Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, Beberapa hari yang lalu, di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur bangsa kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ), khususnya ketika mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah gunanya kita bilang bahwa di perut Gunung Padang ( dan juga di Gunung Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida Giza di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari karena terkesan bagaikan tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam itu ( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan oleh Pak Andi Arief ).
Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada 4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi. Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung Pak ). Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny tidak mengupas langsung hasil temuan TTRM yang secara terbuka diumumkan atau dirilis oleh Pak Erick Rizky di DetikNews --- dan dinyatakan sebagai temuan sangat istimewa dan tak ada duanya di dunia ? Kami ingin tahu juga dong tentang Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric yang ditemukan oleh TTRM di perut Gunung Padang level 3 dan 4. Waktu mang Okim menemukan Taman Jasper di Tasikmalaya, mang Okim juga bilang sebagai temuan yang tak ada duanya di dunia --- itu karena benda dan gambar-gambarnya memang ada --- ta' iya ! Demikian dulu Pak Danny tanggapan mang Okim. Semoga dialog dan perbedaan pendapat ini tidak mengurangi ikatan persahabatan dan silaturahmi kita . Kalau kebetulan Pak Danny di Bandung, please do come to our meeting at Grand Royal Panghegar, ada kunjungan resmi District Governor Eva Kurniaty ke club kita ( tahun ini beliau nyumbang USD 100.000,- untuk proyek kemanusiaan kita, menyusul sumbangan dari PDG Mustain Sjadzali sebesar USD 250.000 ). Wassalam, Mang Okim -----Original Message----- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: 16 September 2013 9:42 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.' Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang baik, Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan. Menurut hemat kami Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya (silahkan benar-benar dicermati isinya). Isi Petisi 34 menghasut dan terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak kompeten dan dituduh hanya merusak. Tindakan Petisi 34 sangat bertolak belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia ilmiah-akademis. Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut oleh petisi ajaib ini. Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih dipermasalahkan. Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat dan dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB. Apalagi kalau dikatakan sudah instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA setempat. Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak media). Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi benar-benar terjadi. Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi dan tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan sampai beberapa anggauta tim babak belur. Tidak ada gejala protes masyarakat atau komunikasi apapun sebelumnya. Terlepas apakah gerakan kelompok ini terencana atau hanya tindakan anarki dari sekelompok orang-orang yang tidak faham, ini adalah kriminal. Beberapa orang pelaku utamanya sekarang sudah diciduk oleh polisi setempat. Alangkah tidak bijaksananya apabila ada pihak yang malah seperti membela atau membenarkan tindakan biadab ini; Termasuk beberapa media yang malah memberitakan pelaku kekerasannya seolah-olah pahlawan dan menjadikannya narasumber, tanpa cross-check ke pihak-pihak berwenang, termasuk korban kekerasannya. Penggunaan bahan peledak yang diisyukan itu hanya mercon yang sebesar bola kasti yang dipakai untuk source dari seismik tomografinya. Source ini sudah teruji sangat aman, suaranya tidak keras (tertimbun sekitar 1 meter) dan tidak ada bekas ledakan berarti di lokasi-nya. Setelahnya, lokasi-lokasi peledakan dirapihkan dan sudah sukar terlihat lagi jejaknya. Penggunaan mercon ini tentu atas seijin dan panduan dari POLRES dan POLSEK setempat, juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat setempat dengan baik, tidak ada masalah apa-apa sebelum kejadian pengeroyokan ini. Menurut hemat kami ini bukan hanya penganiayaan biasa tapi sudah merupakan penghinaan pada dunia dan profesi peneliti. Apabila dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan. Adalah sangat "disrespectfull" apabila dikatakan kerja keras tanpa profit dan pamrih dari penelitian Tim Mandiri (yang biaya sendiri) dalam dua tahun terakhir ini dikatakan tanpa hasil nyata. Terlebih lagi disamakan dengan Kasus Supertoy dan Blue Energi. Survey dan hasil penelitian TTRM sangat intensif dari berbagai bidang keahlian: arkeologi-geologi permukaan dan eskavasi, Geofisika: georadar, geolistrik, geomagnet, dan baru-baru ini seismik tomografi; dan core drilling (sampai saat ini sudah ada 4 titik bor). Jadi, hasil penelitian tim mandiri (TTRM) yang mengatakan Situs di permukaan melingkupi seluruh bukit dan keberadaan bangunan lebih tua dan ruang-ruang besar dibawahnya adalah berdasarkan data yang sangat kuat. Dugaaan keberadaan ruang adalah dari image refleksi-refraksi gelombang georadar, very-high resistivity body di penampang geolistrik (puluhan ribu ohm.m), very-low seismic-velocity zone (di bawah seribu m/s) pada survey tomografi, dan total water loss sampai puluhan meter kubik ketika pemboran. Demikian juga perihal situs yang multi-layer peradaban dari yang berumur 2500 tahun sampai yang lebih tua dari 10.000 tahun lalu didasarkan oleh analisa carbon dating yang cukup banyak dan teruji. Sebaliknya, Keyakinan para petisi 34 bahwa situs hanya di atas bukit di permukaan saja semata-mata berdasarkan opini subyektif tidak didukung data yang memadai. Faktanya sekarang, keyakinan mereka terbukti tidak benar. Tim Mandiri sangat terbuka untuk berseminar, berdiskusi, bekerjasama dengan siapa saja dari dunia penelitian dan pendidikan yang tertarik, termasuk dari kelompok Petisi 34 kalau memang bermaksud baik untuk kemajuan bangsa dan ilmu pengetahuan. Dalam mimbar ilmiah, tidak perlu kita bergunjing terlalu jauh tentang apa isi dari Gunung Padang sebenarnya. Bagi dunia ilmiah keberadaan bangunan sangat besar dari masa pra-sejarah Indonesia dengan struktur yang tidak sederhana terutama adanya ruang-ruang sudah cukup merupakan hal yang sangat luarbiasa, "truly beyond imagination" yang boleh jadi dapat menjadi pembuka ke banyak hal lebih besar yang selama ini barangkali dianggap mustahil. Kami berharap semua pihak menyikapi isyu ini dengan jernih-bijaksana dan positif sehingga tidak gampang terhasut. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih, dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati. Wassalam, DHN - Tim Terpadu Riset mandiri (TTRM) -------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ ---------------------------------------------------- Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti ---------------------------------------------------- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ----------------------------------------------------