Rekan-rekan,

Wouw muncul deui barang eta euy.. Menurut saya  IAGI sebagai organisasi
profesi yang "profesional?" dan "independen?" harus turun tangan utk ikut
mencerdaskan masyarakat melalui sosialisasi sebagaimana yang dikuatirkan dan
ditulis pakde Yatno. Masyarakat harus tau dengan istilah hipotesa khususnya
yg menyangkut Situs Gunung Padang. IAGI harus betul2 independen menyikapi
masalah ini, nggak perlu ada ewuh pakewuh yang lama-2 malah menjadi "uwuh".,
Masing2 pendapat kelompok mesti dihargai tanpa mengorbankan kemerdekaan
IAGI. Semoga berkenan.

 

Salam

HDS

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus
yuwono
Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

 

Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,

 

Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan "pyramid" di bawah G
Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya
secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat
luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di
warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka
sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa
piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang
sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan
dipandang dari sudut "mencerdaskan Bangsa". Sesuatu yang masih bersifat
hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau
sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat
masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu bagaimana caranya
supaya alur pemikiran mereka menjadi benar?

Salam,

YSY

 

2013/9/16 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>

Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran,
sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi
kontroversi hati dan labilisasi pikiran.

 

tak iye...

2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>

Pak Miko ysh,
Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke
pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat
dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun
yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya
persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu
itu.
Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya.  Perlu
diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca beberapa
media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan
dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu
buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan
peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai
orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang
berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik layarnya.
Demikian pak, no hard feeling.

Wassalam
DHN





-----Original Message-----
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Sujatmiko

Sent: 16 September 2013 14:07
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

Pak Danny yang saya hormati dan banggakan,

Beberapa hari yang lalu,  di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim
menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur bangsa
kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ),  khususnya ketika
mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah
gunanya kita bilang bahwa di perut  Gunung Padang ( dan juga di Gunung
Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh
lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida Giza
di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil
mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari karena
terkesan bagaikan  tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang
Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam itu
( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan oleh
Pak Andi Arief ).

Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga
bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada
4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu
Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada
kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya
murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti
kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai
Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari
tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok
masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu
dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi.
Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak
berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak
ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung
Pak ).

Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny tidak mengupas langsung hasil temuan
TTRM  yang secara terbuka diumumkan atau dirilis oleh Pak Erick Rizky di
DetikNews --- dan dinyatakan sebagai temuan sangat istimewa dan tak ada
duanya di dunia ? Kami ingin tahu juga dong  tentang  Reaktor Pembangkit
Energi Hydroelectric yang ditemukan oleh TTRM di perut Gunung Padang level 3
dan 4. Waktu mang Okim menemukan Taman Jasper di Tasikmalaya, mang Okim juga
bilang sebagai temuan yang tak ada duanya di dunia --- itu karena benda dan
gambar-gambarnya memang ada --- ta' iya ! Demikian dulu Pak Danny tanggapan
mang Okim. Semoga dialog dan perbedaan pendapat ini  tidak mengurangi ikatan
persahabatan dan silaturahmi kita . Kalau kebetulan Pak Danny di Bandung,
please do come to our meeting at Grand Royal Panghegar, ada kunjungan resmi
District Governor Eva Kurniaty ke club kita ( tahun ini beliau nyumbang USD
100.000,- untuk proyek kemanusiaan kita, menyusul sumbangan dari PDG Mustain
Sjadzali sebesar USD 250.000 ).

Wassalam,

Mang Okim

-----Original Message-----
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: 16 September 2013 9:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

