Saya pikir Media Watch bukan cuma bergerak pada persoalan isu perempuan saja, 
pokoknya iklan atau media yang memberitakan tidak mendidik pasti kita akan 
mengkritisinya.
   
  Termasuk kita juga akan mengkritisi berita - berita yang melecehkan kelompok 
LGBT misalnya waria yang sering hanya jadi bahan olok - olokan saja dalam media.
   
  Jadi frame Media Watch adalah HAM, sehingga tidak melihat jenis kelamin 
apapun. Kalau sekarang kami Media watch mengkritisi XL yang kebetulan ada 
persoalan perempuan. Tapi lain waktu tidak menutup kemungkinan yang juga 
korbannya laki - laki.
  Tapi pertanyaan kita mesti tahu bahwa pelecehan yang terjadi lebih banyak 
dialami oleh orang yang berjenis kelamin perempuan. Ini yang mesti bung Wisnu 
sadari dan pahami.
   
   
  wasalam
   
   
  Toyo

Harry Wisnu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          to Anik Wusari,

Loh kan ada Ibu Mariana Amiruddin sebagai Koordinator Umum dari MEDIA WATCH, 
yang sebelumnya telah melayangkan protes untuk Iklan XL yang merendahkan citra 
wanita. Kemudian saya usul kenapa hanya Iklan yang merendahkan citra wanita 
saja yang diprotes, kenapa iklan2 yang merendahkan citra Pria tidak diprotes.
Mengapa kita harus membela gender masing2 saja ? Saya sebagai laki-laki tidak 
malu tuk membela dan dibela oleh perempuan koq... 
Saya pernah dijalan menemukan ada pria hendak menampar seorang perempuan lalu 
saya cegah. Lalu kenapa para perempuan hanya membela kepentingan kaumnya saja, 
dan tidak peka apabila ada hal yang sama terjadi pada kaum laki-laki, seperti 
contohnya iklan L-Men itu.
Mohon maaf jika ada kata2 yang kurang berkenan, saya hanya menyayangkan jika 
kita terjebak ke dalam eklusivisme gender semata, dan tidak melihat laki - laki 
atau perempuan sebagai manusia yang sederajat.

Reply via email to