Depreciatie mesin dan bangunan sudah termasuk, waktu pembuatan balans perusahaan
2017-06-15 8:30 GMT+02:00 kh djie <dji...@gmail.com>: > Bukan, 10 % itu keuntungan bersih dari modal. > > 2017-06-15 8:12 GMT+02:00 Chan CT <sa...@netvigator.com>: > >> Bung Djie yb, >> >> Ooouuu, jadi dinegara maju spt. Belanda, pembagian keuntungan usaha, >> hanya 10% saja yang bisa masuk kantong kapitalis, lebih 90% ditimpa pajak >> keuntungan? Memangnya berapa % pajak tertinggi disana? Kalau begitu, >> bagaimana bisa mendorong usaha maju lebih baik, ...? Kan dari keuntungan >> bersih yang 10% itu si kapitalis bisa menambahkan modal untuk usaha tahun >> berikut? Belum lagi perhitungan pemotongan aset penuaan mesin dan alat >> produksi lain yang digunakan untuk mengganti yang baru beberapa tahun >> kemudian. Pantas saja perputaran ekonomi di Eropah jadi kampas-kempis, ... >> >> Tapi, ada betulnya, tidak semua orang bisa jadi pengusaha. Dari 10 >> pengusaha bisa ada 2 yang sukses juga sudah baguuus, ... Makanya, disaat >> kapitalis-kapitalis dibasmi dan digantikan pejabat-pejabat kabarnya juga >> tidak sedikit yang macet, sekalipun juga ada yang berhasil baik. Sementara >> juga ada kisah kapitalis “merah” yang menyerahkan aset pabrik pada Negara >> dan dirinya tetap diangkat jadi kepala pabrik, meneruskan usaha pabrik >> tekstil di Shanghai. >> >> Melihat kenyataan begini, menunjukkan jauh akan lebih bijaksana >> seandainya kerjasama dengan kapitalis diteruskan untuk mendorong kemajuan >> ekonomi nasional lebih baik! Ditindak saja kapitalis-kapitalis nakal yang >> tidak tunduk pada Pemerintah, kapitalis-kapitalis yang melanggar UU/hukum >> yang sudah diberlakukan. Sedang pembagian keuntungan usaha, bisa ditetapkan >> sesuai keadaan ekonomi tahun itu, ... keuntungan usaha lebih baik besaran >> pajak lebih tinggi atau sebaliknya. Jadi pengusaha tetap bisa gairah >> berusaha sedang karyawan/buruh juga bisa terus meningkatkan kesejahteraan >> hidupnya lebih baik. >> >> Salam, >> ChanCT >> >> *From:* kh djie >> *Sent:* Thursday, June 15, 2017 12:52 PM >> *To:* Gelora45 ; Chan CT >> *Subject:* Re: [GELORA45] ILUNI: Keadilan ekonomi butuhkan banyak >> wirausaha muda >> >> Bung Chan, >> Di Belanda, kalau perusahaan besar bisa untung bersih 10%, setelah bayar >> pajak sudah senang. >> Di Belanda, orang didorong wirausaha dengan macam2 aturan : >> 1. 3 tahun bebas pajak. >> 2. Kalau orang sudah punya kerja, coba buka usaha, dan rugi. Kerugiannya >> dikompensasi oleh kantor pajak. >> Ya, kalau dari 10, berhasil dua, ya lumayan, dan akhirnya bisa buka >> lapangan kerja. >> Di sini yang berlaku hukum permintaan dan penawaran. Kalau pekerja di >> suatu bidang keahlian hanya ada sedikit, ya gaji yang ditawarkan tinggi. >> Lalu banyak lulusan sekolah ambil jurusan yang gajinya tinggi. >> KH >> >> 2017-06-15 2:55 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] < >> GELORA45@yahoogroups.com>: >> >>> >>> >>> BETUUUL, ...! Untuk mencapai KEADILAN ekonomi, bukan hanya dengan >>> memperbanyak wirausaha, tapi bagaimana “PEMBAGIAN KEUNTUNGAN” itu >>> ditetapkan! >>> >>> Selama ini, pemilik modal mendapatkan bagian keuntungan lebih dari 80% >>> dan itu biasanya seorang atau beberapa orang saja, sebaliknya karyawan, >>> pekerja dan buruh hanya dapatkan tidak lebih dari 20% dari keuntungan yang >>> didapat. Dan, ... bagian hasil kerja karyawan yang sudah sangat sedikit itu >>> masih harus dibagikan pada banyak orang. Bisa puluhan, ratusan bahkan >>> puluhan ribu orang! >>> >>> Saya perhatikan Ahok dalam kembangkan usaha di DKI Jakarta, berani >>> menetapkan pembagian keuntungan 20-80. Jadi, 20% keuntungan usaha >>> dikembalikan pada DKI-Jakarta sebagai pemi8lik modal, sedang warga yang >>> jalankan usaha dapatkan 80%, ...! >>> >>> Di Tiongkok dalam usaha mengentaskan kemiskinan didesa-desa pedalaman >>> yang terbelakang itu, setiap warga tani menjadi PEMILIK-SAHAM Koperasi DESA >>> itu dengan memasukkan nilai hak-guna tanah garapan yang sudah dibagikan >>> kembali pada setiap petani saat Komune Rakyat dibubarkan tahun 1980, ... >>> saya tidak menemukan tulisan yang memperinci bagaimana rincian pembagian >>> keuntungan koperasi desa pada setiap warga tani desa, tapi yang pasti >>> mereka bisa cepat terangkat kehidupannya dengan semangat kerja yang lebih >>> giat, lebih keras dan kreatif meningkatkan produksi, ... dengan ketambahan >>> bonus setiap tahun! >>> >>> Jadi, sangat jelas hak-milik perseorangan atas alat produksi tidak >>> dirampas menjadi milik-negara, tapi justru dikeembangkan dalam kebersamaan >>> KOPERASI Desa yang mereka bentuk. Bukan dengan membasmi klas kapitalis tapi >>> justru merubah klas proletar yang tidak punya apa-apa kecuali tenaga kerja >>> itu menjadi pemilik-modal sekaligus pekerja! Menjadi kapitalis2 BARU, >>> pemilik modal yang juga pekerja! Lalu bagaimana dengan pembatasan hak-milik >>> kapitalis? Saya pernah baca tulisan, selama ini yang berlaku dipasar-saham, >>> SAHAM perusahaan yang diperjual-belikan tidak lebih dari 40% aset >>> perusahaan. Jadi 60% tetap berada pada kapitalis. Kalau saja berlakukan >>> seperti yang dijalankan beberapa BUMN yang terjadi di Tiongkok, hanya 20% >>> aset Perusahaan dipertahankan sebagai milik Negara, sedang 80% dibagikan >>> pada karyawan/buruh nya, maka akan terjadi pembagian keuntungan yang lebih >>> ADIL! 80% keuntungan jatuh dibagikan pada karyawan/buruh dan hanya 20% saja >>> yang jatuh dikantong kapitalis. Dan seandainya saja proses demikian ini >>> diberlakukan diseluruh TIongkok, tentu dengan demikian berangsur-angsur >>> masyarakat Tiongkok akan menghilangkan klas-klas yang ada, semua warganya >>> menjadi kapitalis-kapitalis BARU, pemilik modal serkaligus pekerja! Semua >>> warga bekerja sesuai tugas yang diberikan untuk maju bersama, makmur >>> bersama! Tidak ada lagi siapa menghisap siapa, ... Tidak ada lagi siapa >>> menindas siapa! >>> >>> Tentu, semua itu baru akan terjadi setelah kesadaran kebersamaan dalam >>> masyarakat mencapai tingkat tinggi, ... sudah tidak SERAKAH, sudah bisa >>> mendahulukan kepeentingan RAKYAT banyak! Hanya saja saya tidak tahu sampai >>> kapan proses itu akan berlangsung dan berlaku untuk seluruh rakyat Tiongkok >>> yang berjumlah 1,4 milyar itu, ... >>> >>> Salam, >>> ChanCT >>> >>> *From:* Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] >>> *Sent:* Thursday, June 15, 2017 2:26 AM >>> *To:* undisclosed-recipients: >>> *Subject:* [GELORA45] ILUNI: Keadilan ekonomi butuhkan banyak wirausaha >>> muda >>> >>> >>> >>> >>> >>> *Kalau untuk melakukan bisnis memang perlu wirausaha, tetapi kalau >>> keadilan ekonomi dalam pengertian untuk kepentingan rakyat bukan dari >>> adanya banyak wirausha, melainkan tergantung dari politik ekonomi negara >>> dan aplikasinya mengambdi kepentingan rakyat banyak.* >>> >>> >>> >>> http://www.antaranews.com/berita/635220/iluni-keadilan-ekono >>> mi-butuhkan-banyak-wirausaha-muda >>> >>> >>> *I**LUNI: Keadilan ekonomi butuhkan banyak wirausaha muda* >>> >>> Selasa, 13 Juni 2017 22:36 WIB | 1.137 Views >>> >>> Pewarta: Andi Jauhari >>> >>> >>> >>> Jakarta (ANTARA News) - Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia >>> (ILUNI) Andy Azisi Amin menyatakan bahwa penyebab keadilan ekonomi di >>> Indonesia belum bisa terwujud, salah satunya karena jumlah wirausaha muda >>> di Indonesia masih sangat sedikit. >>> >>> "Jadi, kita membutuhkan generasi muda yang bisa terjun dalam kegiatan >>> wirausaha ini lebih banyak," katanya pada pada Pesantren Kilat (Sanlat) >>> Kebangsaan 2017 di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) >>> Kemenpora di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa petang. >>> >>> Sanlat Kebangsaan yang diselenggarakan oleh PPPON Kemepora bekerja sama >>> dengan Yayasan At-Tawassuth, dan Biro Utama Penyangga Jakarta LKBN Antara >>> sebagai "media partner" itu juga didukung sejumlah mitra di antaranya, >>> Indocement, Taman Safari Indonesia (TSI), Unitex, Alfamart, PCNU Kota >>> Bogor, APRIL, Indofood. >>> >>> Dalam Sanlat bertema "Melalui Pesantren Kilat Pemuda Kota Kokohkan >>> Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa", ia memaparkan bahwa keadilan ekonomi >>> saat ini memang sangat timpang. >>> >>> Ia merujuk data BPS di mana 92 persen kekayaan nasional dikuasai satu >>> persen pengusaha besar. >>> >>> Menurut dia kalau Indonesia ingin maju, maka membutuhkan keadilan >>> ekonomi dan hukum sehingga NKRI menjadi adil dan makmur. >>> >>> "Syarat untuk keadilan sosial adalah ekonomi karena ekonomi adalah >>> kebutuhan mendasar," kata dosen Fakultas Ekonomi UI itu. >>> >>> Ditegaskannya bahwa semua anak bangsa harus belajar sejarah ekonomi >>> untuk memperbaiki masa yang akan datang, dan bukan hanya meratapinya. >>> >>> "Jadi kita belajar sejarah bukan untuk menyalahkan tetapi memperbaiki >>> sejarah masa lalu agar lebih baik," katanya. >>> >>> Ia mengidentifikasi sekurangnya ada dua hal yang membuat keadilan >>> ekonomi tidak berhasil, yakni pertama penegakan hukum lemah, dan kedua >>> kualitas sumber daya manusia untuk terciptanya keadilan ekonomi . >>> >>> Namun, ditekannya bahwa untuk mencapai itu tidak harus harus melalui >>> jenjang pendidikan formal semata. >>> >>> >>> >> >> > >