Ada website menarik disini tentang mengapa bangsa-bangsa besar ini runtuh http://www.learner.org/interactives/collapse/ Apa yg bisa dipelajari
Sociologist Melvin H. Tumin and anthropologist John W. Bennett have highlighted "prerequisites for survival," needs that must be met in order for a society to continue: Every society must be able to answer the basic biological needs of its members: food, drink, shelter, and medical care. Every society must provide for the production and distribution of goods and services (perhaps through a division of labor, rules concerning property and trade, or ideas about the role of work). Every society must provide for the reproduction of new members and consider laws and issues related to reproduction (regulation, marriageable age, number of children, and so on). Every society must provide for the training (education, apprenticeship, passing on of values) of an individual so that he or she can become a functioning adult in the society. Every society must provide for the maintenance of internal and external order (laws, courts, police, wars, diplomacy). Every society must provide meaning and motivation to its members. This last prerequisite is more important than it may seem. No societal activity is possible unless people are motivated to participate. Why do we get up in the morning? How do we see ourselves in relation to other members of society? Why do we follow a society's rules? Without a sense of meaning and motivation, people will become apathetic. If this happens, a society may be threatened with decline. Saya pernah menuliskan dalam format dongeng disini http://rovicky.wordpress.com/2009/11/23/mengapa-bangsa-maya-punah/ Rdp On Monday, February 6, 2012, o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> wrote: > Seingat saya tidak disebut Pak. Cuma bencana lingkungan, overpopulasi, deforestasi, overfishing dan seperti yang Pak Koesoema bilang, penyakit menular. InshaAllah nanti saya baca2 lagi. > > Meletusnya gunung vesuvius menyapu kota Pompeii. Tapi kekaisaran Roma toh masih berdiri. Tsunami meluluh lantakkan Banyak kota, tapi DI Aceh apalagi Indonesia dengan budayanya masih jaya. Letusan krakatau dan tambora yang menelan korban ratusan ribu jiwa ( combined) di abad 19 juga tidak menyebabkan mundurnya VOC dari nusantara. Jaci rasanya saya sependapat dengan pak Koesoema bahwa manusia dan budayanya cukup resilient dan tidak gampang punah.....kecuali mungkin kalau kita sebagai species memilih untuk menghancurkan sendiri.... > ________________________________ > From: koeso...@melsa.net.id <koeso...@melsa.net.id>; > To: <iagi-net@iagi.or.id>; > Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY > Sent: Mon, Feb 6, 2012 8:29:17 AM > > Tapi apakah ada disebut keruntuhan itu yg disebabkan bencana? > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ________________________________ > From: o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> > Date: Sun, 5 Feb 2012 23:54:59 -0800 (PST) > To: <iagi-net@iagi.or.id> > ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> > Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY > Pak Koesoema, > Jarred Diamond dalam bukunya 'Collapse, how societies choose to fail or succeed' menguraikan beberapa sebab keruntuhan suatu masyarakat ('budaya' ?) dimana kerusakan lingkungan, overpopulasi dan perubahan iklim adalah penyebab utamanya. Kehilangan mitra dagang serta perang, yang diistilahkan sebagai 'hostile neighbor' juga dimasukkan sebagai sebab kepunahan suatu society, tetapi dalam banyak kasus akar dari perang adalah 3 hal yang pertama disebutkan. > > Contoh yang diberikan Diamond dimana lingkungan menjadi faktor penting dalam collapse of society antara lain hapusnya masyarakat puak Norse dari Greenland, suku pre indian anazazi di amerika, masyarakat asli pulau paskah (easter island, padahal budaya mereka mampu membuat patung2 batu raksasa yang masih berdiri sampai sekarang) dan seperti yang sudah pak Koesoema jelaskan, masyarakat Maya di Amerika Tengah. > > CAPING : Dalam bukulainnya yangtak kalah menarik 'guns, germ and steel' Diamond membahas bagaimana budaya Eurasia bisa mendominasi dunia modern. Salah satu argumennya adalah kondisi geografis Eurasia yang memanjang dari timur ke barat tanpa disekat oleh major natural barrier ( laut, gurun luas, gunung yang terlalu tinggi dll) ) lebih kondusif untuk maju dibanding masyarakat yang tumbuh di bentang alam yang berarah utara-selatan. > Hal ini karena dengan rentang garis lintang (berkaitan dengan iklim ) yang terbatas penyebaran manusia, teknologi, perdagangan dan pangannya bisa lebih mudah. Gandum, sapi dan kuda serta teknologi pertanian bisa dengan mudah berpindah dari iraq ke turkey, spanyol atau iran namun jagung dan llama tidak semudah itu bergerak dari mexico ke kanada karena iklimnya yang drastik berbeda. Hasilnya, masyarakat eurasia mendapatkan headstart dalam persaingan global dengan masyarakat dibelahan dunia lain.... > > At least sampai datangnya GFC yang membuat eropa mesti minta bantuan ke China dan Brazil...he he he... > > ________________________________ > From: R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>; > To: <iagi-net@iagi.or.id>; > Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY > Sent: Mon, Feb 6, 2012 2:57:09 AM > > Pak Sudjatmiko dan Pak Danny: > Dalam ilmu budaya itu dibedakan antara pengertian Peradaban (Civilization) dan Budaya (Culture). > Pengertian budaya/culture, seperti Budaya Pacitan, diartikan sebagai komunitas yang masih primitif, tetapi sud -- *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*