Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,

Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan "pyramid" di bawah G
Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya
secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat
luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di
warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll,
mereka sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat
berupa piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan
kuno yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan
menyedihkan dipandang dari sudut "mencerdaskan Bangsa". Sesuatu yang masih
bersifat hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh
masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu
mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu
bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar?
Salam,
YSY


2013/9/16 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>

> Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran,
> sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi
> kontroversi hati dan labilisasi pikiran.
>
> tak iye...
>
> 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>
>
>> Pak Miko ysh,
>> Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang
>> ke
>> pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
>> 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan
>> etika-semangat
>> dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan
>> santun
>> yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang
>> kerjanya
>> persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
>> hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
>> tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
>> Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
>> petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
>> seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir
>> waktu
>> itu.
>> Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
>> saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
>> mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
>> Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
>> Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
>> peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
>> Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya.  Perlu
>> diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
>> juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
>> ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
>> para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
>> bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca
>> beberapa
>> media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
>> bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah
>> pahlawan
>> dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
>> pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
>> situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
>> Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
>> bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
>> ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu
>> buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan
>> peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak
>> dicurigai
>> orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak
>> yang
>> berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik
>> layarnya.
>> Demikian pak, no hard feeling.
>>
>> Wassalam
>> DHN
>>
>>
>>
>>
>> -----Original Message-----
>> From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
>> Sujatmiko
>>  Sent: 16 September 2013 14:07
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
>> Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
>> DI PERUTNYA
>>
>> Pak Danny yang saya hormati dan banggakan,
>>
>> Beberapa hari yang lalu,  di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim
>> menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur
>> bangsa
>> kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ),  khususnya ketika
>> mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah
>> gunanya kita bilang bahwa di perut  Gunung Padang ( dan juga di Gunung
>> Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh
>> lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida
>> Giza
>> di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil
>> mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari
>> karena
>> terkesan bagaikan  tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali
>> mang
>> Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam
>> itu
>> ( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan
>> oleh
>> Pak Andi Arief ).
>>
>> Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga
>> bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana
>> ada
>> 4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu
>> Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada
>> kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya
>> murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti
>> kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai
>> Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari
>> tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok
>> masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu
>> dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan
>> Petisi.
>> Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak
>> berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak
>> ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi
>> langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung
>> Pak ).
>>
>> Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny tidak mengupas langsung hasil temuan
>> TTRM  yang secara terbuka diumumkan atau dirilis oleh Pak Erick Rizky di
>> DetikNews --- dan dinyatakan sebagai temuan sangat istimewa dan tak ada
>> duanya di dunia ? Kami ingin tahu juga dong  tentang  Reaktor Pembangkit
>> Energi Hydroelectric yang ditemukan oleh TTRM di perut Gunung Padang
>> level 3
>> dan 4. Waktu mang Okim menemukan Taman Jasper di Tasikmalaya, mang Okim
>> juga
>> bilang sebagai temuan yang tak ada duanya di dunia --- itu karena benda
>> dan
>> gambar-gambarnya memang ada --- ta' iya ! Demikian dulu Pak Danny
>> tanggapan
>> mang Okim. Semoga dialog dan perbedaan pendapat ini  tidak mengurangi
>> ikatan
>> persahabatan dan silaturahmi kita . Kalau kebetulan Pak Danny di Bandung,
>> please do come to our meeting at Grand Royal Panghegar, ada kunjungan
>> resmi
>> District Governor Eva Kurniaty ke club kita ( tahun ini beliau nyumbang
>> USD
>> 100.000,- untuk proyek kemanusiaan kita, menyusul sumbangan dari PDG
>> Mustain
>> Sjadzali sebesar USD 250.000 ).
>>
>> Wassalam,
>>
>> Mang Okim
>>
>> -----Original Message-----
>> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>> Sent: 16 September 2013 9:42
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
>> Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
>> DI PERUTNYA
>>
>> Rekan-rekan IAGI yang baik,
>> Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting
>> Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan.  Menurut hemat
>> kami
>> Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi
>> maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya
>> (silahkan benar-benar dicermati isinya).  Isi Petisi 34 menghasut dan
>> terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak
>> kompeten dan dituduh hanya merusak.  Tindakan Petisi 34 sangat bertolak
>> belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia
>> ilmiah-akademis.  Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut
>> oleh
>> petisi ajaib ini.
>> Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih
>> dipermasalahkan.  Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat
>> dan
>> dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB.  Apalagi kalau dikatakan sudah
>> instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan
>> yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke
>> G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA
>> setempat.
>> Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan
>> jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak
>> media).
>> Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi
>> benar-benar terjadi.  Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah
>> tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang
>> tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi
>> dan
>> tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan sampai
>> beberapa
>> anggauta tim babak belur.  Tidak ada gejala protes masyarakat atau
>> komunikasi apapun sebelumnya.  Terlepas apakah gerakan kelompok ini
>> terencana atau hanya tindakan anarki dari sekelompok orang-orang yang
>> tidak
>> faham, ini adalah kriminal.  Beberapa orang pelaku utamanya sekarang sudah
>> diciduk oleh polisi setempat.  Alangkah tidak bijaksananya apabila ada
>> pihak
>> yang malah seperti membela atau membenarkan tindakan biadab ini; Termasuk
>> beberapa media yang malah memberitakan pelaku kekerasannya seolah-olah
>> pahlawan dan menjadikannya narasumber, tanpa cross-check ke pihak-pihak
>> berwenang, termasuk korban kekerasannya.  Penggunaan bahan peledak yang
>> diisyukan itu hanya mercon yang sebesar bola kasti yang dipakai untuk
>> source
>> dari seismik tomografinya.  Source ini sudah teruji sangat aman, suaranya
>> tidak keras (tertimbun sekitar 1 meter) dan tidak ada bekas ledakan
>> berarti
>> di lokasi-nya.  Setelahnya, lokasi-lokasi peledakan dirapihkan dan sudah
>> sukar terlihat lagi jejaknya.  Penggunaan mercon ini tentu atas seijin dan
>> panduan dari POLRES dan POLSEK setempat, juga sudah disosialisasikan
>> kepada
>> masyarakat setempat dengan baik, tidak ada masalah apa-apa sebelum
>> kejadian
>> pengeroyokan ini.  Menurut hemat kami ini bukan hanya penganiayaan biasa
>> tapi sudah merupakan penghinaan pada dunia dan profesi peneliti.  Apabila
>> dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan.
>> Adalah sangat "disrespectfull" apabila dikatakan kerja keras tanpa profit
>> dan pamrih dari penelitian Tim Mandiri (yang biaya sendiri) dalam dua
>> tahun
>> terakhir ini dikatakan tanpa hasil nyata. Terlebih lagi disamakan dengan
>> Kasus Supertoy dan Blue Energi.  Survey dan hasil penelitian TTRM sangat
>> intensif dari berbagai bidang keahlian: arkeologi-geologi permukaan dan
>> eskavasi, Geofisika: georadar, geolistrik, geomagnet, dan baru-baru ini
>> seismik tomografi; dan core drilling (sampai saat ini sudah ada 4 titik
>> bor).  Jadi, hasil penelitian tim mandiri (TTRM) yang mengatakan Situs di
>> permukaan melingkupi seluruh bukit dan keberadaan bangunan lebih tua dan
>> ruang-ruang besar dibawahnya adalah berdasarkan data yang sangat kuat.
>> Dugaaan keberadaan ruang adalah dari image refleksi-refraksi gelombang
>> georadar, very-high resistivity body di penampang geolistrik (puluhan ribu
>> ohm.m), very-low seismic-velocity zone (di bawah seribu m/s) pada survey
>> tomografi, dan total water loss sampai puluhan meter kubik ketika
>> pemboran.
>> Demikian juga perihal situs yang multi-layer peradaban dari yang berumur
>> 2500 tahun sampai yang lebih tua dari 10.000 tahun lalu didasarkan oleh
>> analisa carbon dating yang cukup banyak dan teruji. Sebaliknya, Keyakinan
>> para petisi 34 bahwa situs hanya di atas bukit di permukaan saja
>> semata-mata
>> berdasarkan opini subyektif tidak didukung data yang memadai.  Faktanya
>> sekarang, keyakinan mereka terbukti tidak benar.  Tim Mandiri sangat
>> terbuka
>> untuk berseminar, berdiskusi, bekerjasama dengan siapa saja dari dunia
>> penelitian dan pendidikan yang tertarik, termasuk dari kelompok Petisi 34
>> kalau memang bermaksud baik untuk kemajuan bangsa dan ilmu pengetahuan.
>> Dalam mimbar ilmiah, tidak perlu kita bergunjing terlalu jauh tentang apa
>> isi dari Gunung Padang sebenarnya.  Bagi dunia ilmiah keberadaan bangunan
>> sangat besar dari masa pra-sejarah Indonesia dengan struktur yang tidak
>> sederhana terutama adanya ruang-ruang sudah cukup merupakan hal yang
>> sangat
>> luarbiasa, "truly beyond imagination" yang boleh jadi dapat menjadi
>> pembuka
>> ke banyak hal lebih besar yang selama ini barangkali dianggap mustahil.
>> Kami berharap semua pihak menyikapi isyu ini dengan jernih-bijaksana dan
>> positif sehingga tidak gampang terhasut.  Atas perhatiannya kami ucapkan
>> terimakasih, dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di
>> hati.
>>
>> Wassalam,
>> DHN - Tim Terpadu Riset mandiri (TTRM)
>>
>>
>> --------------------------------------------------
>>
>> ----------------------------------------------------
>> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
>> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now!
>> http://www.jcm2013.com/registration/
>> ----------------------------------------------------
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> ----------------------------------------------------
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> ----------------------------------------------------
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> ----------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted
>> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
>> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> connection
>> with the use of any information posted on IAGI mailing list.
>> ----------------------------------------------------
>>
>> ----------------------------------------------------
>> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
>> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
>> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
>> ----------------------------------------------------
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> ----------------------------------------------------
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> ----------------------------------------------------
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> ----------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> ----------------------------------------------------
>>
>
>
> ----------------------------------------------------
> Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
> The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
> Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>

----------------------------------------------------
Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke