Berikut ini, saya forward salah satu tanggapan ttg. kunjungan Raja Salman 
ke Indonesia,
 yg isinya saya kira cukup kritis dan pantas dicermati.
 
A.H.
------------------- 
 
 
 
 
 
ARTIKEL_Dr.KH.Wahfiudin Sakam M.A.
 
 
 
Sumber: https://www.facebook.com/eva.sundariii.5/posts/1946099205618577
 
 
 
 
 
ENTREPRENEURS kunci Kemandirian Ekonomi
 
Tulisan menarik Dr. KH. Wahfiudin Sakam, M.A.
(Wakil Talqin Abah Anom, TQN Suryalaya). Sahabat Ust Saad,, ???
 
 
 
 
 
Umat Islam Indonesia memang bakal gigit jari... terserah,y mau satu jari, 
dua jari, atau tiga jari...
 
Sy tdk percaya kedatangan Raja Salman krn memikirkan umat Islam Indonesia.
Dia datang lebih krn kepentingan negaranya sendiri, bahkan lebih sempit 
lagi, krn kepentingan Dinasti Saud, demi diri dan keluarganya sendiri.
 
 
Tak ada itu dana (solidaritas) Islam.
Dia arahkan kebijakan luar negerinya ke Timur (India, Malaysia, Indonesia, 
Jepang, bahkan RRT) krn gerak invèstasinya di Barat semakin sulit.
 
 
Ekonomi USA belum sembuh dari kehancuran akibat krisis mortgage 2007, 
ditambah kebijakan Trump yg "America first", self protective, dan 
anti-Islam.
 
Eropa, dengan bbrp negara spt Yunani, Portugal, Spanyol terus mengalami 
krisis ekonomi; dan keluarnya Inggris dari UE, semakin memberi ketidak 
pastian masa depan untuk investasi.
 
 
RRT, INDIA, INDONESIA... tiga negara dgn pertumbuhan ekonomi yg terbaik 
(relatif dari semua negara di dunia), tiga negara berpenduduk terbesar yg 
siap menjadi market besar dunia, lebih menjanjikan untuk investasi uang 
Dinasti Saud.
 
Benarkah Raja Salman bawa uang 325T untuk menutup hutang RI kpd RRT? 
Hahaha... nonsense... omong kosong...
 
Duit gak kenal saudara pemiliknya (manusia)... duit gak akan keluar dari 
sarangnya kecuali hanya untuk membawa pulang temannya lagi (sesama duit).
 
 
Bagaimana Raja Salman mau nebar duit untuk umat Islam Indonesia, kalau uang 
kematian korban robohnya crane di Masjidil Haram yg dijanjikannya sendiri 
sudah bertahun-tahun belum bisa dia bayarkan. Belum lagi janji untuk 
menghajikan keluarga korban "tragedi Mina 2".
 
Bagaimana mau menebar uang untuk umat Islam, kalau Saudi sendiri sdg 
berusaha "memeras" umat Islam dunia dgn menaikkan harga visa Haji dan 
Umrah, menjadikan Haji dan Umrah sbg "komoditi eksklusif" dgn "market yg 
captive", padahal tebar pesona sebagai "Khadimul Haramain (pelayan dua 
Tanah Suci)".
 
Bagaimana Saudi mau membebaskan umat Islam Indonesia dari terkaman RRT, 
kalau RRT pemegang dana cadangan devisa terbesar di dunia (sekitar 3,5T US 
$), kontraktor pembangunan jaringan kereta api di Saudi, juga kontraktor 
dan investor besar pembangunan proyek2 infrastruktur di negara-negara Teluk 
Arab.
 
 
Harga minyak dunia sdg turun, Saudi tak mau menurunkan produksinya walau 
sdh ditekan OPEC, maka satu2nya cara meningkatkan harganya dgn meningkatkan 
penjualannya, dan potensi pembeli terbesarnya adalah RRT yg sdg haus enerji 
untuk pembangunan sektor industrinya.
 
Itu sebabnya setelah dari Indonesia Raja Salman akan ke RRT, untuk 
memperkuat kerjasama ekonomi dgn RRT. Dalam "The Clash of Civilizations" S 
Huntington juga meramalkan, benturan peradaban yang akan terjadi adalah 
antara Peradaban Barat dgn Peradaban Islam (Arab?) Yg bersatu dgn Perdaban 
Konfusianisme (Cina?).
 
 
Kapitalis Saudi tdk melihat umat Islam suatu negara sebagai saudara 
seagama. Apa yg telah dibuatnya untuk "saudara-saudara seagamanya" di 
Mesir, Libya, Palestina, Suriah, Iraq, dan Yaman yg berada dalam lingkungan 
terdekatnya? Sepanjang tdk mendatangkan keuntungan ekonomi, tak ada 
tindakan berarti yg dibuatnya untuk "saudara-saudara seagamanya" itu.
 
 
Kedatangannya ke Indonesia, dengan siapa pertemuan-pertemuan pendahuluan 
dilakukan untuk mempersiapkannya? Apakah dgn MUI, NU, Muhammadiyah, atau 
Parpol-parpol Islam spt PKS, PAN, PPP, PKB? No, ini bukan kunjungan 
keagamaan... ini kunjungan bisnis Kapitalis Saudi yg sdg mencari saudaranya 
sesama kapitalis... Dan siapa kapitalis-kapitalis besar di Indonesia? 
Lihatlah para pangeran Saudi itu, dengan siapa pertemuan2 bisnis mrk sdh 
diagendakan, di saat sang Raja melakukan acara seremonial diplomasi 
kenegaraan? Pepatah tua mengatakan, orang kaya hanya bergaul dgn sesama 
orang kaya...
 
 
Saudi dan RRT adalah dua ,kekuatan Kapitalisme yg didukung oleh Kekuasaan 
Otoriter (diktator?) yg anti demokrasi. Apakah kunjungan Raja Salman akan 
memperkuat demokrasi di Indonesia? No, bagi investor RRT dan Saudi, yg 
mereka harapkan terjadi di Indonesia adalah stabilitas politik untuk 
mengamankan uang2 mereka di sini, tidak peduli apa agama penguasa di 
Indonesia, dan bagaimana kekuasaan itu diraih dan dikelola, yg penting 
mantap dan stabil.
 
 
 
Apakah kunjungan Raja Salman itu sama sekali tidak ada pengaruhnya bagi 
keIslaman di Indonesia? Pasti ada dong, walau serpihan-serpihan saja. Yg 
jelas kelompok dakwah Salafi Wahabi (SaWah) akan makin kebanjiran dana. 
Bukan SaWah yg radikal, tapi SaWah yg anti demokrasi, bahkan yg apolitis. 
Paling-paling hanya akan menambah keributan soal syirik, bid'ah, dhalalah, 
kafir... dan enerji dakwah hanya akan tersita di keributan soal itu, 
sebagaimana terjadi di Makkah dan Madinah, lalu umat Islam terlalaikan dari 
pergulatan yg sesungguhnya di pucuk-pucuk Kekuasaan dan Ekonomi negeri ini. 
Kapitalis Arab, Kapitalis China, keduanya sama saja, tetap kapitalis. Fokus 
utamanya cuma satu, uang. 
Jalan menuju uang, yg harus dibangun oleh umat Islam Indonesia adalah: 
ENTREPRENEURSHIP !!!
Kalau jalan itu tak dikembangkan, silahkan jadi kuli dan jongos saja.
 
SELAMAT DATANG KAPITALIS RRT DAN KAPITALIS SAUDI.
 
Kemarin jadi kuli dan jongos Arab di Saudi, serta jadi kuli dan jongos 
China di Hongkong, sekarang bersiaplah jadi kuli dan jongos Saudi dan China 
di negeri sendiri, NKRI.
 
 
Uang bagaikan kawanan burung bangkai yg terbang berkelompok di angkasa, 
berputar-putar mencari mangsa. Di situ ada bangkai, di situlah mereka 
mendarat. Mereka tak kenal kewarhanegaraan, ras/etnis, maupun agama...
 
 
Setelah pelemahan ekonomi di Eropa, juga Amerika, terlebih dgn kebijakan 
Donald Trump yg self-protection dan anti-Islam, kemana para Kapitalis Saudi 
akan mengarahkan investasinya? Afrika yg dekat dgn Saudi, dari dulu tak 
pernah menjanjikan.
 
 
Dengan GDP terbesar kedua di dunia, dan Cadangan Devisa terbesar nomor satu 
di dunia, apalagi dengan tekanan jumlah penduduk yg terus mendesak menjadi 
1,5 milyar orang, kemana Kapitalis RRT akan mengarahkan investasi luar 
negerinya?
 
India... paling banyak punya ahli IT dan Manajer.
 
Vietnam... paling kuat jaringan internetnya.
 
Malaysia... kuat entrepreneur-nya.
 
Indonesia... letak geopolitisnya strategis, penduduknya banyak (sbg 
konsumer/market yg kuat), sumber daya alamnya luas dan bervariasi, para 
pemimpinnya mudah dibeli, mental kuli dan jongos rakyatnya cocok untuk jadi 
bahan tenaga kerja berbiaya murah.
 
Ke Indonesia-lah, para Kapitalis Saudi dan Kapitalis RRT datang...
 
 
Memangnya Raja Salman datang ke Indonesia mau menyelesaikan urusan Islam 
dan umat Islam di Indonesia? 
No... ini urusan investasi keluarga Saud, ya akhii...
 
 
 
Bagaimana Raja Salman mau mengurus Islam di Indonesia, kalau:
 
 
1. Raja Salman tak punya pengalaman mengurus umat sebanyak ini. Di Saudi 
cuma ada sekitar 22 juta muslim, di Indonesia 220 juta muslim.
 
2. Di Indonesia ada lebih banyak Perguruan Tinggi Agama Islam yg 
menghasilkan Sarjana-sarjana ahli Ilmu Agama Islam daripada di Saudi. Coba 
hitung, betapa banyak Indonesia punya pesantren, madrasah diniyah, 
ibtidaiyah hingga aliyah, UIN, IAIN, STAIN, STAI Swasta, Universitas Islam, 
kursus-kursus muballigh.
 
 
Saya tdk tahu, para sarjana S1 hingga S3 Ilmu Agama Islam yg dihasilkannya, 
malah membawa kemajuan bagi umat atau malah menjadi beban... karena kalau 
sdh sarjana, lalu jadi pegawai atau pengajar, gaji dan fasilitas yg 
ditunutunya pun semakin mahal... jadi muballigh pun tarifnya semakin 
tinggi... tapi apa dampaknya bagi perkembangan dakwah? Entahlah... 

Yg jelas, kerja "semut-semut pekerja dakwah" dari Jamaah Tabligh, yg door 
to door menjemput orang ke jalan iman, lebih banyak "mengIslamkan" orang 
daripada apa yg dilakukan oleh para sajana Perguruan Tinggi Agama Islam, 
karena mereka lebih sibuk antri jadi PNS (sekarang ASN) di Kemenag dgn 
menenteng ijasah-ijasah mereka.
 
 
 
3. Di Indonesia lebih banyak organisasi dakwah dan harakah Islamiyah 
daripada di Arab Saudi, dengan variasi mazhab fiqih, firqah aqidah, dan 
aliran thariqah yg beragam, dengan corak yg fundamental, radikal, liberal, 
dan sinkretis, lengkap dgn garis keras, garis lurus, dan garis lucu... Gak 
akan sanggup Raja Salman memahami semua itu, apalagi memikirkan dan 
menyelesaikannya...
 
 
 
4. Di Indonesia banyak terdapat parpol-parpol Islam yg mengusung "politik 
demokrasi liberal", padahal itu yg paling ditakuti oleh Dinasti Saud. Kalau 
semangat demokrasi menular ke rakyat Arab Saudi, hancur itu kerajaan, dan 
anggota Dinasti Saud akan dibunuhi seperti Saddam Husein dan Moammar 
Khadafi... Maka Arab Springs berhenti di depan pintu Arab Saudi.
 
 
 
5. Di Indonesia ada Ahok dan Sembilan Naga, justeru orang-orang spt itu yg 
disukai para Kapitalis Saudi. Mrk pekerja keras, pebisnis ulung, pandai 
membuat perkongsian... 
Industri pabrikasi, konstruksi dan perdagangan di Arab Saudi sangat maju 
karena bekerjasama dgn para pebisnis China. Di pasar Ternate (pelosok Utara 
Maluku) toko-toko Arab dan China berdampingan sejak lama, begitu juga di 
Ambon. 
Di Surabaya, Malang, Gresik, Pekalongan (pusat industri batik), Bogor 
(Empang), Palembang, Makassar... pebisnis Arab dan pebisnis China, dgn gaya 
berkongsi masing-masing, mereka berdagang bersama-sama di pasar, membangun 
pabrik, klinik, apotik, toko kelontong... gak pernah mereka konflik...
Travel Haji/Umrah di Indonesia pun banyak dikelola bersama oleh pebisnis 
Arab/Saudi dgn China.
 
 
 
6. Raja Salman datang bukan untuk memberesi banjir Jakarta... justeru mrk 
sangat menyukai hujan lebat, krn capek hidup di gurun kering. Juga bukan 
untuk menyelesaikan macet Jakarta, krn orang Saudi tidak banyak tinggal di 
Jakarta, senangnya di kawasan Puncak, Batu/Malang, daerah yg sejuk-sejuk 
tapi banyak hidangan hangatnya...
 
 
 
6. Jadi untuk apa Raja Salman datang ke Indonesia? Untuk dagang, Bro... 
Untuk investasi, ya Akhii al-kiraam...
 
Pokoknya, kalau umat Islam Indonesia tidak punya semangat kemandirian, 
sibuk mengagungkan Turki dan Erdogan, sibuk berteriak soal Palestina dan 
Suriah, bergantung pada duit Kapitalis Saudi dan RRT... serta tidak 
membangun ENTREPRENEURSHIP yg kuat, maka kita hanya sebagai penonton.
 
 
Eva Kusuma Sundari <https://www.facebook.com/evakusuma.sundari.9>
 
                    ***
 
 

  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] mj marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [G... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
  • Re: [GELORA... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [G... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
        • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
        • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
          • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
        • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • AW... 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke