Pak, memangnya PLTN itu gratis? Anda ini kok aneh. Ekspor LNG dapat devisa,
import PLTN juga keluar devisa. Netonya malah kita kehilangan devisa. Hayo,
saya minta breakdown keuangan investasi PLTN, atau lagi2 ini masalah rahasia
negara?

Alasan Anda: emisi CO2 dan ketahanan energi, sudah berhasil dipatahkan.
Sekarang Anda mencoba mencari alasan lain he he..ngeles nih

Pada dasarnya memang sudah maksa ke PLTN, jadi alasan apapun bisa dicari :-)



On 7/27/07, rudyanto_nebeng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Rekan-Rekan FPK,
>
> Alangkah indahnya dunia kalau kita cuma bisa bicara masalah KETAHANAN
> ENERGI, lupakan yang lain. Realitanya tidak demikian, Indonesia masih
> butuh DUIT untuk membiayai APBN. Kalau gas dan batubara kita simpan
> saja di dalam bumi hanya untuk simpanan masa depan, bagaimana caranya
> anggaran pendidikan dinaikkan 20%? Ngutang?
>
> Meskipun gas diekspor ke luar negri, keseimbangan neraca gas domestik
> dan ekspor akan diperbesar dari posisi 42:58 saat ini menjadi 50:50.
> Berita lengkapnya bisa dilihat di:
> http://www.fiskal.depkeu.go.id/bapekki/klip/detailklip.asp?
> klipID=N601436689
>
> Mengenai Vatenfall, coba lihat dulu kutipan berikut:
>
> "In the interest of protecting the climate, it is desirable that
> politicians return to more realism. At the same time, energy
> companies -- Vattenfall first and foremost -- have to commit
> themselves to the greatest possible transparency and safety in order
> to dispel doubts about the technology. Otherwise, incidents like
> those in Kr�mmel and Brunsb�ttel threaten to become a much bigger
> problem -- for the cause of climate protection."
> Berita lengkapnya bisa dilihat di:
> http://www.spiegel.de/international/germany/0,1518,493551,00.html
>
> REALITA bung, jangan terus menerus bertanya KAPAN? KAPAN KAWIN? Sudah
> hapal kan jawabannya :)
>
> Best Regards,
> Rudyanto

Kirim email ke