Rekan-rekan IAGI yang baik,
Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting
Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan.  Menurut hemat kami
Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi
maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya
(silahkan benar-benar dicermati isinya).  Isi Petisi 34 menghasut dan
terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak
kompeten dan dituduh hanya merusak.  Tindakan Petisi 34 sangat bertolak
belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia
ilmiah-akademis.  Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut oleh
petisi ajaib ini.
Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih
dipermasalahkan.  Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat dan
dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB.  Apalagi kalau dikatakan sudah
instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan
yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke
G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA setempat.
Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan
jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak
media).
Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi
benar-benar terjadi.  Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah
tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang
tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi dan
tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan sampai beberapa
anggauta tim babak belur.  Tidak ada gejala protes masyarakat atau
komunikasi apapun sebelumnya.  Terlepas apakah gerakan kelompok ini
terencana atau hanya tindakan anarki dari sekelompok orang-orang yang tidak
faham, ini adalah kriminal.  Beberapa orang pelaku utamanya sekarang sudah
diciduk oleh polisi setempat.  Alangkah tidak bijaksananya apabila ada pihak
yang malah seperti membela atau membenarkan tindakan biadab ini; Termasuk
beberapa media yang malah memberitakan pelaku kekerasannya seolah-olah
pahlawan dan menjadikannya narasumber, tanpa cross-check ke pihak-pihak
berwenang, termasuk korban kekerasannya.  Penggunaan bahan peledak yang
diisyukan itu hanya mercon yang sebesar bola kasti yang dipakai untuk source
dari seismik tomografinya.  Source ini sudah teruji sangat aman, suaranya
tidak keras (tertimbun sekitar 1 meter) dan tidak ada bekas ledakan berarti
di lokasi-nya.  Setelahnya, lokasi-lokasi peledakan dirapihkan dan sudah
sukar terlihat lagi jejaknya.  Penggunaan mercon ini tentu atas seijin dan
panduan dari POLRES dan POLSEK setempat, juga sudah disosialisasikan kepada
masyarakat setempat dengan baik, tidak ada masalah apa-apa sebelum kejadian
pengeroyokan ini.  Menurut hemat kami ini bukan hanya penganiayaan biasa
tapi sudah merupakan penghinaan pada dunia dan profesi peneliti.  Apabila
dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan.
Adalah sangat "disrespectfull" apabila dikatakan kerja keras tanpa profit
dan pamrih dari penelitian Tim Mandiri (yang biaya sendiri) dalam dua tahun
terakhir ini dikatakan tanpa hasil nyata. Terlebih lagi disamakan dengan
Kasus Supertoy dan Blue Energi.  Survey dan hasil penelitian TTRM sangat
intensif dari berbagai bidang keahlian: arkeologi-geologi permukaan dan
eskavasi, Geofisika: georadar, geolistrik, geomagnet, dan baru-baru ini
seismik tomografi; dan core drilling (sampai saat ini sudah ada 4 titik
bor).  Jadi, hasil penelitian tim mandiri (TTRM) yang mengatakan Situs di
permukaan melingkupi seluruh bukit dan keberadaan bangunan lebih tua dan
ruang-ruang besar dibawahnya adalah berdasarkan data yang sangat kuat.
Dugaaan keberadaan ruang adalah dari image refleksi-refraksi gelombang
georadar, very-high resistivity body di penampang geolistrik (puluhan ribu
ohm.m), very-low seismic-velocity zone (di bawah seribu m/s) pada survey
tomografi, dan total water loss sampai puluhan meter kubik ketika pemboran.
Demikian juga perihal situs yang multi-layer peradaban dari yang berumur
2500 tahun sampai yang lebih tua dari 10.000 tahun lalu didasarkan oleh
analisa carbon dating yang cukup banyak dan teruji. Sebaliknya, Keyakinan
para petisi 34 bahwa situs hanya di atas bukit di permukaan saja semata-mata
berdasarkan opini subyektif tidak didukung data yang memadai.  Faktanya
sekarang, keyakinan mereka terbukti tidak benar.  Tim Mandiri sangat terbuka
untuk berseminar, berdiskusi, bekerjasama dengan siapa saja dari dunia
penelitian dan pendidikan yang tertarik, termasuk dari kelompok Petisi 34
kalau memang bermaksud baik untuk kemajuan bangsa dan ilmu pengetahuan.
Dalam mimbar ilmiah, tidak perlu kita bergunjing terlalu jauh tentang apa
isi dari Gunung Padang sebenarnya.  Bagi dunia ilmiah keberadaan bangunan
sangat besar dari masa pra-sejarah Indonesia dengan struktur yang tidak
sederhana terutama adanya ruang-ruang sudah cukup merupakan hal yang sangat
luarbiasa, "truly beyond imagination" yang boleh jadi dapat menjadi pembuka
ke banyak hal lebih besar yang selama ini barangkali dianggap mustahil.
Kami berharap semua pihak menyikapi isyu ini dengan jernih-bijaksana dan
positif sehingga tidak gampang terhasut.  Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih, dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di
hati.

Wassalam,
DHN - Tim Terpadu Riset mandiri (TTRM)


--------------------------------------------------

----------------------------------------------------
Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now!
http://www.jcm2013.com/registration/
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id <http://iagi.or.id/> 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
with the use of any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

----------------------------------------------------
Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id <http://iagi.or.id/> 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------



----------------------------------------------------
Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

 


----------------------------------------------------
Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

=


----------------------------------------------------
Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke