Anda bilang tidak mau menghakimi orang lain, tapi dengan mengatakan saya 
radikal, itu sebetulnya sudah menghakimi saya. Tapi saya tidak apa-apa disebut 
radikal, atau rasis atau nenek dalam tempurung... Semua yang baca perdebatan 
bisa menghakimi orang-orang yang mengeluarkan pendapatnya. Saya percaya anda 
sudah baca banyak buku-buku Marxis. "buku-buku Marxis" bisa diinterpretasikan 
tulisan atau tanggapan orang tentang Marxisme, BUKAN karya langsung orang-orang 
yang dianggap sebagai guru Marxis, seperti Lenin dan mao. Saya terlebih dulu 
baca karyanya langsung, baru baca interpretasi orang lain. Karena orang remo 
lain interpretasinya dari orang yang anarkis misalnya. Yang bilang rakyat 
Kendeng tidak butuh semen BUKAN SAYA!!! Tapi rakyat yang menolak penambangan 
dan operasi pabrik semen! Jangan memutar balik! Saya MENDUKUNG PERNYATAAN KAUM 
TANI KENDENG YANG BILANG MEREKA TIDAK MEMBUTUHKAN SEMEN!! MEREKA BUTUH TANAH 
DAN AIR DAN KELESTARIAN ALAM MEREKA!!! Apakah anda baca SEMUA TULISAN BERBAGAI 
MACAM ORGANISASI DAN ORANG YANG SAYA POSTINGKAN??? Kesan saya anda tidak baca 
SEMUA, MAKANYA BIKIN KESIMPULAN DAN ASUMSI SENDIRI!!

 

    On Monday, March 27, 2017 7:36 PM, 'Chalik Hamid' via forumdiskusi 
<diskusifo...@googlegroups.com> wrote:
 

 

     Pada Senin, 27 Maret 2017 17:28, "nesa...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     Saya sudah baca buku2 marxis walaupun tidak semuanya. Saya sudah 
berdiskusi sejak dulu dan lebih intense lagi ketika saya ada kesempatan 
berdiskusi dengan tokoh2 kiri baik pelaku sejarah maupun akademis.  Silahkan 
bung bilang rakyat kendeng tidak butuh semen.Saya berbeda, saya bilang semua 
rakyat Indonesia termasuk kendeng butuh semen.Kenapa karena rakyat masih butuh 
perumahan. Kayu sudah tidak cukup untuk bikin rumah.Semen adalah alternatifnya. 
 Saya tidak pusing kalau definisi rakyat bung tanpa semen. Yang saya cari 
kebenarannya. Bagi saya jelas tidak mungkin seseorang tidak butuh semen jaman 
sekarang ini. Ini kebenaran yang saya yakini. Silahkan bung berpendapat ada 
rakyat yg bisa hidup tanpa semen.  Saya sangat mengerti jalan pikiran bung. 
Ketika saya bilang bung radikal itulah kata kuncinya. Silahkan bung bisa hidup 
tanpa semen. Saya sangat menerima dan mengerti. Tetapi ketika bung mengatakan 
rakyat rembang bisa hidup tanpa semen, itu artinya bung sudah jump to 
conclusion bahwa rakyat rembang itu sejalan dengan jalan pikiran bung. Belum 
tentu begitu kan kenyataannya? Ini harapan bung yg radikal. Harapan 
mengharapkan rakyat rembang seradikal bung dan tidak perlu semen ini belum 
tentu benar. Saya tidak katakan salah tetapi belum tentu benar sekali lagi. 
Kalau bung mau tahu kebenarannya, bung harus tanya semua rakyat di rembang itu 
gimana pendapat mereka. Bagi saya jelas rakyat rembang, kendeng itu menuntut 
pabrik semen di kendeng bukan menolak pabrik semen secara keseluruhan karena 
mereka masih butuh semen utk tempat tinggal. Saya tahu persis langkanya kayu 
buat perumahan. Makanya sekarang banyak rakyat nanam sengon buat dijual krn 
kayu sengon sudah menjadi komoditas yg sangat dibutuhkan. Bayangkan kalau kayu 
sudah jadi komoditas, gimana bisa semen tidak dibutuhkan. Ini logika sederhana 
saya.  Sudah saya katakan sebelumnya saya tidak mau judge orang lain. Yang saya 
utarakan adalah pendapat saya. Silahkan berdiskusi sampai berdebat sekalipun 
tetapi alur pikirannya akan kelihatan. Ini lebih penting. Perbedaan akan selalu 
bisa dikomunikasikan tetapi tidak perlu ditemukan. Sekali lagi jalan pikirannya 
dan argumennya yang dapat menunjukkan logika seseorang dalam berdiskusi dan 
berdebat itu. Kalau tidak ada logikanya itu namanya eyel2an dan ujung2nya 
berantem sampai bunuh2an. Kenapa bisa terjadi begini? Karena tidak bisa 
menerima perbedaan!  Jadi jangan mengkambinghitamkan perbedaan karena perbedaan 
itu masih bisa dikomunikasikan. Yang tidak bisa berkomunikasi itu bukan 
perbedaan tetapi orangnya. Orang itu yg berantem dan bunuh2an bukan 
perbedaannya apalagi hanya perbedaan ideologi!  Nesare    From: Tatiana Lukman 
[mailto:jetaimemuc...@yahoo.com] 
Sent: Sunday, March 26, 2017 11:46 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; nesa...@yahoo.com
Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!  Mengatakan :"rakyat Kendeng 
yang kapitalis perlu semen".... Bagi saya yang masuk dalam kategori "rakyat"  
di Rembang  tidak butuh semen!! Kategori "rakyat" bagi saya tidak sama dengan 
kategori "rakyat" anda Anda TIDAK MUNGKIN akan mengerti jalan pikiran saya. 
Pandangan dunia dan cara berpikir kita bertolak belakang. Saya tidak percaya 
pada kolaborasi/kerja sama kelas, sedangkan anda percaya walaupun belum pernah 
menampilkan contoh kongkrit dimana Jokowi bisa menempatkan satu kaki di rakyat 
yang menolak proyeknya dan satu kaki lagi di pengusaha. Kalau memang serius 
ingin mengerti pandangan saya, paling sedikit harus baca dulu "Negara dan 
Revolusi", "What is to be done" karyanya Lenin, kemudian karya Mao "analisa 
kelas dalam masyarakat Tkk", karya-karya filsafat Mao: Tentang Kontradiksi ; 
Tentang Praktek". "Dari mana datangnya fikiran yang tepat".  On Saturday, March 
25, 2017 2:19 PM, "nesa...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> 
wrote:    Bung tidak bisa melihat arti tulisan saya.Masalah kendeng itu masalah 
social bukan masalah ideologi.Rakyat kendang yg kapitalis perlu 
semen.Perjuangan mereka bukan menentang semen.Perjuangan mereka menentang 
pabrik semen di kendeng. Sekali lagi masalah kendeng ini adalah masalah social, 
kultural, humanism bukan ideologi!Disini tersamarnya bung. Bung selalu 
menganggap masalah ketidak adilan seperti kendeng ini adalah masalah 
ideologi.Dengan asumsi ini, bung berpikir bahwa orang kiri adalah satu2nya yg 
memihak rakyat kendeng. Ini salah! Masalah social, humanism, kultural, 
keamanan, kesehatan, hukum dll itu adalah masalah semua orang! Nesare  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, March 24, 2017 3:05 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com; nesa...@yahoo.com
Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!   Nah, ini lagi orang yang 
mengingkari bahwa semua tindakan dan pikiran punya stempel ideologi. Bukan 
salah saya kalau anda tidak bisa melihat bahwa perjuangan kaum tani melawan 
pertambangan dan pabrik semen di Kendeng PADA HAKEKATNYA adalah perjuangan 
antara dua pola pembangunan yang bertolak belakang, yaitu pola pembangunan 
neoliberal-kapitalis untuk mencari keuntungan sebesar mungkin melawan pola 
pembangunan yang ramah lingkungan dan mengabdi kepada kepentingan dan kebutuhan 
rakyat jelata!!!    On Thursday, March 23, 2017 1:32 PM, "nesa...@yahoo.com 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:   Ini yg saya katakan Tatiana 
tersamar itu. Radikalisme nya bikin dia tidak bisa melihat masalah kendeng itu 
sbg masalah ideologi.Pabrik semen/kapitalisme bukan masalahnya.Semua orang 
butuh semen utk bangun rumah krn kayu sudah tidak cukup utk bangun rumah.Semen 
adalah alternative dari kayu utk bangun rumah. Ini masalah kebutuhan manusia 
bukan masalah ideologi.Ada bentrokan dalam memenuhi kebutuhan manusia ini. 
Disinilah persoalannya.  Kalau tidak ada semen, tidak bisa bangun rumah, ada 
lagi masalah baru dimana rakyat akan kepanasan dan kedinginan sampai sakit. Ini 
masalah kebutuhan hidup dan tidak ada urusannya dengan ideologi. Tidak bisa 
dikatakan kalau ada semen atau tidak ada semen akan menguntungkan dan atau 
merugikan ideologi tertentu baik kiri, tengah maupun kanan. Jadi sekali lagi 
tidak ada hubungan antara semen dengan ideologi. Yang ada hubungan antara semen 
dengan rumah; rakyat; masalah social dll. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, March 23, 2017 7:54 AM
To: Tatiana Lukman <jetaimemuc...@yahoo.com>; Yahoogroups 
<temu_er...@yahoogroups.com>; DISKUSI FORUM HLD 
<diskusifo...@googlegroups.com>; GELORA_In <gelora45@yahoogroups.com>
Cc: Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com>; Lusi.D <lus...@rantar.de>; 
Roeslan <roesla...@googlemail.com>; Rachmat Hadi-Soetjipto 
<nc-hadis...@netcologne.de>; Daeng <menakjin...@t-online.de>; Gol 
<gogo...@gmail.com>; Harry Singgih <harrysing...@gmail.com>; Mitri 
<scorpio200...@yahoo.de>; Lingkar Sitompul <lingkarsitom...@gmail.com>; Ronggo 
A. <ronggo...@gmail.com>; Ajeg <ajegil...@yahoo.com>; Farida Ishaja 
<farida.ish...@gmail.com>; Marsiswo Dirgantoro <mdirgant...@yahoo.com>; Billy 
Gunadi <billyguna...@rogers.com>; writejo...@gmail.com; in...@ozemail.com.au; 
Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] <ineng...@chevron.com>; 
C. Manuputty <c.manuput...@upcmail.nl>; octaviasyafarw...@gmail.com; Oman 
Romana <oromana0...@gmail.com>; denise_zai...@hotmail.com
Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!   TIDAK BEGITU dalam 
memandang masalah, ...! Pertama, TENTU kelangsungan KEHIDUPAN PETANI setempat 
harus TETAP dijamin bahkan bisa terangkat lebih baik, artinya kehidupan mereka 
sebagai PETANI kalau perlu diberi tanah disekitar dengan kondisi lebih baik! 
Dan masalah pengairan harus diperbaiki, ... itu kekuatiran petani setelah 
bangun pabrik semen, sumber air mereka hilang!; kedua, menuntut adanya jaminan 
pabrik semen ramah lingkungan, mengatasi pencemaran yang terjadi, ... Inilah 
yang seharusnya menjadi TUNTUTAN AKSI penduduk Kendeng!    From: Tatiana Lukman 
Sent: Thursday, March 23, 2017 5:44 PMTo: Chan CT ; Yahoogroups ; DISKUSI FORUM 
HLD ; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto 
; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; 
Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejo...@gmail.com ; 
in...@ozemail.com.au ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; 
C. Manuputty ; octaviasyafarw...@gmail.com ; Oman Romana ; 
denise_zai...@hotmail.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! 
