> Tapi di sana tidak ada co.tw atau co.au :-)
> Mereka *pasti* tidak mau membuka co.tw atau co.au he he he.

ya mungkin kurang enak disuarakan oleh mulut mereka :-). Ada pengaruh
bahasa daerah tampaknya pak.

> Ketika dahulu domain-domain di Indonesia sedang disusun kerangkanya
> saya memilih com (aliran amerika). Tapi nampaknya kala itu pengelola
> domain di Indonesia mengambil keputusan untuk menggunakan co.id,
> seperti beberapa negara lainnya (uk, kr, dsb.)
> Ya saya mengikut keputusan bersama saja.

justru dengan cara demikian, domain di Indonesia tidak terdengar aneh bagi
orang Inggris, Amerika, dan negara-negara lain karena ada .co nya
pak. Mungkin cara ini merupakan salah satu cara untuk menarik investor di
Indonesia. Namun seperti soho.id bisa juga sangat menarik untuk investor
Jepang yang mau buat Dept Store, asal mau juga membantu kerepotan di ICANN
nya ya pak :-).

> Saya kurang suka filosofi para birokrat kita yang kira-kira
> ganti pimpinan (mentri), ganti anturan.

Mungkin bila tidak membuat aturan baru disebut "tidak kreatif". Padahal
efek dari kreasi tersebut menasional :-). Saya kira ke depannya
untuk penilaian "kreatif" seorang menteri tidaklah harus demikian. Justru
yang dibutuhkan adalah usaha-usaha baru yang mempercepat efek positif dari
aturan lama, tidak selalu dari nol :-). Kalau itu tidak berubah nanti
disebut "jalan ditempat" pak ya.

> BTW, saya juga ikut men-draft-kan cyberlaw :-)

syukurlah pak, cepet selesai akan lebih baik sehingga soal-soal nyleneh
internet bisa diatasi :-).

Salam
-marno-

_______________________________________________
Idnic mailing list
[EMAIL PROTECTED]
http://www.idnic.net.id/cgi-bin/mailman/listinfo/idnic

Kirim email ke