Pak Udin, kok kosong ngga ada komentarnya ... Rekan2 anggota IAGI, walau pun terlambat mbat bat ... saya juga ingin berkomentar yah ...
Betul pak Ong ysh, saya sependapat.... " Buat apa kita bangga kpd pertamina kalau nantinya rugi " .... Walau pun ada dewan komisaris sbg pengawas, namun bapak yakin betul bahwa kelak pertamina akan merugi membeli Prodelta SA.... Jika demikian halnya, selaku staf ahli di BPMigas seyogianya pak Ong bisa menyampaikan protes dan keyakinan tsb kpd Dewan Komisaris Pertamina melalui Ka BPMigas. Selanjutnya ....dan saya pikir untuk masa mendatang kita tdk perlu lagi berbicara dalam skala perusahaan .... Terus terang apalagi sih yg menjadi kebanggan kita sbg anak negri? bukankah dari sisi "poleksosbud" bangsa ini terkesan kurang mandiri dan semi berdaulat?? ...apakah hutang negri ini yg hampir mencapai 2000 trilun bisa menjadi kebangaan kita? kapan akan dapat dilunasi ? Bgmn kalo suatu saat gagal bayar... dan kemudian dinyatakan sebagai negara pailit dan gagal ... ??? Sudah semestinya pemerintah mulai menghimpun segala kekuatan anak negri, utk segera membentuk perusahaan minyak nasional yg kuat, mandiri, dioperasikan oleh bangsa sendiri dan dapat menjadi kebanggan pada masa mendatang..... Hampir setengah abad industri perminyakan beroperasi di Indonesia, kemana "sumberdaya manusia" hasil alih teknologi dan indonesiasi di KPS ...? apakah sebagian mereka masih membaktikan diri bagi sebesar2nya kemakmuran negara lain? Kita sangat mengetahui, bahwa sumberdaya manusia indonesia tdk kalah hebat dari bangsa lain .... ataukah negri ini sudah salah kelola terhadap anak bangsa sendiri ...? kemudian membiarkan para ahlinya berbakti untuk negara asing lain ??? Untuk jawabnya ...silahkan bertanya pd rumput yg sdh enggan bergoyang .. he hehe Mohon maaf bila berlebihan.... semoga tuhan YMK segera melepaskan negri ini dari berbagai keterpurukan ... dan segera bangkit menjadi negara maju seperti yg pernah dicanangkan oleh menko Perekonomian kita.... Salam, TA, selaku anggota IAGI... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: udin...@yahoo.com Date: Fri, 19 Oct 2012 03:37:47 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Ong Han Ling <hl...@geoservices.co.id> Date: Wed, 17 Oct 2012 23:44:45 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: RE: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million Pak Yanto dan teman-teman IAGI yang “pokoknya Pertamina”, Saya melihat tiga alasan mengapa teman-teman di IAGI memberikan “bravo” kepada Pertamina dalam pembelian 38% dari saham Petrodelta SA, perusahaan E&P, Venezuela. Karena (1) keberaniannya, (2) punya cash $725 juta, atau (3) mengharapkan keuntungan besar dari pembelian ini? Buat apa kita bangga kalau nantinya rugi. Jadi yang kita harapkan adalah keuntungan besar. Perusahaan yang menjual ke Pertamina, HNR Energia BV, adalah perusahaan swasta Belanda. Pasti dia jual kepada penawar yang tertinggi, mungkin saja lewat bidding. Dia jual dengan harga tsb. karena dia anggap ini menguntungkan baginya daripada kalau dia tahan. Dia juga punya alasan kuat kenapa mau dijual. Mungkin karena politik Chavez atau mungkin dia jenuh menghadapi peraturan di Venezuela, dll. Kebetulan perusahaan yang dipilih atau menang adalah Pertamina karena memberikan harga tertinggi. Mungkin juga HNR Energia BV adalah perusahaan TBK Belanda dan menjual di pasar stock exchange hingga semua orang bisa saja beli sahamnya; atau beli saham dari induknya, Harvest International Inc. Artinya beli saham bukan suatu “big deal”. Semua orang bisa. Yang pernah beli saham mengetahui bahwa harga saham seperti yo-yo, bisa naik dan bisa turun. Dua contoh “kegagalan” yang terjadi baru-baru ini. Pertamina memberanikan diri bor dilaut dalam. Pertamina dengan partner StatOil ikut konsortium pemboran. Biaya bor diperkirakan sekitar $20-25 juta. Waktu gilirannya setelah dua tahun, biaya pemboran naik 3-4 kali. Padahal pemboran sekitarnya oleh perusahaan IOC semuanya gagal, tetapi Pertamina somehow tidak bisa mundur. Hasilnya negatif. Contoh lain, tender di Papua, Pertamina berpartner dengan Shell dikalahkan. Protes ke ESDM, ditolak. Pemenang tender telah mengebor 10 well dan menghabiskan sekitar $70 juta. Hasil negatif. Pertamina lucky, padahal tadinya ngotot. Memang eksplorasi jauh lebih tinggi risikonya dibandingkan Petrodelta yang melakukan explorasi dan produksi. Namun prinsipnya sama, pemenang tender blok migas belum bisa kita banggakan, belum tentu untung, kemungkinan untuk rugi besar. Memang kalau untung besar sekali. Jadi belum waktunya kita bilang “Bravo” kepada Pertamina. Hanya “waktu” bisa ceritera apakah pembelian ini menguntungkan atau merugikan. Kalau sekarang ingin memberikan “bravo” kepada Pertamina, sebaiknya dibatasi karena keberanianya dan karena punya cash; bukan karena keberhasilannya untuk mendapatkan keuntungan bagi Negara. Maaf kalau pendapat saya berlainan dengan kebanyakan anggota IAGI. Salam, Hl Ong From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Wednesday, October 17, 2012 2:11 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million GOOOOOD GOOOD , SELAMAT BERJUANG PERTAMINA. si Abah _____ From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, October 17, 2012 10:11 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million Bravo ... good news.... selamat buat temen2 Pertamina New Venture Avi On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg <imel_r...@yahoo.com> wrote: Hebat PERTAMINA ya? HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources Inc. <http://www.harvestnr.com/> , has signed a definitive agreement to sell its interests in Venezuela <http://www.ogj.com/articles/2012/03/harvest-negotiating-to-sell-venezuelan-interests.html> to state-owned PT Pertamina (Persero) <http://pertamina.com/index.php/home> of Indonesia for $725 million (OGJ Online, Mar. 6, 2012). After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be about $525 million. Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by buying HNR Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV. The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and Indonesia and Harvest shareholders. Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months of 2012. It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90% undeveloped, on which it operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, and Temblador fields. Proved and probable reserves are estimated at 486 million boe. Salam, Rori