Inilah reaksi orang yang sudah mendarah daging terobsesi dengan "pembangunan" 
model neoliberal, pembangunan kapitalis, semuanya harus pakai semen, beton 
dsbnya. Dia tidak mengerti petani berani mempertaruhkan nyawanya karena mereka 
membela kelangsungan kehidupannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga 
untuk anak cucu dan hari depan rakyat dan bangsa. Dalam kamus kaum tani tidak 
ada kata "kebablasan" dalam aksi protesnya. Mereka mengerti dan tahu 
konsekwensi perjuangannya. Itulah bedanya dunianya orang pro kapitalis dan 
dunianya kaum tani, pandangan dan sikapnya pasti bertentangan 180 derajad. On 
Thursday, March 23, 2017 2:21 AM, Chan CT <sadar@netvigatorcom> wrote: Entah 
bagaimana satu perjuangan demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya dilancarkan 
sebaik-baiknya! Saya merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di Kendeng/Rembang 
kebablasan dan berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! Sekarang berlanjut 
di Medan. Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan pabrik semen itu, 
padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ...! Apa jadinya 
kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot beroperasi diseluruh 
Nusantara??? Bagaimana bisa membangun gedung, jalan, jembatan dll. kalau tidak 
ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan lain yang lebih baik. Atau, 
... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar bangsa lain saja yang 
menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik SEMEN yang terjadi?  
Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK 
MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, 
kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN 
menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi! Saya perhatikan 
didaerah Kendeng sana adalah gunung berbatu, .. orang lokal semula membuatnya 
jadi batu-bata, itulah mata pencaharian kaum lelaki disana. Dan, karena 
pembangunan gedung akhirnya lebih banyak harus gunakan semen, tidak lagi dengan 
batu-bata, yaa, adalah perkembangan wajar yang terjadi, daerah gunung berbatu 
itu dibangun pabrik semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen Zhen yang saya 
kebetulan ketahui, dimana daerah pegunungan berbatu yang semula menghasilkan 
batu-bata, diakhir tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya saja saya 
tidak tahu bagaimana mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang 
terjadi dengan pabrik semen itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup 
makmur dan sehat! Jadi, mestinya bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu 
berhenti, tapi menemukan SOLUSI terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, 
pencemaran lingkungan yang terjadi! Sama halnya dengan pencemaran SAMPAH, 
berbau menyengat yang sangat tidak sedap dan dikuatirkan merusak kesehatan itu, 
karena lokasi pembuangan sampai diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan 
penuh, jadi pemerintah HK harus menentukan dengan cepat wilayah baru pembuangan 
sampah, atau kembali membangun tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. 
dihentikan beroperasi, karena dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di 
legislatif, disini ditentang, disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah 
yang mau menerima disekitarnya jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum 
bisa juga diputuskan, akhirnya Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah 
HARUS mengurangi sampah sedapat mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus 
gunakan kantong sampah khusus yang didapatkan dengan membayar, sesuai besar 
kecil kantong sampah itu! Itulah jalan keluar singkat, kalau disini ditentang, 
disana juga ditentang, sedang SAMPAH tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan 
menemukan solusi terbaik mengatasi polusi SAMPAH yang terjadi, ... karena 
memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada pemecahannya! Salam,ChanCT  From: 
Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, March 23, 
2017 4:06 AMTo: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij 
; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; 
Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; Marsiswo 
Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejo...@gmail.com ; in...@ozemail.com.au ; Karma 
I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; 
octaviasyafarw...@gmail.com ; Oman Romana ; denise_zai...@hotmail.com Subject: 
[GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!    Medan Ikut Dipasung Semen!HENTIKAN 
PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG!Permasalahan pembangunan pabrik semen di 
Rembang semakin menampakkan watak anti rakyat dari pemerintahan baik di tingkat 
pusat maupun daerah. Jokowi dan Ganjar Pranowo tidak menunjukkan itikad baiknya 
untuk menghentikan pembangunan pabrik semen tersebut yang bermasalah secara 
ekologis, hukum, ekonomi. Atas dasar itu, FMN Cabang Medan akan melaksanakan 
dan mengajak kawan-kawan dalam AKSI DIAM DAN COR KAKI sebagai bentuk dukungan 
