Bisnis = wirausaha = entrepreneurship.

Pebisnis = pengusaha = wirausahawan = entrepreneur.

 

Maksudnya bung mau mengatakan ideologi kiri lebih memikirkan rakyat dan 
ideologi kanan tidak memikirkan rakyat?

Kalau ini pendapat bung, saya katakan salah.

 

Kenapa salah? 

 

Ukurannya apa kepentingan rakyat itu?

Kalau duit ukurannya, negara2 kapitalis didunia ini yang paling sejahtera. GNP 
adalah ukuran yg dipakai dalam ilmu ekonomi. Coba bandingkan dengan GNP negara2 
komunis seperti RRT, Vietnam, kuba dan Korea utara yg juga lambat laun sudah 
beralih menjadi kapitalisme.

 

Bung tidak mampu melihat kelebihan kapitalisme, makanya berpendapat: hanya 
ideologi kiri yg memikirkan rakyat.

Bung tidak mampu melihat bagaimana bisnis2 itu menggerakkan ekonomi. 

Bung tidak mampu melihat bagaimana unsur terpenting dalam bisnis itu adalah 
payroll/gaji yg dibayarkan kepada pekerja.

Bung tidak mampu melihat bagaimana kalau bisnis2 itu tidak ada, penganggur akan 
terjadi.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, June 14, 2017 2:27 PM
To: undisclosed-recipients:
Subject: [GELORA45] ILUNI: Keadilan ekonomi butuhkan banyak wirausaha muda

 

  

 

Kalau untuk melakukan bisnis memang perlu wirausaha, tetapi kalau keadilan 
ekonomi dalam pengertian untuk kepentingan rakyat bukan dari adanya banyak 
wirausha, melainkan tergantung dari politik ekonomi negara dan aplikasinya 
mengambdi kepentingan rakyat banyak.

 

http://www.antaranews.com/berita/635220/iluni-keadilan-ekonomi-butuhkan-banyak-wirausaha-muda

 


ILUNI: Keadilan ekonomi butuhkan banyak wirausaha muda


Selasa, 13 Juni 2017 22:36 WIB | 1.137 Views

Pewarta: Andi Jauhari

 

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) Andy 
Azisi Amin menyatakan bahwa penyebab keadilan ekonomi di Indonesia belum bisa 
terwujud, salah satunya karena jumlah wirausaha muda di Indonesia masih sangat 
sedikit.

"Jadi, kita membutuhkan generasi muda yang bisa terjun dalam kegiatan wirausaha 
ini lebih banyak," katanya pada pada Pesantren Kilat (Sanlat) Kebangsaan 2017 
di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Kemenpora di 
Cibubur, Jakarta Timur, Selasa petang.

Sanlat Kebangsaan yang diselenggarakan oleh PPPON Kemepora bekerja sama dengan 
Yayasan At-Tawassuth, dan Biro Utama Penyangga Jakarta LKBN Antara sebagai 
"media partner" itu juga didukung sejumlah mitra di antaranya, Indocement, 
Taman Safari Indonesia (TSI), Unitex, Alfamart, PCNU Kota Bogor, APRIL, 
Indofood.

Dalam Sanlat bertema "Melalui Pesantren Kilat Pemuda Kota Kokohkan Pancasila 
Sebagai Pemersatu Bangsa", ia memaparkan bahwa keadilan ekonomi saat ini memang 
sangat timpang.

Ia merujuk data BPS di mana 92 persen kekayaan nasional dikuasai satu persen 
pengusaha besar.

Menurut dia kalau Indonesia ingin maju, maka membutuhkan keadilan ekonomi dan 
hukum sehingga NKRI menjadi adil dan makmur. 

"Syarat untuk keadilan sosial adalah ekonomi karena ekonomi adalah kebutuhan 
mendasar," kata dosen Fakultas Ekonomi UI itu.

Ditegaskannya bahwa semua anak bangsa harus belajar sejarah ekonomi untuk 
memperbaiki masa yang akan datang, dan bukan hanya meratapinya. 

"Jadi kita belajar sejarah bukan untuk menyalahkan tetapi memperbaiki sejarah 
masa lalu agar lebih baik," katanya.

Ia mengidentifikasi sekurangnya ada dua hal yang membuat keadilan ekonomi tidak 
berhasil, yakni pertama penegakan hukum lemah, dan kedua kualitas sumber daya 
manusia untuk terciptanya keadilan ekonomi . 

Namun, ditekannya bahwa untuk mencapai itu tidak harus harus melalui jenjang 
pendidikan formal semata.



  • ... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
    • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
      • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
        • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
          • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
            • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]

Kirim email ke