Dari penggalian arkeologis di Timur Tengah, exodus Nabi Musa terjadi sekitar
abad 11 SM. N Nuh belum diketahui temuan bukti arkeologisnya. Kalo 2500 Th
SM Mesir sudah begitu tinggi peradabannya, Bangsa Yahudi (cikal bakal Agama
Ibrahim: Yahudi, Kristen, Islam) masih mengembara dan tinggal di tenda-
tenda, ini sedikit lebih maju daripada tinggal di gua-2, paling tidak sampai
abad 11 SM.
Salam,
YSY


-----Original Message-----
From: koeso...@melsa.net.id [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Wednesday, February 08, 2012 11:06 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Saya Anda terpengaruh oleh adanya Atlantis di Sundaland, yg memang logisnya
ada di daerah tropis, karena 10 ribu th yl adalah zaman es, juga didukung
oleh teori dari 0ppenheimer mengenai asal usur pertanian. Namun akhir
peradaban ini tdk perlu karena bencana, sea level rise saja cukup.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-----Original Message-----
From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com>
Date: Wed, 8 Feb 2012 10:40:50 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Terimakasih atas uraian dan dukungannya Pak.
Motivasi saya, selain rasanya sulit menerima "data ilmiah"(yang ada) yang
diyakini oleh dunia bahwa dari mulai kemunculan Homo Sapiens
(150.000-200.000 tahun lalu) sampai 10.000 tahun lalu tidak pernah ada
peradaban, juga tertantang oleh Info Absolut dari Al-Quran bahwa dahulu kala
ada "Kaum-kaum" yang dimusnahkan, seperti Kaum Ad, Tsamud, dan Nuh, oleh
bencana alam (seperti di Firman-kan: mereka "dibenamkan dalam bumi",
"bumi-nya dibalikan" atau kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir
besar - yang tersisa hanyalah yang naik ke 'perahu').  Nah, saya menafsirkan
"kaum"/"ummat" ini sebagai peradaban.  

Dilihat dari sejarah nabi-nabi 25 (yang belum ketahuan kronologi waktunya
itu - meskipun tafsiran tidak jelas sih banyak) pun rasanya tidak masuk akal
kalau manusia tidak pernah mencapai peradaban tinggi sejak Nabi Adam.  Masa
iya peradaban canggih hanya dicapai oleh Ummat setelah Musa, Isa dan
Muhammad saja.  Nabi Isa menandai permulaan Masehi, Nabi Muhammad dari
600-an Masehi.  Nabi Musa kapan ya? (apakah Kaum di masa Musa ini yang buat
Piramid Mesir?), Nabi Sulaiman kapan? Dalam AlQur'an dikatakan bahwa
Sulaiman dikarunia "kekuatan" (= IpTek?) yang sangat tinggi yang TIDAK akan
pernah dikalahkan oleh ummat-ummat setelahnya!  Nabi Nuh, kapan?  Setelah
Nuh dunia di-repopulasi oleh manusia yang selamat di Kapal;  Nabi Idris
kapan? (waktu jaman Nabi Idris dikatakan jelas oleh AlQur'an bahwa manusia
sudah tidak tinggal di-gua2 tapi di bangunan tembok). 

Tentu akan 'sesuatu banget' kalau kita dapat menemukan (sebagian) jawabannya
di bumi Nusantara ini.

Wass.
DHN


-----Original Message-----
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Monday, February 06, 2012 9:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

Pak Sudjatmiko dan Pak Danny:
Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) 
dan Budaya (Culture).
Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai 
komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain 
berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian 
(petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang 
terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang 
ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan.
Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang 
lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan 
masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara, 
dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam 
bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact 
saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida', 
tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb.
Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu 
ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa 
saja terbentuk dari kayu.
Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke 
arah yang extreme, di mana setiap "unconformity" dianggap "catastrophy". 
Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat 
lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat.

Karena saresehan ini berjudul:
MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK 
MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL
yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu 
dalam hubungan dengan bencana purba.

Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham.
Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan 
suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi, 
Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan

karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain.
Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang 
disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa 
yang bisa juga disebut bencana.
Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api 
seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2 
kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815.
Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh.
Tapi ini nyaris dapat disebut hilangnya suatu peradaban, karena suatu 
kerajaan dapat saja musnah tetapi peradabannya dapat dilanjutkan oleh 
kerajaan lainnya.
Tentu satu-satunya peradaban yang musnah karena tenggelam adalah Atlantis 
yang legendaris itu, dan inipun masih belum terbukti.
Musnah dan berakhirnya suatu peradaban oleh bencana belum terrekam dalam 
sejarah dunia, juga suatu tsunami atau gempa yang telah menghapus kerajaan 
bahkan peradaban di muka bumi.
Mungkin Pak Danny dan kawan2 akan menemukan ini di Indonesia. Silahkan, 
selamat meneliti!

