Kelihatannya dibahas juga Sadahurip di Sarasehan Peradaban dan Katastrofik Purba Selasa ini, entah seru entah tidak, tetapi usul saya di milist ini beberapa waktu yg lalu utk dibor saja (mungkin juga usul pemboran itu sdh ada yg mengusulkan terlebih dulu) kelihatannya diterima, cuman terlalu banyak sampai 4, padahal 1 saja cukup. Namun jika piramid (maaf), bangunan tua itu tdk diketemukan, core samplesnya tetap bermanfaat dapat dianalisa petrografi dan petrokimia, isotope dsb digunakan disertasi doktor mengenai bagaimana terjadinya bentuk2 volkanik seperti kerucut piramid ini. The 150 million rupiah doktor! Namun saya masih penasaran sebetulnya bagaimana gambaran penampang geolistrik secara detail sehingga ditafsirkan adanya piramid (uup's) bangunan di dalamnya serta dihubungkan dg katastropik purba? Di Blog yg dirujuk mengenai hal ini gambarnya sangat kecil dan tidak jelas. RPK ------Original Message------ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY Sent: Feb 6, 2012 16:29
Tapi apakah ada disebut keruntuhan itu yg disebabkan bencana? ------Original Message------ From: o - musakti To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY Sent: Feb 6, 2012 15:54 Pak Koesoema, Jarred Diamond dalam bukunya 'Collapse, how societies choose to fail or succeed' menguraikan beberapa sebab keruntuhan suatu masyarakat ('budaya' ?) dimana kerusakan lingkungan, overpopulasi dan perubahan iklim adalah penyebab utamanya. Kehilangan mitra dagang serta perang, yang diistilahkan sebagai 'hostile neighbor' juga dimasukkan sebagai sebab kepunahan suatu society, tetapi dalam banyak kasus akar dari perang adalah 3 hal yang pertama disebutkan. Contoh yang diberikan Diamond dimana lingkungan menjadi faktor penting dalam collapse of society antara lain hapusnya masyarakat puak Norse dari Greenland, suku pre indian anazazi di amerika, masyarakat asli pulau paskah (easter island, padahal budaya mereka mampu membuat patung2 batu raksasa yang masih berdiri sampai sekarang) dan seperti yang sudah pak Koesoema jelaskan, masyarakat Maya di Amerika Tengah. CAPING : Dalam bukulainnya yangtak kalah menarik 'guns, germ and steel' Diamond membahas bagaimana budaya Eurasia bisa mendominasi dunia modern. Salah satu argumennya adalah kondisi geografis Eurasia yang memanjang dari timur ke barat tanpa disekat oleh major natural barrier ( laut, gurun luas, gunung yang terlalu tinggi dll) ) lebih kondusif untuk maju dibanding masyarakat yang tumbuh di bentang alam yang berarah utara-selatan. Hal ini karena dengan rentang garis lintang (berkaitan dengan iklim ) yang terbatas penyebaran manusia, teknologi, perdagangan dan pangannya bisa lebih mudah. Gandum, sapi dan kuda serta teknologi pertanian bisa dengan mudah berpindah dari iraq ke turkey, spanyol atau iran namun jagung dan llama tidak semudah itu bergerak dari mexico ke kanada karena iklimnya yang drastik berbeda. Hasilnya, masyarakat eurasia mendapatkan headstart dalam persaingan global dengan masyarakat dibelahan dunia lain.... At least sampai datangnya GFC yang membuat eropa mesti minta bantuan ke China dan Brazil...he he he... From: R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>; To: <iagi-net@iagi.or.id>; Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY Sent: Mon, Feb 6, 2012 2:57:09 AM Pak Sudjatmiko dan Pak Danny: Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) dan Budaya (Culture). Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai komunitas yang masih primitif, tetapi sudah melakukan cocok tanam selain berburu, dan para anggotanya belum terorganisir dalam bidang keahlian (petani, pedagang, pengrajin dsb), dan juga belum ada agama yang terorganisir. Keberadaan budaya ini ditafsirkan dari artefact-2 yang ditinggalkan, berupa alat pertanian/perburuan. Peradaban/civilization, seperti Peradaban Maya, merupakan komunitas yang lebih maju lagi dengan adanya sistim pemerintahan dengan hierarchy-nya, dan masyarakatnya yang terorganisier dalam perbagai keahlian, termasuk tentara, dan juga sudah ada agama atau pemujaan yang terorganisir, biasanya dalam bentuk kuil atau temple. Peradaban dapat dikenali bukan saja dari artefact saja tetapi juga dari adanya bangunan, candi (antara lain 'piramida', tatakota, istana jalan rumah penduduk dsb. Dengan diketemukan adanya aftefact, walaupun dari logam, belum tentu disitu ada Peradaban, walaupun dalam iklim tropis mungkin bangunan-bagunannya bisa saja terbentuk dari kayu. Dari tulisan Pak Danny, kelihatannya Neo-catastrophism ini sudah ditarik ke arah yang extreme, di mana setiap "unconformity" dianggap "catastrophy". Memang tidak semua catastrophy bersifat global, banyak juga yang bersifat lokal. Contoh the Spokane Megaflood di barat laut Amerika Serikat. Karena saresehan ini berjudul: MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL yang jadi topik adalah Peradaban, bukan sekedar budaya/culture, dan tentu dalam hubungan dengan bencana purba. Tentu ini sudah masuk ranah arkeologi/sejarah, di mana saya kurang paham. Seingat saya tidak ada peradaban kuno yang menghilang karena disebabkan suatu bencana: Kebudayaan Mesir, Kebudayaan Yunani Lama, Kebudayaan Romawi, Kebudayaan Aztec, Kebudayaan Inca, hampir semua menghilang atau ditinggalkan karena kalah perang atau ditaklukan oleh pihak lain. Kecuali mungkin Peradaban Maya dan Angkor Wat, yang mungkin menghilang disebabkan kekeringan yang luar biasa, atau perubahan iklim yang luar biasa yang bisa juga disebut bencana. Dilain pihak ada kota2 yang musnah dilanda bencana letusan gunung api seperti Pompeii (tidak memusnahkan peradaban Roma), dan katanya ada 2 kerajaan di Sumbawa yang hilang/musnah waktu Tambora meletus di tahun 1815. Juga tentu juga kerajaan2 di Jawa banyak contoh. Tapi ini nyaris dapat disebut hilangnya suatu peradaban, karena suatu kerajaan dapat saja musnah tetapi peradabannya dapat dilanjutkan oleh kerajaan lainnya. Tentu satu-satunya peradaban yang musnah karena tenggelam adalah Atlantis yang legendaris itu, dan inipun masih belum terbukti. Musnah dan berakhirnya suatu peradaban oleh bencana belum terrekam dalam sejarah dunia, juga suatu tsunami atau gempa yang telah me Powered by Telkomsel BlackBerry®