Kalo tak mau diejek, buatlah lab yang mampu bikin vaksin sendiri. Selama belum 
bisa bikin avksin sendiri, ya tak ada pilihan lain kecuali kasih virusnya ke 
yang mampu bikin vaksin. Kok malah bicara "bagi keuntungan"?
 
Apa karena negara pemilik lab canggih tak mau bicara soal bagi keuntungan, maka 
lalu virus mau didekap sendiri? Sementara yang kena penyakitnya makin bertambah 
dan dunia terancam oleh pandemi?
 
Yang lebih penting dilakukan daripada bagi-bagi duit adalah sharing 
pengetahuan. Untuk itulah gunanya para peneliti itu saling bekerja sama. Meski 
kini kita bleum punya teknologinya, setidaknya pengetahuannya kita tangkap 
melalui kerja sama itu. Ini yang optimal bisa dilakukan pada saat ini.
 
Virus mau dikekepin, tapi tak mampu mengembangkan pengetahuan tentang virus itu 
menuju ke arah penciptaan vaksin, ya sama aja bo'ong. Malah tak 
berperkemanusiaan: orang pada mati, ini mau ngekepin virus cuma gara-gara 
urusan profit.
 
Apanya yang FAIR?
 
manneke
 

--- On Wed, 10/28/09, Haniwar Syarif <haniwarsya...@yahoo.co.id> wrote:


From: Haniwar Syarif <haniwarsya...@yahoo.co.id>
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, October 28, 2009, 8:38 PM


 



pastinya virus H5 N 1 pun belumumum dibawa bawa olegh masyarakat ?

gak terlalu penting sih H5 N1 atau H1 N1 ,
intinya, virus relatip baru, yg lebih penting
cukup fair ah , kalau kita minta fairness
adanbya suatu prosedur keuntungan dr hal
semacam ini, misalnya hak pembagian laba dr anti
virus yg akan dibuat dr strain itu.

masa sih di pecundangi asing terus..win win dong

orang berjuang utk keuntungan bangsa kok diejek ..

dan konon permintaan ini banyak yg dukung (
maksudku negara lain, walau di Indonesia malah di hina oleh sebagian orang )

HS

Kirim email ke