Wassalam
RPK

----- Original Message ----- 
From: "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: "Sadono Irana" <sadonoin...@hotmail.com>; "GUNARDI" 
<sf.guna...@ymail.com>; "Feni Kertikasyari" <kertikasy...@yahoo.com>; "Iman 
Santoso" <titansp...@ymail.com>; "mira buana" <sparkly_...@yahoo.com>
Sent: Sunday, February 05, 2012 11:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY


> Yth. Pak Danny, Pak Koesoemadinata, dan rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>
>
> Pencerahan dari Pak Danny dan Pak Koesoemadinata hari ini sangat luar 
> biasa,
> mengingatkan mang Okim akan masa-masa duduk di bangku kuliah sekitar 50
> tahunan yang lalu . Mang Okim jadinya sangat bersyukur karena melontarkan
> masalah Piramida Sadahurip ke ranah publik sehingga walaupun telah 
> membikin
> beberapa pihak terganggu tetapi akhirnya kita bisa mengerti tentang
> persoalan yang sebenarnya. Sepengetahuan mang Okim, sejak awal,  pak Danny
> memang tidak pernah menyatakan tentang adanya piramida di perut G. 
> Sadahurip
> ataupun di G. Lalakon, bahkan meragukannya. Yang menyatakan hal itu adalah
> Tim Turangga Seta  dan Tim Bencana Katastropik Purba.
>
>
>
> Sangat menarik Prinsip Neo-Catastrophism yang diuraikan oleh Pak
> Koesoemadinata, yang dihubungkan dengan kegiatan eksplorasi yang sedang
> gencar dilakukan oleh Pak Danny dan Pak Andang / Tim BKP. Yang menjadi
> pertanyaan adalah mengapa yang diburu bangunan piramida budaya, sementara
> menurut para ahli arkeologi, budaya piramida beneran, bukan punden 
> berundak,
> tidak pernah tercatat di nusantara. Mang Okim sangat gembira atas 
> pernyataan
> Mang Stephen Oppenheimer bahwa di zaman prasejarah, Indonesia adalah pusat
> peradaban dalam teknologi  pertanian, sehingga yang harus dicari adalah
> peralatan-peralatan sederhana untuk pertanian, karena ini gampang 
> ditemukan
> dimana-mana .
>
>
>
> Indonesia memang pusat peradaban
>
>
>
> Nah, sehubungan dengan Indonesia sebagai pusat peradaban, keyakinan mang
> Okim bukan  dalam  hal teknologi pembuatan piramida, melainkan dalam
> industri peralatan batu khususnya  oleh  manusia paleolitik/ homo erectus.
> Hal ini dibuktikan oleh von Konigswald yang dalam tempo singkat di tahun
> 1935, berhasil mengumpulkan lebih dari 3.000 peralatan batu paleolitik 
> dari
> lembah S.Baksoka di Pacitan ( dari zaman Pleistosen, Heekeren, 1957 ).
> Berkat temuan tersebut, Pacitan Culture dengan peralatan batunya kemudian
> muncul hampir di setiap buku Arkeologi di seluruh jagad.
>
>
>
> Terobsesi oleh temuan von Konigwald,  alhamdulilah beberapa ribu peralatan
> batu paleolitik dari daerah Ponorogo Jatim  berhasil dikumpulkan dan
> diamankan, demikian juga beberapa ribu lainnya dari daerah Purbalingga
> Jateng ( dalam buku Misteri Batu Klawing suntingan Dr. Tjipto dan mang 
> Okim
> ). Di awal tahun 2012 ini, pusat industri peralatan batu prasejarah 
> kembali
> ditemukan di Jawa Barat, tipologinya tidak jauh berbeda dengan yang
> ditemukan  di Jatim dan Jateng ( publikasinya menyusul dalam waktu 
> dekat ).
> Mempertimbangkan teknik pembuatan dan jumlahnya yang begitu spektakuler,
> mang Okim yakin bahwa pada saat itu Indonesia benar-benar merajai 
> teknologi
> industri peralatan batu di dunia.
>
>
>
> Itulah rekan-rekan sekedar sharing dari mang Okim dengan harapan semoga
> penyebab musnahnya peradaban para pembuat peralatan batu tersebut dapat 
> juga
> dijadikan fokus penelitian bencana katastropik purba. Sejauh pengamatan 
> mang
> Okim, mereka adalah korban beneran dari bencana katastropik gunung api
> purba. Karena banyaknya, peralatan batu ciptaan mereka seolah sesuatu yang
> renewable karena selalu ditemukan di lembah-lembah sungai seusai hujan 
> lebat
> atau banjir. Insyaallah kalau mau, Indonesia dapat memiliki museum 
> peralatan
> batu prasejarah / artefak terhebat dan terlengkap di dunia - - - sebagai
> saksi bahwa di masa prasejarah / paleolitik, Indonesia merupakan negara
> adidaya dalam hal teknologi industri peralatan batu.
>
>
>
> Salam cinta geologi dan arkeologi,
>
>
>
> Mang Okim
>
>
>
> LAMPIRAN
>
>
>
>
>
> P1110357-40.jpg
>
> Gambar 1 : Salahb satu dari ribuan peralatan batu paleolitik
>
> dari Ponorogo (kiri) dan Purbalingga (kanan).Penggaris 10 cm.
>
>
>
> P1110353-40.jpg
>
> Gambar 2 : Salah satu dari ribuan peralatan batu paleolitik
>
> dari Purbalingga (kiri) dan Ponorogo (kanan).Penggaris 10 cm
>
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
> Sent: 05 Februari 2012 13:55
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
>
>
>
> Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang
> prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya
> Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori
> Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang
> Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan
> karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.
>
>
>
> Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya
> Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip 
> Malapetaka,
> yang terutama meng-"invoke" adanya suatu  bencana global) untuk
> perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal
> yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan
> lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu
> dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang
> oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau 
> tidak
> salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak
> dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi
> berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi
> yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga
> gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak
> perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan 
> proses-2
> yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah 
> waktu
> jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu
> akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam
> ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak.
>
>
>
> Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak
> bumi, tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan
> unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.
> Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan 
> Alvarez
> ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di
> tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang
> luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary
> pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan
> meteor di selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk 
> menjelaskan
> punahnya dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak ditemukan dalam 
> bentuknya
> jelaga, shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para ahli mulai mencari
> kawah2 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya fauna Paleozoic di
> jelaskan pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi bencana jenis ini
> harus diakui sebagai proses geologi yang lumrah.
>
>
>
> Nah mulai lah kembali prinsip malapetaka ini atau disebut 
> Neo-Catastrophism.
> Selain benturan asteroid sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption
> mulai disadari yang dapat merubah iklim dunia dengan nuclear winternya" 
> dan
> kepunahan kehidupan massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano yang
> tidak berbentuk kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone
> Supervolcano. Juga keberadaan flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian
> Trap, Columbia Plateau, sekarang ini ditafsirkan sebagai suatu letupan 
> yang
> dahsyat yang mengeluarkan abu dan gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi
> malapetaka untuk seluruh dunia.
>
>
>
> Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC
> Knowledge, History sangat rajin enayangkan masalah malapetaka global ini.
> Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream" geology
> kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih
> mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang
> disebut "Punctuated Uniformitarianism" (proses-proses geologi  berjalan
> seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada 
> waktu-waktu
> tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada matakuliah
> Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu. Sebagaimana
> dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama 
> dalam
> ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak.
> Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak
> bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan
> unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.
>
>
>
> Saya baru sadar dari penjelasan Pak Danny Hilman, bahwa Prinsip
> Neo-Catastrophism ini sekarang juga kelihatannya diterapkan dibidang
> arkeologi, bahwa suatu peradaban itu berakhir oleh karena suatu bencana,
> meskipun bencana yang bersifat lokal, seperti Peradaban Maya dengan
> piramide-nya berakhir karena bencana perubahan iklim yang dahsyat, atau
> peradaban Borobudur dengan letusan Merapi. Makanya research-nya Pak Andang
> dan Pak Danny ini giat mencari bukti-bukti adanya peristiwa bencana purba,
> seperti tsunami, gempa bumi, ledakan gunung api dan mencoba menghubungkan
> dengan peradaban dalam bentuk piramide atau bangunan megalithik. Maka 
> tidak
> aneh kalau "bergabung" dengan team Katastrophic Purba dan keterkaitannya
> dengan "piramid"
>
>
>
> Mudah-mudahan hal pencerahan ini adalah sesuai dengan yang dimaksud Pak
> Danny dan Pak Andang.
>
>
>
> RPK
>
>
>
>
>
> ----- Original Message ----- 
>
> From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com>
>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>
> Sent: Saturday, February 04, 2012 9:33 PM
>
> Subject: RE: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
>
>
>
>
>
> Mang Okim dan Rekan-rekan IAGI yang baik,
>
>
>
> Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang berbeda.
>
>
>
> Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebih
> dengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu  tgl 2 Februari kemarin.  Saya
> juga hadir ketika rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer  bertemu dan
> berbincang-bincang dengan Presiden SBY.
>
>
>
> Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyek
> utama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok >
> Indonesia, Asia, Afrika, dll. Saya sangat kagum dengan kemampuan dari 
> riset
> DNA ini, meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya.  Yang jelas, dari
> DNA manusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusi
> perkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakang
> dengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakurat
> radiometric dating untuk time histories-nya).  Nah berdasarkan riset DNA,
> manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang
> nya sudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu.  Ini sangat menarik, 
> karena
> kemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia setelah Letusan
> Katastropik Toba!
>
>
>
> Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasi
> manusia purba. Yang membuat saya "excited" adalah hasil pemetaan DNA yang
> menunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (human
> dispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan 
> airlaut
> yang sangat cepat atau tiba-tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda
> 15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan di
> email ke Pak Koesoema).  Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dari
> Oppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar 
> 8000
> tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh "human dispersal" tsb .  Jadi banjir
> katastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan
> 12.000-an tahun lalu saja seperti yang saya pahami sebelumnya.
>
>
>
> Ngomong-ngomong soal penggenangan daratan Sunda sejak 20.000 s/d 8000 
> tahun
> lalu itu, Openheimer bilang bahwa dia terpaksa ngomong bak geologist untuk
> bukunya tsb, dan dengan rendah hati minta maaf kalau salah-salah katanya
> (sambil tersenyum). Kemudian kita ngobrol tentang betapa indah permainya
> "lembah" Laut Jawa pada waktu masa sebelum tergenang laut, yaitu sebuah
> dataran padang rumput yang sangat luas dialiri oleh sungai yang sangat
> besar yang berhulu ke Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan sekarang, juga
> dikelilingi oleh hutan tropis, dan gunung-gunung api... benar-benar Eden 
> in
> the East.
>
>
>
> Ingat juga bahwa pada jaman dingin diantara 20.000 s/d 10.000 tahun lalu
> iklim masih ekstrim - dan wilayah yang paling tidak ekstrim  adaah di 
> dekat
> khatulistiwa (Saya dengarbaru-baru ini ada larangan ke beberapa Negara di
> Eropa karena iklim di sana sangat ekstrim - banyak orang meninggal...). 
> Saya
> bercanda bahwa:"kalau saya adalah bangsa yang paling adikuasa di Dunia 
> waktu
> itu maka sudah dipastikan wilayah Indonesia khususnya lembah Laut Jawa 
> yang
> akan saya diami (kalau perlu saya taklukan dulu penduduk aslinya)" -
> Oppenheimer tertawa, lalu bilang: "Benar, tentu saja; Saya yakin bahwa
> manusia  Nusantara Purba mendiami wilayah dataran rendah tersebut sebelum
> digenangi air".
>
>
>
> Lalu teman di sebelah langsung nyeletuk iseng: " Jadi Pak Oppenheimer
> percaya bahwa Atlantis itu di Indonesia".  Ini jawaban Oppenheimer: "Hmm,
> saya selalu berusaha  menghindari nama itu (bukannya tidak percaya) karena
> setiap saya bilang Atlantis orang-orang langsung memalingkan muka". 
> Katanya
> sambil mesem-mesem. Kemudian teman di sebelah saya nyeletuk lagi:" Sudah
> dengar tentang  Piramid  Sadahurip?  Apakah Pak Oppenheimer percaya 
> Piramid
> itu ada"? (dalam hati saya: "waduhh konyol juga nih teman...kaya 
> pertanyaan
> wartawan aja J). Jawaban Oppenheimer, seperti yang saya duga: "Hmm, yeahh,
> that's interesting, but forgive me that I always be skeptical to hear such
> things until I know the facts".  Teman itu terlihat agak kecewa, tapi saya
> bisikan :" Jawaban dia justru bagus, artinya dia peneliti beneran; kalau 
> dia
> bilang percaya saya malah akan kecewa".
>
>
>
> Kemudian saya cerita bahwa kami  menemukan hard facts yang menakjubkan di
> Gunung Padang - yang dikenal sebagai Situs Megalitikum.  Saya cerita 
> sedikit
> dan Oppenheimer kelihatannya sangat tertarik, dia bilang ingin sekali
> berdiskusi tentang masalah "scientific findings" detil di Gunung Padang. 
> Dia
> bilang kalau punya waktu ingin berkunjung ke sana.  Oppenheimer sebetulnya
> berencana datang pada acara  tgl 7 Februari, tapi minta maaf tidak bisa
> karena harus segera ke Bali untuk persiapan acara Seminar Kebudayaan di
> Sanur yang diadakan oleh UI.
>
>
>
> Kemudian Oppenheimer bilang bahwa tentu saja akan sangat mengagumkan
> apabila kita dapat menemukan artefak berupa sebuah  Monumen/bangunan purba
> yang megah, meskipun demikian dia tidak riset kearah sana karena terlalu
> susah katanya (dalam hati saya:"tentu saja, ente kan dokter... ).  "Yang
> saya  cari adalah domestikasi/peralatan-peralatan sederhana untuk 
> pertanian
> dan peternakan karena ini gampang ditemukan dimana-mana.  Untuk bikin
> monumen yang megah-megah  pasti butuh makan kan" Kata Oppenheimer sambil
> senyum. Nah, hasil penelitian Oppenheimer ini dahsyat, diantaranya adalah
> sbb:
>
>
>
> 1.Bahwa binatang ternak ayan, babi, dan kambing (kalo tidak salah) adalah
> berasal dari Nusantara.  Bangsa nusantara sudah berternak ini sejak 
> sebelum
> 10.000 tahun lalu!  Oppenheimer menemukan bukti bahwa sekitar 8000 tahun
> lalu hewan-hewan ternak ini sudah dibawa oleh para pelaut Nusantara  ke
> Pulau Bismarck dan pulau-pulau lainnya di Pacific.  Kemudian juga tentunya
> hewan-hewan ternak ini menyebar ke Asia juga.
>
>
>
> 2.Induk peradaban teknologi pertanian juga dari Nusantara (lebih  dari
> 10.000 tahun lalu).
>
>
>
> 3.Teknologi pelayaran di dunia ini asal-muasalnya juga dari Nusantara.
> Menurut Oppenheimer, yang mendorong bangsa Nusantara "dipaksa" 
> mengembangkan
> teknologi pelayaran ini adalah peristiwa banjir besar dari 14.8000 sampai
> 8000 tahun lalu tersebut.
>
>
>
> Nah, bagi saya konklusi Oppenheimer bahwa di Zaman Pra Sejarah Indonesia
> adalah pusat peradaban dari teknologi  pertanian, perikanan, dan pelayaran
> sudah lebih dari cukup.  Itu adalah basis utama untuk membangun peradaban
> adijaya pada masa itu...apapun namanya...sebut sajalah Kerajaan Inohong
> Sunda Purba...he he he. Masa Dokter Oppenheimer kita paksa juga untuk 
> ngerti
> masalah gunung dan piramida  (mending kalo ditemenin Cici
> Piramida),lebih-lebih lagi disuruh nyilem  ke dasar laut seperti 
> candaannya
> Pak Sby . Kasian dong bo, udah  tua lagi...tega amat... Ta Iya !
>
>
>
> Catatan:  Dalam acara temu-muka dengan RI-1, Pak SBY hanya tanya apakah 
> dia
> (Oppenheimer) ada niat untuk melanjutkan penelitian di Indonesia, dan kalo
> iya kenapa engga ditelliti aja tuh Laut jawa yang dia duga sebagai pusat
> peradaban purba-nya.  Si Oppenheimer tentu saja kelabakan  - 
> klemar-klemer
> dan jawabnya muter-muter ga jelas... Akhirnya Pak SBY ngomong sambil
> nyengir:  "Don't worry, I know your background is a medical doctor".
>
>
>
> Wassalam
>
>
>
> DHN
>
>
>
>
>
> From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id]
>
> Sent: Saturday, February 04, 2012 4:11 PM
>
> To: iagi-net@iagi.or.id
>
> Subject: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
>
>
>
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,>
>
>
>
> Di tengah riuhnya berita dan diskusi tentang Piramida Gunung Sadahurip ,
> kemaren dulu 2 Februari 2012 , Pak Stephen Oppenheimer, penulis buku Eden
> in The East , diberitakan berkunjung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
> di
> kantor beliau, didampingi Rektor UI Gumilar Rusliwa Sumantri. Mang Okim
> membaca beritanya dari koran Pikiran Rakyat dan  Kompas Online. Berbeda
> dengan berita yang santer ditiupkan selama ini bahwa Pak Stephen
> Oppenheimer mendukung hipotesis piramida untuk G. Sadahurip di Garut,
> ternyata  ketika didesak oleh wartawan tentang hal itu, beliau  menjawab
> dengan enteng :  Saya belum bisa memastikan apakah G.Sadahurip di Garut 
> itu
> piramida atau  bukan - - - Soalnya saya belum melihatnya secara langsung !
>
>
>
> Beliau juga mengaku tidak pernah menemukan bukti bahwa kawasan Indonesia
> pada zaman dahulu kala adalah Benua Atlantis yang hilang - - - - nah lho,
> pada hal bukti  itulah yang sedang marak dicari oleh banyak orang, baik
> lewat peralatan super canggih , penggalian, trenching, pemboran , dll,
> ataupun  lewat wangsit  dari leluhur  - - - demi menggali kejayaan bangsa
