On Mon, Aug 19, 2002 at 11:14:16AM +0700, Marno wrote: ... > Taiwan memakai .com.tw, Australia juga memakai > .com.au kalau tak salah :-) mungkin Indonesia bisa menerapkan hal begitu. ...
Tapi di sana tidak ada co.tw atau co.au :-) Mereka *pasti* tidak mau membuka co.tw atau co.au he he he. Ini adalah masalah selera / madzhab. Ketika dahulu domain-domain di Indonesia sedang disusun kerangkanya saya memilih com (aliran amerika). Tapi nampaknya kala itu pengelola domain di Indonesia mengambil keputusan untuk menggunakan co.id, seperti beberapa negara lainnya (uk, kr, dsb.) Ya saya mengikut keputusan bersama saja. Ketika saya meneruskan mandat pengelolaan domain, ya saya teruskan sesuai dengan yang telah ada. Saya kurang suka filosofi para birokrat kita yang kira-kira ganti pimpinan (mentri), ganti anturan. > > berulangkali saya mengusulkan, lebih baik apabila IDNIC membatasi diri > > pada kewenangan teknis administratif domain & mengembalikan dispute pd > > sistem diluar yg sudah ada & memang itu fungsinya. kecuali masalahnya > > memang benar2 teknis. IDNIC memang fungsinya adalah mengeksekusi teknis dari aturan yang dibuat oleh TLD-ID admin (dalam hal ini adalah saya). Dahulu TLD-ID admin dan IDNIC adalah dua orang yang berbeda. IDNIC memiliki kewenangan untuk mencabut kembali domain apabila ada penipuan data (prasyarat) misalnya. Dispute tentunya dapat diselesaikan oleh pengadilan. Saat ini aturan-aturan masih tetap saya yang memutuskan. BTW, saya juga ikut men-draft-kan cyberlaw :-) > dan IDNIC juga tetap melakukan ajas first come first serve. Selama memenuhi prasayarat, pak. -- budi _______________________________________________ Idnic mailing list [EMAIL PROTECTED] http://www.idnic.net.id/cgi-bin/mailman/listinfo/idnic