Mau nimbrung. Kalau masalah panasbumi, potensinya di tanah air kita memang masih banyak sekali. Namun, geothermal itu menghasilkan tenaga listrik dengan biaya Rp 4500/kwh. Sedang PLN harus menjual listrk dengan harga Rp 1200/kwh. Jadi, ya nggak ada bisnis, kecuali harus di subsidi oleh pemerintah. Jadi ahli geologi tidak bisa disalahkan. Menurut pakar kelistrikan, yg salah ya harga listrik yg terlalu murah itu. Semoga informasi ini berguna untuk yg masih awam.
Sofyadi Roezin di iagisek -----Original Message----- From: basuki puspoputro [mailto:basuki...@yahoo.com] Sent: Tuesday, November 24, 2009 11:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Geothermal vs. Nuclear Ben dan rekan2 lain, Permasalahan penggunaan energy geothermal, bukan pada teknologi atau jumlah cadangan tetapi masalah keekonomian dan kebijakan, itu berjalan sejak anak saya masih bayi sampai kini dimana anaknya anak saya sudah sekolah di SD. Pengusahaan geothermal ujungnya adalah, terutama, untuk pembangkit tenaga listrik. Nah listrik ini kerajaannya PLN, artinya kalau anda menghasilkan listrik maka yang dapat anda lakukan adalah menjual listrik kepada PLN atau anda menjual ke pihak lain melalaui PLN (tolong yang ke dua ini diluruskan oleh rekan yang lebih faham). Kalau PLN maunya beli dengan harga tertentu (baca rendah) per satuan, dan kalau ongkos produksi anda per satuan lebih tinggi dari harga yang dimaui PLN, ya jual beli tidak dapat terjadi. Dengan kata lain pengusahaan geothermal jadi seret berputar. Lebih berat lagi, lokasi sumber daya geothermal biasanya terpencil, jauh dari industri yang membutuhkan listrik. Hal ini akan memperberat keekonomian proyek bersangkutan. Kita dapat simak lapangan geothermal yang sudah jadi, berproduksi uap untuk pembangkit listrik misalnya Kamojang dan Karaha Bodas. Kok kelihatannya berkembangnya ya cukup lambat (semoga saya salah lihat). Kalau dalam forum diskusi sih seperti biasa pasti terdengar suara merdu seperti "siap bekerja sama", menyambut baik, dapat dinegosiasikan dan sebagainya. Jangan salah, saya berusaha turut mendorong pengusahaan / pemanfaatan panas bumi ini, tenaga saya yang makin tua dan ringkih kelihatannya tidak tahan menghadapi panasnya uap bumi itu. Yang lebih muda silahkan, hancurkan barikade yang ada, bangun jembatan penghubung yang lebih membela kepentingan bangsa secara keseluruhan bukan sektoral, dsb dsb. Silahkan yang mengetahui duduk perkaranya yang mutakhir untuk di "shared". Salam, Yangkung --- On Tue, 24/11/09, Benyamin Sapiie <bsap...@bdg.centrin.net.id> wrote: From: Benyamin Sapiie <bsap...@bdg.centrin.net.id> Subject: [iagi-net-l] Geothermal vs. Nuclear To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tuesday, 24 November, 2009, 1:31 AM Rekan-2 IAGI, Seperti kita sadari bahwa kebanyakan dari kita berkonsentrasi karir maupun penelitian untuk fossil fuel (non-renewable energy). Hanya sedikit dari rekan2 atau diskusi kita dalam masalah energy lain yang renewable misal dua sytem yaitu: nuclear and geothermal yang lebih greener konon katanya. Indonesia sekarang sedang giat menrencanakan akan membangun 4 reaktor nuclear paling tidak akan beroperasi pada akhir tahun 2025. Anehnya kita sebagai geologist mengetahui bahwa wilayah kita adalah bagian utama dari ring of fire, dimana gunung api hampir ada disemua pulau besar di Indonesia kecuali Kalimantan. Sehingga seyogyanya kita harusnya sangat aktif dalam mengembang teknologi energi geothermal. Bahkan saat ini teknologi geothermal berkembang untuk memanfaatkan sumber panas hasil radioaktif decay dari granit di kedalaman 3-4 km yang dikenal sebagai EGS: Enchacend Geothermal System sebagai future geothermal energy (MIT study). Hal ini dimungkinan dengan perkembangan teknologi pemboran saat ini. Jadi negara lain (seperti America, Perancis dan Swiss) sibuk mencari alternatif geothermal energy, kita yang kaya akan sumber alam geothermal kelihatannya tidur saja. Saat ini kita hanya punya 4-5 lapangan geothermal, dimana seharusnya kita sudah punya banayak sekali yang mana dapat membantu meringankan beban PLN. PLN mungkin sebenarnya menangis kalau ada customer baru karena makin banyak minyak minyak yang harus dibakar.. Kenapa teknologi, eksplorasi maupun minat pemerintah tidak berkonsentrasi di geothermal. Bagaiaman dengan potensi geothermal kita? Apakah sedemikian buruk sehingga tidak ada minat investasi. Apakah ini lebih bersifat politik? atau memang ada hal lain yang lebih menguntungkan. Kenapa Nuclear? perdebatan dan diskusi antara nuclear dan geothermal sudah sangat banyak di internet .. silahkan googling.. Saya pikir, IAGI juga harus sudah mengaktifkan berdiskusi mengenai alternatif energi dimana geologist bisa berperan. Terutama rekan2 yang bergerak digeothermal bisa sharing pengetahuan maupun pengalamannya di bidang ini. Mana yang lebih baik buat energi masa depan kita.. nuclear atau geohtermal. mungkin juga ada yang lainnyas eperti blue energy misalnya ..hmm Salam, Ben Sapiie ---------------------------------------------------------------------------- ---- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... ---------------------------------------------------------------------------- ---- Ayo siapkan makalah....!!!!! Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010 Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010 ---------------------------------------------------------------------------- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.425 / Virus Database: 270.14.73/2514 - Release Date: 11/23/09 19:45:00 -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... -------------------------------------------------------------------------------- Ayo siapkan makalah....!!!!! Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober 2010 Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010 ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------