya, biasanya suka dikasih sayur bening yang dibuat dari daun katuk. Daun katuk ini daunnya agak kecil-kecil, warna ijo, tentu, memang enak kalau dibikin sayur bening, seperti sayur bening dari bayam + jagung gitu. Saya jadi ingat dulu ada satu TM (temen milis), cewek, yang gemar sekali makan sayur bening dari daun katuk, sampai dikira tukang sayurnya, dia koq sering sekali melahirkan dan menyusui, emang anaknya berapa orang? Ternyata tu cewek masih lajang (waktu itu). Begitu sajah sih ya. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng http://ophoeng. multiply. com/ --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ulysee_me2" <ulysee_me2@ ...> wrote: Tito/ jerohan babi, kalau mami gue refot ngolah pertamanya doank, sampai 3x direbus, supaya bau jerohannya nggak terlalu mulek. Jadi, usus babi di cuci bersih sih sih, lalu direbus pakai air dingin, begitu mendidih airnya diganti, mendidih lagi diganti lagi, lalu ditiriskan. Baru dibikin masakan. Masakan Tito nggak beda sama bikin sop. Dioseng sama minyak wijen dan bawang putih, plus jahe yang diiris model korek api, dituangi air panas, lalu kasih garam dan merica. Makannya nanti di cocol kecap asin. Enakan pake cabe, tapi kalau lagi menyusui jangan makan pedas, ntar anaknya mencret. Sebetulnya buat nambah asi itu butuh makanan yang berkuah, dan 'panas', itu aja. Jadi nggak harus Tito. Susu Milo itu terhitung 'panas' jadi boleh sering-sering diminum, itu asi nya ntar banyak deh. Masalahnya nanti paling konstipasi alias panas dalem, hehehehe. Makanan, apa aja asal berkuah dan enggak pedas. Sayur asin juga dihindari dulu deh, bisa kembung. Tapi waktu gue abis melahirkan sih, paling enak tuh makan ayam arak. Hmmm nyam. Kenapa habis melahirkan banyaknya makan ayam dan babi, soalnya daging ayam dan babi lebih mudah dicerna ketimbang daging sapi. Ayam terhitung 'netral' enggak panas dan enggak dingin. Jadi temen masaknya dan cara ngolahnya yang akan membuat masakan itu terhitung 'panas' atau 'dingin'. Babi, ini gue rada bingung, sebab ada yang bilang netral, ada yang bilang 'panas'. Sedangkan kalau habis melahirkan memang butuh yang 'panas' gitu khan. Nggak tahu deh. Yang pasti mah, makan yang banyak dan bergizi ajah, biar ASI nya lancar. Ayooo mumpung ada alasan demi anak nih demi anak. Heheheheh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanti_sm" <tanti_sm@> wrote: Hai,ada yang tahu bagaimana cara mengolah tito babi? aku pernah makan masakan ai2, enak dimasak kuah, tpgak tau gmana cara mengolahnya, katanya bisa memperbanyak asi... Kebetulan aku baru habis melahirkan.. . tks sebelumnya.. .