Pak Paulus,

Saya kan menyebutkan di atas bahwa ada metromini tidak akan ugal-ugalan
kalau dia disubsidi habis-habisan (diambil dari subsidi BBM yang dicabut),
dan penumpangnya banyak.

Kalau melihat sekarang, BBM masih disubsidi, berarti masih ada celah
bermewah-mewah semu dengan kendaraan pribadi, lalu kendaraan umum tidak
laku, lalu sopir dan kenek berusaha sebanyak2nya mendapat uang dengan saling
kebut, saling menyarden penumpang, dan ngetem.

Sekarang bayangkan kalo subsidi BBM dicabut: kemewahan semu berkurang
drastis, jalanan lowong, dan konsentrasi pengguna jalan ada di layanan
publik (kereta, bus, dsb).

Ini akan mengakibatkan efek spiral yang meningkatkan kualitas penggunaan
jalan: penumpang akan rewel dengan kondisi bus yang memaksa pemerintah
meningkatkan kualitas pelayanan publik (karena sekarang punya duit karena
gak perlu menyubsidi BBM in general, so why not?), jalanan akan lebih awet,
udara akan lebih bersih karena densitas polutan berkurang, dan ekonomi
rakyat akan meningkat (gak perlu mikir bensin tiap hari), dan kepala bisa
lebih lega (gak perlu deg2an mikir alasan telat karena macet), kesehatan
membaik, produktivitas meningkat, dan akhirnya

LEPAS LANDAS PEMBANGUNAN

wooooooooooooossssssssssssssssssssssssssss ~~~~~~~~~~~~

On 4/10/08, Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> waduhh....
> jaman masih ada subsidi seperti sekarang aja,
> kalau pas jam kerja, metromini udah kayak sardin kalengan.
> pas naik metro masih rapih, pas turun kemeja udah lecek plus lepek
> keringetan (walaupun di sisi lain otot bisep jadi agak membesar).
>
> soal ugal2an,
> sekarang aja selama jam kerja, walaupun udah "rapat belakang" sampai
> kayak sardin kalengan,
> nyetirnya tetap ugal2an kok.
>
> intinya, saya kok gak melihat dengan dihilangkannya subsidi akan
> memperbaiki kenyamanan naik metromini.
>
>
> salam,
> paulus
>
>
>
>
> 2008/4/9 Eko Prasetyo <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> >  Meningkatnya densitas penumpang metromini akan membuat para pengemudi
> >  metromini mengurangi keugal-ugalan mereka,
> >  sehingga penumpang pun akan merasa lebih nyaman dan aman,
> >  meski kemungkinan besar masih seperti sarden di jam-jam sibuk.
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke