Pak Emil,

Sebaiknya berhenti membela TAP. Dalam kasus yang sedang kami persiapkan,
kami sebisa mungkin tidak melibatkan staf-staf TAP, jadi jika pada saatnya
nanti dipanggil sebagai saksi, cukup menjawab "menjalankan perintah atasan,
kondisinya sebenarnya tidak tahu menahu". Tetapi kalau anda getol membela
TAP, takutnya anda tidak akan bisa bebas begitu saja. Tenang saja, TAP tidak
akan berani memecat anda, posisi saat ini, kalau dia pecat anda, semua akan
semakin tahu ambisinya membuat yayasan IDNIC.
Ini saran saya karena menghargai kesetiaan pak Emil, tapi mesti diingat
bahwa kesetiaan ada batasnya dan tidak boleh buta. Kalau bapak mau setia
yang tidak buta, mestinya transformasi dulu si TAP daripada transformasi
IDNIC, dalam dulu baru luar.

Silahkan menyimak cerita dibawah ini:

Pada zaman 3 kerajaan, Cao Cao mengambil alih tahta kerajaan dan
mengasingkan raja Han. Sebelum Cao Cao melakukan itu, semua bawahannya
mendukung (patuh keinginan atasan) kecuali satu, yakni Guo Jia. Guo Jia
menyarankan bahwa lebih baik Cao Cao tetap sebagai menteri yang setia, dan
melebarkan kekuasaan kekaisaran Han ke daerah-daerah lain, lalu memerintah
daerah-daerah lain itu sebagai raja baru, sementara di kekaisarana Han tetap
sebagai menteri. Cao Cao tidak bersedia mendengarkan dan menuduh Guo Jia
tidak setia. Guo Jia pun diam dan sejak itu tidak pernah lagi memberi saran.
Sayang sekali, setahun sesudahnya, Guo Jia meninggal karena terkena wabah
muntaber. 2 tahun sesudah itu Cao Cao mengalami kekalahan telak di Battle of
Red Wall, dimana 800 ribu pasukannya hanya 5000 yang selamat dari api. Dia
menangis meraung-raung dan berkata "seandainya Guo Jia masih hidup, dia
pasti akan menghalangi aku untuk melakukan kebodohan ini". Anak Cao Cao,
yakni Cao Pi menjadi raja, tetapi tidak lama karena dikhianati lagi oleh
Sima Yi. Sewaktu Cao Pi meninggal, diganti oleh Cao Rui yang akhirnya
digulingkan oleh Sima Shi, anak Sima Yi. Sewaktu diusir dari istana, Cao Rui
menangis dan berkata "seandainya ayah mengikuti saran paman Guo Jia, nasib
kami tidak akan begini"


salam,

Irwan Effendi

----- Original Message -----
From: "Emil Djagoredo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, August 10, 2005 6:08 PM
Subject: RE: [ccTLD-ID] Yayasan


> Pak Irving,
>
> BR, menjawab sendiri, dan mengenai kredibilitasnya sebagai pribadi
> untuk saya pribadi tidak di ragukan.
>
> Sudah banyak yang mengatakan hal spt saya saat ini untuk TAP.
> Jadi kalau saya tambahkan lagi kesannya seperti OOT, ikut2
> arus.
>
> Yang lebih parah lagi kalau terkesan membelah salah satu pihak.
>
> Saya katakan  obyeknya sama cuma cara pandang yang beda.
> Mestinya kalaupun tidak sependapat, juga tidak jauh2-lah.
>
> Tujuannya kan jelas :
>
>      IDNIC yang kredibel sebagai organisasi.
>
>
>
> Terima kasih.
>
>
> At 16:16 10/08/2005, you wrote:
> > >  > Kalau yang namanya organisasi, ada mekanisme untuk
> > >  > menyelesaikan masalah sebelum di umumkan ke khalayak.
> >
> >Yang menarik ya pak Emil, sewaktu BR dibombardir dengan berbagai tuduhan
> >busuk di media massa dan di milis ini, anda tidak keluar komentar seperti
di
> >atas.
> >
> >- irving
> >http://www.irvingevajoan.com
>
>
>
>
>

Kirim email ke