Biasa pak bagi2 duit utangan 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Ismail Zaini" <lia...@indo.net.id>
Date: Sat, 25 Feb 2012 09:53:53 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
sebetulnya kalau masalah bencana alam ( spt Banjir ) kan sudah ada Badan ( BNPB 
) yg nangani Bencana  tsb , kenapa harus bikin bikin lagi Komisi baru nanti 
malah kebanyakan Komisinya......, 
Tugas Badan ini kan sudah jelas nangani bencana mulai pra bencana ( 
penanggulangan ) , sampai paska bencana ( rehabilitasi ),  lha pra bencana ini 
kan mempunyai arti luas bisa dari studi studi itu kenapa terjadi bencana dan 
bagaimana cara memitigasinya .
Badan ini juga dilengkapi oleh Tim Pengarah yang anggotanya ada yg dari unsur 
masyarakat profesional........dan Badan ini juga akan gampang  kuat untuk untuk 
berkoordinasi dg Institusi yang ada spt Direktorat Sungai dan Balai Besar 
Wilayah Sungai di PU , BKMG untuk urusan hujan dan cuaca, dll ............ini 
yang mestinya dioptimalkan.....


ISM

  ----- Original Message ----- 
  From: bosman batubara 
  To: iagi net 
  Sent: Friday, February 24, 2012 8:58 PM
  Subject: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir


  Hallo... mari kta teruskan diskusi banjirnya...
  ***

  Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir  
  Tulisan ringan ini dapat dianggap sebagai terusan dari tulisan sebelumnya 
“Proyek Setengah Hati Menangani Banjir Jakarta’. Tulisan ini, pada dasarnya, 
terilhami oleh diskusi yang semakin tajam di mailing list alumni Jurusan Teknik 
Geologi Universitas Gadjah Mada. Karena itu, terima kasih untuk semua partner 
diskusilah…
  ***
  Banjir tahunan sudah menjadi langganan bagi kota seperti Jakarta. Awal tahun 
ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mewanti-wanti 
warga Jakarta agar bersiap menghadapi bencana banjir (Kompas, 2/1/2012). Dalam 
peringatannya BMKG menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi dengan durasi yang 
lama akan melanda daerah Jakarta dan sekitarnya. Dan terbukti memang apa yang 
dikhawatirkan oleh BMKG. Pada bagian akhir bulan Februari ini, kawasan Bukit 
Duri, Tebet, Jakarta sudah mulai terkena banjir.
  Banjir bukan cuma masalah Jakarta, tetapi ia adalah masalah dunia. 
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Dunia (BD; 2012), pada tahun 2010 saja 
di seluruh dunia ada sebanyak 178 juta orang terkena dampak banjir. Dan 
kerugian ekonomi akibat banjir-banjir tersebut untuk tahun 2008—2010 saja 
mencapai sebesar 40 milyar dollar Amerika Serikat (USD). Kalau data ini 
dipertajam, maka khusus untuk daerah Jabodetabek, menurut Badan Perencanaan 
Pembangunan Nasional (BAPPENAS; 2007), untuk banjir pada tahun 2007 saja total 
kerugian, termasuk di dalamnya hilangnya peluang untuk melaksanakan kegiatan 
ekonomi, mencapai 4.3 triliun Rupiah. Ini bukan jumlah yang sedikit, kalau 
dibandingkan misalnya dengan APBD DKI 2008 yang sebesar 20,59 triliun, maka 
kerugian akibat banjir di tahun 2007 adalah sekitar 20%, alias seperlima, dari 
APBD DKI untuk tahun 2008. Ini baru di DKI, belum lagi kalau kita 
mengkuantifikasi total kerugian untuk semua wilayah Indonesia, tanpa perlu 
melakukan perhitungan lagi, kita bisa memprediksi bahwa kita akan menemukan 
angka yang cukup signifikan seperti di atas.
  ***
  selengkapnya: 
http://annelis.wordpress.com/2012/02/24/indonesia-membutuhkan-komisi-pembe 
rantasan-banjir/

  tabik
  bosman batubara

Kirim email ke