terhadap petani-petani kendeng dan kecaman terhadap pemerintahan yang 
bersikeras melanjutkan pembangunan.Aksi dilaksanakan pada
Tempat : Bundaran SIB< br id="yui_3_16_0_ym19_1_1490199108409_51787">Waktu : 
Kamis, 23 Maret 2017
Pukul : 16.30 - selesaiSiapapun boleh terlibat, karena siapapun berhak 
melindungi ibu bumi nya, karena manusia pun masih makan nasi, tidak makan 
semen!CP : 0853-7275-8323       #yiv8174431865 -- #yiv8174431865ygrp-mkp 
{border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 
10px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mkp #yiv8174431865hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mkp #yiv8174431865ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mkp .yiv8174431865ad 
{padding:0 0;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mkp .yiv8174431865ad p 
{margin:0;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mkp .yiv8174431865ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-sponsor 
#yiv8174431865ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-sponsor #yiv8174431865ygrp-lc #yiv8174431865hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-sponsor #yiv8174431865ygrp-lc .yiv8174431865ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8174431865 #yiv8174431865actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8174431865
 #yiv8174431865activity span {font-weight:700;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv8174431865 #yiv8174431865activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8174431865 #yiv8174431865activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv8174431865 #yiv8174431865activity span 
.yiv8174431865underline {text-decoration:underline;}#yiv8174431865 
.yiv8174431865attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv8174431865 .yiv8174431865attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv8174431865 .yiv8174431865attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv8174431865 .yiv8174431865attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8174431865 .yiv8174431865attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv8174431865 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv8174431865 .yiv8174431865bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8174431865 
.yiv8174431865bold a {text-decoration:none;}#yiv8174431865 dd.yiv8174431865last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8174431865 dd.yiv8174431865last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8174431865 
dd.yiv8174431865last p span.yiv8174431865yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv8174431865 div.yiv8174431865attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv8174431865 div.yiv8174431865attach-table 
{width:400px;}#yiv8174431865 div.yiv8174431865file-title a, #yiv8174431865 
div.yiv8174431865file-title a:active, #yiv8174431865 
div.yiv8174431865file-title a:hover, #yiv8174431865 div.yiv8174431865file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv8174431865 div.yiv8174431865photo-title a, 
#yiv8174431865 div.yiv8174431865photo-title a:active, #yiv8174431865 
div.yiv8174431865photo-title a:hover, #yiv8174431865 
div.yiv8174431865photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8174431865 
div#yiv8174431865ygrp-mlmsg #yiv8174431865ygrp-msg p a 
span.yiv8174431865yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8174431865 
.yiv8174431865green {color:#628c2a;}#yiv8174431865 .yiv8174431865MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv8174431865 o {font-size:0;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865photos div {float:left;width:72px;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8174431865
  #yiv8174431865reco-category {font-size:77%;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865reco-desc {font-size:77%;}#yiv8174431865 .yiv8174431865replbq 
{margin:4px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-mlmsg select, #yiv8174431865 input, #yiv8174431865 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-mlmsg pre, #yiv8174431865 code {font:115% 
monospace;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-mlmsg #yiv8174431865logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-msg 
p#yiv8174431865attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-reco #yiv8174431865reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-sponsor 
#yiv8174431865ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-sponsor #yiv8174431865ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-sponsor #yiv8174431865ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv8174431865 #yiv8174431865ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv8174431865 
#yiv8174431865ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv8174431865 

   -- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
"forumdiskusi" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email 
to diskusiforum+unsubscr...@googlegroups.com.
To post to this group, send email to diskusifo...@googlegroups.com.
Visit this group at https://groups.google.com/group/diskusiforum.
For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.


   

Kirim email ke