Sejauh pengetahuan saya dari awal kasus Lusi ini muncul
1. Perdebatan hanya seputar pemicu Luci Gempa vs Drilling
2. Tak ada pernah disinggung atau niatan untuk membangkrutkan perusahaan
Bakrie
3. karena sudah bosan dengan tak kunjung habisnya kepastian pemicu lusi,
banyak pihak lebih concern terhadap upaya penyelesaian sosial terhadap
masyarakat setempat.
4. Tak ada dissharmonisasi hubungan sesama individu terkait,
diskusi..diskusi, argumentasi argumentasi yg bertolak belakang tetap
beterbangan, ..tapi silahturahmi, say hello tetap sama, tetap hangat
5. dst nya yang baik-baik

OK Taufik

2011/5/30 Bambang P. Istadi <bambang.ist...@energi-mp.com>

>  Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas,
> kang Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak
> Sukendar,…
>
>
>
> “Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang
> simposium. Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo?
> Apakah karena ingin jadi pahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan
> bangkrut? Terus terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung
> diarahkan ke saya. Saya agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo
> tidak ada niatan macam-2, apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan
> dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. Padahal saya tidak punya niatan apa-2,
> apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. Saya melihat bahwa hanya melalui
> media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 saya. Saya tidak peduli apa
> Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen dg penapat saya. Terus
> terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada sentimen thd Lapindo
>
> Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri
> Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science”
>
>
>
>
>
> Wass,
>
> Bambang
>
>
>
>
>
> *From:* Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id]
> *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:56 AM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Beng, ma broer, yang saya kagumi,…
>
>
>
> Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu
> dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas
> Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu
> mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan
> pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah
> kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan
> berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan
> dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka
> keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya
> aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak
> yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi
> apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan
> informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
> membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan
> sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia
> pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya
> menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali
> tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak
> menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang
> tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media
> dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan
> memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk
> kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan
> istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke
> saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes
> bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi
> perkawanan kita semua selama ini.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
> Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal
> Lumpur lapindo!
>
>
>  ------------------------------
>
> *From:* Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
> *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:24 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
>
>
>
> Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
> symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
> biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
> begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
> asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
> sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
> sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
> dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang
> heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
> symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
> sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
> pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
> pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
> selalu dikerubungi oleh wartawan.
>
>
>
> Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
> dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
> dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
> masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
> Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
> Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta
> 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di
> drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
> (lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
> data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off'
> ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper
> Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
> berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
> misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2
> mendukung hipotesanya.
>
>
>
> Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
> professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara
> Davies dan Sawolo sbb:
>
> 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)
>
> 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
> (2010) secara ilmiah pula.
>
> 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
> Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
> keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.
>
>
>
> Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish
> semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
> Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
> drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
> percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali
> mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
> "Pokok-e Lapindo bersalah" sudah tidak berbasis pada science.
>
>
>
> Wass.w.w
>
> Bambang Istadi
>
>
>
>
>
>
>
> *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
> *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
> tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar
> Teknik Geologi ITB & juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata & pak Andang
> Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
> top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
> Kebesaran & KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
> korban Lusi ...aameeen YRA.
>
>
>
>
>
> Wass,
>
> nyoto
>
>
>
>
>
>
>
> 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
>
> Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya
> pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
> jelas kemana arahnya.
>
> Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
> simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
> flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
> menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
> presentasi/rapat di Jakarta.
>
> Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
> diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
> Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
> TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
> Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
> Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
> pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu
> bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
> masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti
> kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
> bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan."
>
> Mereka sih senyum-senyum saja.
>
> Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
> muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
> net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
> sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
> berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
> itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
>
> Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.
>
> Wassalam
>
> RPK
>
>  ----- Original Message -----
>
> *From:* Andang Bachtiar <abacht...@cbn.net.id>
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>
> *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM
>
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
> kadal.
>
>
>
> Note (lagi):
>
>
>
>    1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
>    lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
>    3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
>    modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
>    pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
>    jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
>    2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
>    geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
>    berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
>    struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D 
> yang
>    sekarang sedang dalam proses tender dsb.
>    3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
>    kongkrit ke depan.
>
>
>
> Salam
>
>
>
> ADB
>
>
>  ------------------------------
>
> *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
> *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:17 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
> Lapindo ini
>
> Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
>
> Hehe
> Wassalam
>
> RPK
>
>  ----- Original Message -----
>
> *From:* abacht...@cbn.net.id
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>
> *Sent:* Friday, May 27, 2011 5:53 AM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
> lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
> cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
>
> Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
> TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
> periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
> Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
> foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).
>
> Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
> (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara
> sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr
> daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm
> daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi
> tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
> (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb.
>
> Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
> Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu
> saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies
> (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
> tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg
> sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia
> lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
> tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
> mengkampanyekan penyebab gempa.
>
> Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : "akan dipertimbangkan" meskipun
> sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
> Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
> Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk
> ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
> sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.
>
> Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis
> harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami
> dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka
> akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam
> evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan.
>
> Salam
> ADB
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  ------------------------------
>
> *From: *"R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
>
> *Date: *Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700
>
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
>
> *Subject: *[iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
> Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
> sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
> http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html
>
>
>
> Wassalam
>
> RPK
>
>
>
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com
>
>
>



-- 
Sent from my Computer®

Kirim email ke