> kita di zaman baheula !
>
>
>
> Hal lain yang membuat mang Okim bertanya-tanya adalah pernyataan Presiden
> SBY yang disampaikan melalui Mendikbud M.Nuh yang ikut hadir dalam 
> pertemua
> tersebut  sbb : Presiden mengusulkan penelitian lanjutan tentang tesis
> Benua Sunda yang terletak di Indonesia sebagai asal muasal bangsa-bangsa
> lain di Asia. Jika terbukti, tesis Benua Sunda dapat membangkitkan 
> semangat
> bagi kebangkitan bangsa Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada
> umumnya. Pertanyaan mang Okim : " Apakah karena nenek moyang kita di zaman
> dahulu kala merupakan cikal bakal bangsa-bangsa lain di Asia, semangat 
> kita
> kemudian akan bangkit ? " Bukankah kita memiliki begitu banyak tinggalan
> prasejarah yang hebat-hebat yang dibiarkan tak terurus seperti antara lain
> 500-800 an Menhir Megalitik di Nagari Mahat , Payakumbuh, yang setiap
> Menhirnya merupakan tanda kubur dari tokoh nenek moyang terkemuka pada
> zaman itu ?  Mengapa kita harus mencari piramida dalam perut gunung yang
> oleh embahnya ahli gunung api dinyatakan sebagai gunung api purba ?
> Barangkali kalau yang memberikan pernyataan tersebut bukan Prof. Riset Dr.
> Sutikno Bronto atau Drs. Luitfi Yondri M.Hum. dan apalagi mang Okim, 
> tetapi
> Stephen Oppenheimer - - - mungkin ceritanya akan lain - - - ta' iya !
>
>
>
> Semoga bermanfaat,
>
>
>
> Salam cinta geologi ,
>
>
>
> Mang Okim
>
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>
>
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
>
> http://www.eset.com
>
>
>
>> PP-IAGI 2011-2014:
>
>> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>
>> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
>>
>
----------------------------------------------------------------------------
> ----
>
>> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
>
>> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir 
>> pengiriman
>
>
>> abstrak 28 Februari 2012.
>
>>
>
----------------------------------------------------------------------------
> ----
>
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>
>> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
>
>> email to: o...@iagi.or.id
>
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>
>> No. Rek: 123 0085005314
>
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>
>> No. Rekening: 255-1088580
>
>> A/n: Shinta Damayanti
>
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
>> ---------------------------------------------------------------------
>
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
>> event
>
>
>> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
>
>> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
>
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>
>> the use of any information posted on IAGI mailing list.
>
>
>
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>
>>
>
>> This message was checked by NOD32 antivirus system.
>
>> http://www.eset.com
>
>
>
> PP-IAGI 2011-2014:
>
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
>
----------------------------------------------------------------------------
> ----
>
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
>
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
>
>
----------------------------------------------------------------------------
> ----
>
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>
> No. Rek: 123 0085005314
>
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>
> No. Rekening: 255-1088580
>
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> ---------------------------------------------------------------------
>
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from 
> loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
> information posted on IAGI mailing list.
>
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
>
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com
>


----------------------------------------------------------------------------
----


>
----------------------------------------------------------------------------
----
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
----------------------------------------------------------------------------
----
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman

> abstrak 28 Februari 2012.
>
----------------------------------------------------------------------------
----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event

> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to 
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> --------------------------------------------------------------------- 


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke