Ya itu, argumentasinya pendukung restorasi kapitalis!!! Makanya menyalahkan Lenin dan Mao yang menghancurkan hak milik perorangan pada tahap pembangunan sosialisme.. Nah justru disitulah letak watak revisionis orang-orang remo seperti Liu-Deng dan para pengikutnya seperti anda itu !! Tidak mau melangkah ke tahap sosialis, maunya tetap di tahap nasional demokratis di mana kaum borjuis dibiarkan untuk terus menerima dividen... Dan menghalalkan penghisapan dan penindasan untuk membangun "sosialisme dengan ciri Tkk", seperti diakui sendiri oleh almarhum Suar Suroso, sampai-sampai menanyakan "apa salahnya penghisapan???? Ha...ha... bayangin orang komunis menanyakan apa salahnya penghisapan???? Busyeeeet!! Marxisme diputar balik dan direvisi oleh orang-orang revisionis dan renegat!! Dan "argumentasi" nya orang-orang remo yang dianggap "ampuh" adalah "karena penghisapan tidak bisa dihilangkan sekarang, ya harus diikuti saja"!!! Satu hal adalah kenyataan bahwa penghisapan memang tidak bisa dihilangkan seketika, seperti orang membalik tangan, tapi satu hal yang lain lagi adalah membenarkan dan menghalalkan penghisapan dalam sebuah revolusi yang sudah menang dan menuju ke arah penghapusannya, yang berarti mundur atau merestorasi sistim penghisapan!!!! Makanya orang-orang remo membenarkan restorasi kapitalisnya dengan "argumentasi" sekarang ini di Tkk sedang dalam "tahap nasional demokratis", padahal tahap itu sudah selesai pada tahun 50-an abad yang lalu!!! Sampai sekarang anda masih belum/tidak bisa menjawab dan menjelaskan perbedaan antara tahap nasional demokratisnya Mao dengan tahap nasional demokratisnya Deng xiao-ping!!! Ayo, jawab dulu pertanyaan ini!! Jangan bicara soal lain lagi; jangan diskusi kusir!!!
On Tuesday, June 13, 2017 2:26 PM, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote: Hahahaa, ... ini nenek dalam tempurung ngoceh lagi! Yang bicara tanpa argumen itu siapa??? Bukankah saya sudah kasih argumentasi mengapa kalian basmi “hak milik perseorangan” adalah SALAH! Sedang anda yang hanya gerundel saja saking dongkol melihat kenyataan perkembangan RRT yang terus maju lebih heiibat itu? Kok bisa-bisanya anda sampai sekarang masih saja berteriak RRT masih gunakan modal-asing untuk pembangunan dan penghisapan buruh-tani, ...??? TIDAK JUGA berhasil melihat kenyataan justru sebaliknya, modal-RRT sudah lebih banyak menjelah kebanyak negara didunia, bahkan banyak begara Eropah, termasuk Inggris dan Jerman sekarang sudah mengandalkan “BANTUAN” investasi Tiongkok, untuk menyelamatkan krisis ekonomi yang dihadapinya! Berani bilang PASTI roboh, tapi bagusslah masih YAKIN umur kita tidak kesampaian menyaksikan kerobohan RRT! Kasihaan amat, ... begitu getolnya mengharapkan RRT roboh ternyata masih saja terus makin JAYA, ...! Tunggulah sampai dunia kiamaaat, ... Salam,ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, June 13, 2017 2:59 PMTo: temu_er...@yahoogroups.com ; GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [temu_eropa] Re: [GELORA45] Re: GRAHAM ALLISON: "AMERICA SECOND? " "YES." Masih ngotot membela dan membantah PKT sebagai partai remo tapi sama sekali tanpa argumentasi, kecuali dengan memamerkan sejak dulu pembangunan yang dibiayai dengan modal asing dan penghisapan dan penindasan terhadap kaum buruh dan kaum tani. Pasti akan rubuh!!! Umur kita semua tidak akan sampai untuk bisa menyaksikan kerobohan itu, tapi roboh itu pasti...Justru karena anda sendiri sudah jadi revisionis maka tidak lagi percaya kepada hukum perkembangan masyarakat dan perjuangan kelas sebagai motornya!!! On Tuesday, June 13, 2017 4:29 AM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [temu_eropa]" <temu_er...@yahoogroups.com> wrote: Seandainya saja benar apa yang anda tuduhkan PKT sudah bukan lagi Partai Komunis Tiongkok, tapi berubah menjadi Partai REMO, Partai Kapitalis Tiongkok, dsb, ... yang menjalankan penghisapan dan penindasan pada RAKYAT BANYAK, tentu lambat atau cepat akhirnya akan ROBOH juga! Tentu TIDAK BEDA dengan PKUS yang melewati usia 70-an tahun sudah roboh dengan sendirinya itu! Tapi, ... ternyata anda tidak berhasil melihat, atau lebih tepat harus dikatakan TIDAK HENDAK karena TIDAK BERANI melihat kenyataan yang sedang terjadi di Tiongkok, khususnya 10 tahun terakhir ini dalam usaha mengentaskan kemiskinan, jadi anda berkesimpulan lain. Tiongkok sekarang ini TETAP MAJU dalam kecepatan sedang, maju terus lebih baik bukan saja dibidang ekonomi, teknologi tapi juga KESEJAHTERAAN RAKYAT. Dalam beberapa tahun terakhir ini, setiap tahunnya Tiongkok berhasil mengangkat lebih 10 juta rakyatnya keluar dari garis kemiskinan! Dan ingat, warga desa pedalaman yang dinyatakan telah keluar dari garis kemiskinan itu, bukan sekadar dari angka produksi desa dan pemasukan warga desa sesaat ditahun itu saja, tapi harus mencapai jaminan kelanggengan produksi yang diusahakan desa itu! Itulah TARGET yang diperjuangkan PKT dengan Plan-5 Tahun ke-13, untuk membebaskan lebih 50juta rakyat miskin yang tersisa, ... jadi nanti di tahun 2020, RRT termasuk negara didunia yang TIDAK ada lagi orang miskin, tidak akan ada lagi rakyat yang kelaparan, tidak cukup sandang-pangan dan SELURUH RAKYAT yang berjumlah 1,4 milyar itu akan berkemampuan berobat saat sakit dan juga berkemampuan menyekolahkan anak-anak nya! Nampak jelas, dari berbagai tulisan-tulisan yang mengisahkan desa-desa terbelakang berubah menjadi desa makmur, dimana bisa diikuti di Harian Rakyat dan juga diinternet, patut diperhatikan yang terjadi di Tiongkok sekarang ini TERBALIK dengan pemikiran KOMUNIS semula! BUKAN membasmi “hak-milik PERSEORANGAN atas alat produksi” dengan dirampas menjadi milik NEGARA! BUKAN mempertahankan seluruh RAKYAT tetap sebagai PROLETARIAT yang tidak bermilik, tidak mempunyai apa-apa kecuali TENAGA KERJA saja! Dan olehkarena semua jadi milik NEGARA, akhirnya NEGARA atau PEMERINTAH jadi harus mengatur segala kehidupan rakyatnya! Dan, kalau boleh dikatakan, akibat pejabat Pemerintah membusuk dan tidak mengabdi Rakyat dengan baik itulah akhirnya PKUS roboh dicampakkan oleh rakyatnya sendiri! Tapi yang dijalankan PKT sekarang ini terbalik, PKT justru membiarkan hak-milik perseorangan warga desa, khususnya hak-guna tanah yang ditahun 1980 dibagikan kembali pada setiap petani itu. Bersamaan itu, warga desa juga didorong pada KESADARAN KERJASAMA dalam meningkatkan produksi, sampai pada membentuk koperasi-desa! Dengan memasukkan nilai hak-guna tanah, alat produksi yang dimilik semula menjadi bagian saham koperasi desa itu! Begitulah KESADARAN dan SEMANGAT kerja KOLEKTIF kembali dibangkitkan yang tidak beda banyak saat Mao membangkitkan pembentukan koperasi didesa-desa, awal tahun 50, ... yang berbeda sekarang ini ada kejelasan pengaturan rinci pembagian bonus bagi pemilik saham, setiap warga petani pemilik saham didesa itu. Nampaknya jalan PKT sekarang inilah yang lebih sesuai dengan logika filsafat, “setiap hal-ihwal merupakan kesatuan dari segi-segi bertentangan”! Bukankah seharusnya yang dibilang milik negara itu merupakan kesatuan dari milik-perseorangan rakyatnya? Tapi, kalau saja setiap milik-perseorangan dibasmi, dimana lagi ada hak milik umum yang dibilang milik NEGARA itu? Kalau saja KAPITALIS dibasmi “hak-milik perseorangan” ditiadakan, dimana lagi eksistensi BURUH, sebagai antipode KAPITALIS dalam satu kesatuan masyarakat itu??? Menghilangkan kapitalis, bersamaan itu buruh juga seharusnya hilang! Pada saat kapitalis berubah kekwalitas baru, buruh nya juga ikut berubah menjadi kwalitas yang lain, ... kesatuan dari kapitalis><buruh menjadi Hal-ihwal yang BARU, dengan kesatuan dari segi-segi bertentangan yang lain! Begitulah seharusnya pengertian “Kesatuan dari segi-segi yang bertentangan”. Jadi, hak-milik perseorangan atas alat produksi itu sendiri tidak salah! Tidak seharusnya dibasmi dan dirampas menjadi milik-negara! Sebaliknya, hak-milik perseorangan itu justru menjadi rangsang kuat setiap orang BEKERJA LEBIH KERAS berproduksi, untuk memperbaiki kehidupan mereka sendiri! Dan, ... berbeda dari masa Komune Rakyat, dimana hasil kerja petani tidak bisa langsung dirasakan, sekarang ini hasil kerja mereka dirasakan secara LANGSUNG dengan adanya ketambahan bonus yang didapatkan setiap tahun! Bisa dikatakan, yang salah kalau hak-milik perseorangan dibiarkan terus tumbuh berkembang secara liar dengan KESERAKAHAN menjadi kapitalis untuk menghisap dan menindas pekerja, ...! KESERAKAHAN seseorang itulah yang SALAH dan harus dicegah! Jangan biarkan keserakahan itu berubah menjadi kekejaman menghisap dan menindas tenaga kerja orang! Tapi kalau hak milik perseorangan itu dikembangkan dalam kebersamaan Koperasi, hak milik perseorangan itu dengan sendirinya akan TUMBUH SEHAT lebih baik menjadi pendorong kuat MAJU BERSAMA dan MAKMUR BERSAMA! Bersama-sama meninggalkan/melepaskan dirinya dari PROLETARIAT yang tidak punya apa-apa kecuali tenaga kerja, menjadi pemilik-modal, ... atau bisa juga dikatakan menjadi kapitalis-kapitalis BARU! Kapitalis-kapitalis yang BEKERJA KERAS dalam koperasi dan tidak menghisap tenaga kerja orang lain. Sekarang ini Tiongkok yang sudah menjadi Kapitalisme-Negara, apa kiranya akan juga terjadi seluruh rakyat Tiongkok menjadi kapitalis-kapitalis BARU?! Ayooo, mariiii kita lihat dengan mata-kepala sendiri bagaimana perkembangan Tiongkok selanjutnya, akan terus tumbuh besar dan kuat, berangsur-angsur mewujudkan masyarakat lebih makmur dan adil atau roboh sebagaimana anda katakan itu! Mudah2an kita semua kesampaian, ... melihat RAKYAT Tiongkok yang berjumlah 1,4 milyar itu lepas dari kemiskinan dan memasuki masyarakat berkemakmuran sedang. Salam,ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, June 13, 2017 1:56 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com ; Jonathan Goeij Cc: DISKUSI FORUM HLD Subject: Re: [GELORA45] Re: GRAHAM ALLISON: "AMERICA SECOND? " "YES." Apakah dengan naiknya Tkk menjadi ekonomi terbesar dan "mengalahkan" AS, lantas selesai masalah-masalah sosial dan ketimpangan yang dihadapi rakyatnya??? Semua empires yang pernah "menguasai" dunia akhirnya runtuh juga...... Itulah bukti bahwa selama sistim ekonominya bertumpu di atas penghisapan dan penindasan, lambat atau cepat akhirnya akan roboh... On Monday, June 12, 2017 5:12 PM, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Kelihatannya benar sekali, dalam kategori engineering Tsinghua menempati posisi pertama disusul MIT kedua dan UC Berkeley ketiga. Bahkan dalam daftar 10 besar engineering Tiongkok dan Amerika keduanya masing2 menempatkan 4 university dan Singapore 2 university. Dalam sejarah memang banyak penemuan engineering diawali di Tiongkok terutama pada pembangunan Tembok Besar seperti roda pedati, katrol, dll. Tentu masuk akal kalau sekarang kemajuan engineering kembali ke Tiongkok, dan bukan hanya dalam pendidikan saja tetapi juga dalam penemuan2 baru. Angkat topi! Kapan Indonesia menyusul? Yg jelas waktu searching Indonesia hasil yg didapat "Not Matches Found" dalam semua kategori. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ehhlin@...> wrote : GRAHAM ALLISON America second? Yes, and China’s lead is only growing China’s Tsinghua University dethroned MIT (above) as the top engineering university in the world in 2015, according to US News and World Report’s annual rankings.By Graham Allison May 22, 2017 In Boston, Commencement season is a time to celebrate our world-leading universities, including engineering powerhouse MIT. But Bostonians might be shocked to learn that China’s Tsinghua University dethroned MIT as the top engineering university in the world in 2015, according to the closely-watched US News & World Report annual rankings. Tsinghua’s recent surge is not an isolated example. Everyone knows about China’s rise, but few have realized its magnitude or its consequences.Among the top 10 schools of engineering, China and the United States now each have four. In STEM subjects (science, technology, engineering, and mathematics), which provide the core competencies driving advances in the fastest-growing sectors of modern economies, China annually graduates four times as many students as the United States (1.3 million vs. 300,000). And in every year of the Obama administration, Chinese universities awarded more PhDs in STEM fields than American universities.For Americans who grew up in a world in which USA meant “number one,” the idea that China could truly challenge the United States as a global educational leader seems impossible to imagine.This is not the only reality Americans willfully ignore. In my national security course at Harvard, the lecture on China begins with a quiz. Students get a sheet with 25 indicators of economic performance. Their task is to estimate when China might overtake the United States as the top producer or market of automobiles, supercomputers, smartphones, and so on. Most are stunned to learn that China has already surpassed the United States on each of these metrics.I then ask whether they believe that in their lifetime China will overtake the United States to become the largest economy in the world. In last year’s class of 60 students, about half bet they would live to see the United States become number two, while half disagreed.When I show the class headlines from the 2014 IMF-World Bank meeting announcing that China had become the largest economy in the world, students react with a mix of dismay and disbelief. By 2016, China’s GDP was $21 trillion and America’s was $18.5 trillion, when measured by purchasing power parity (PPP), which both the CIA and IMF agree is the best yardstick for comparing national economies.Students are not the only ones in the dark about China’s rise. Most of the press has similarly missed the big picture. The favorite story line in the Western media about the Chinese economy is “slowdown.” The question few pause to ask is: slowing compared to whom? The American press’s favorite adjective to describe our economic performance has been “recovering.” But despite its “slowdown,” China today is growing three times as fast as the United States.President Trump’s claims that we have been “losing” to China reflect, in part, the reality of a shifting see-saw. A bigger, stronger China is challenging American interests in the South China Sea, taking our jobs, buying American companies, and replacing us as the primary trading partner of nations not only in its neighborhood, but also in Europe, where China recently unseated the United States as Germany’s largest trading partner.Trump’s call to “Make America Great Again” struck a chord with voters. Number one is who we are. But politically appealing slogans are not a solution for the dramatic resurgence of a 5,000-year old civilization with 1.4 billion people, led by a president whose own mission is the “Great Rejuvenation” of China — in other words, to “Make China Great Again.” To construct a grand strategy for the China challenge that protects vital US interests without catastrophic conflict, policy makers must begin by recognizing these uncomfortable but undeniable realities.Graham Allison is the director of Harvard Kennedy School’s Belfer Center for Science and International Affairs and the author of the forthcoming book “Destined for War: Can America and China Escape Thucydides’s Trap?” #yiv3459319165 #yiv3459319165 -- #yiv3459319165ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mkp #yiv3459319165hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mkp #yiv3459319165ads {margin-bottom:10px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mkp .yiv3459319165ad {padding:0 0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mkp .yiv3459319165ad p {margin:0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mkp .yiv3459319165ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-sponsor #yiv3459319165ygrp-lc {font-family:arial;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-sponsor #yiv3459319165ygrp-lc #yiv3459319165hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-sponsor #yiv3459319165ygrp-lc .yiv3459319165ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165actions {font-family:verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165activity span {font-weight:700;}#yiv3459319165 #yiv3459319165activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3459319165 #yiv3459319165activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3459319165 #yiv3459319165activity span span {color:#ff7900;}#yiv3459319165 #yiv3459319165activity span .yiv3459319165underline {text-decoration:underline;}#yiv3459319165 .yiv3459319165attach {clear:both;display:table;font-family:arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3459319165 .yiv3459319165attach div a {text-decoration:none;}#yiv3459319165 .yiv3459319165attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3459319165 .yiv3459319165attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3459319165 .yiv3459319165attach label a {text-decoration:none;}#yiv3459319165 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3459319165 .yiv3459319165bold {font-family:arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3459319165 .yiv3459319165bold a {text-decoration:none;}#yiv3459319165 dd.yiv3459319165last p a {font-family:verdana;font-weight:700;}#yiv3459319165 dd.yiv3459319165last p span {margin-right:10px;font-family:verdana;font-weight:700;}#yiv3459319165 dd.yiv3459319165last p span.yiv3459319165yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3459319165 div.yiv3459319165attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3459319165 div.yiv3459319165attach-table {width:400px;}#yiv3459319165 div.yiv3459319165file-title a, #yiv3459319165 div.yiv3459319165file-title a:active, #yiv3459319165 div.yiv3459319165file-title a:hover, #yiv3459319165 div.yiv3459319165file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3459319165 div.yiv3459319165photo-title a, #yiv3459319165 div.yiv3459319165photo-title a:active, #yiv3459319165 div.yiv3459319165photo-title a:hover, #yiv3459319165 div.yiv3459319165photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3459319165 div#yiv3459319165ygrp-mlmsg #yiv3459319165ygrp-msg p a span.yiv3459319165yshortcuts {font-family:verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3459319165 .yiv3459319165green {color:#628c2a;}#yiv3459319165 .yiv3459319165msonormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3459319165 o {font-size:0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165photos div {float:left;width:72px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165reco-category {font-size:77%;}#yiv3459319165 #yiv3459319165reco-desc {font-size:77%;}#yiv3459319165 .yiv3459319165replbq {margin:4px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mlmsg select, #yiv3459319165 input, #yiv3459319165 textarea {font:99% arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mlmsg pre, #yiv3459319165 code {font:115% monospace;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-mlmsg #yiv3459319165logo {padding-bottom:10px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-msg p a {font-family:verdana;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-msg p#yiv3459319165attach-count span {color:#1e66ae;font-weight:700;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-reco #yiv3459319165reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-sponsor #yiv3459319165ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-sponsor #yiv3459319165ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-sponsor #yiv3459319165ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-text {font-family:georgia;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv3459319165 #yiv3459319165ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv3459319165