pak marno,

saya banyak sependapat dg gaya kalemnya :-) maaf saya komentar justru
pd bagian analogi2 yg sedikit OOT.

Tuesday, August 20, 2002, 1:41:41 PM, you wrote:

M> Saya berharap meski ada mazhab dari beberapa region, Indonesia
M> tidak dijadikan daerah rimba tak bertuan dalam hal ini, sebab bisa
M> menimbulkan kekeruhan lagi seperti kasus wireless LAN yang pernah
M> terjadi karena Indonesia memilih mazhab perlu ijin segala frekuensi
M> radio :-).

siapa yg berhak memilih mahzab ? apakah pemerentah atau dlm hal ini
IDNIC ? tentunya tidak 100 % benar. karena yg lebih berhak menentukan
justru adalah rakyat, komunitas. tdk benar bila komunitas hrs ikut
'selera' penguasa. itu jelas tirani.

karena kehendak pasar itu sangat majemuk, utk sebagian band plan ya
memang perlu perijinan, tapi perimbangannya ada pula band plan untuk
amatir & sosial (ISM) atau semi komersial (UNII) bahkan terproteksi
misalnya utk militer. tdk bisa hantam kromo, semuanya hrs ijin.

ini analogi dg IDNIC (sebenarnya juga sudah dijalankan), ada yg jalan
dg mode terproteksi ada yg lebih bebas, saat ini misalnya .web.id. ya
karena harus kembali kepada kehendak pasar tadi, tinggal di sini kita
diuji kecermatan pengelola, apakah jeli memilah mana yg prioritas dan
benar jadi kehendak mayoritas.

apabila lingkungan internasionalnya tdk mendukung, tentu IDNIC menjadi
wajib memperjuangkan, krn itu menjadi amanah komunitas. tdk lucu bila
IDNIC semata mengeksekusi kehendak internasional & justru menafikan
kebutuhan & keinginan komunitasnya.

M> Tapi banyak juga pebisnis yang menumpang merk terkenal dengan
M> membuat nama agak mirip, seperti merk radio samsonic menumpang nama
M> sony :-).

dalam teori marketing populer, brand image justru semakin kuat apabila
ada produk kloning yg mengikuti. contoh konkrit, rokok Sampoerna Mild
sampai dia sedemikan pede menggelar jargon, others can only follow. di
bidang komputer hal yg sama juga terjadi, PC IBM Compatible, misalnya
sampai saat ini jadi fenomena revolusi yg sukar ditandingi. Bandingkan
dg pesaingnya Mac / Apple yg sekian lama terproteksi, tenggelam.

kita melihat bahwa produk sony tdk tenggelam gara2 sonic, justru makin
laris krn pasar terdorong utk semakin aware, krn banyak muncul produk
yg mirip tapi kualitas rendah. sampai kapanpun, merk pengekor selalu
dlm posisi second best. kecuali market leadernya bikin blunder ...

sebenarnya tdk ada hal yg terlalu dikhawatirkan dlm masalah kloning
ini. kalo acuan angka statistik, tingkat kecurangan gara2 domain yang
jadi korban kloning, rasanya tdk sebesar kasus2 carding. lagipula hal
negatif justru meningkatkan tantangan sekaligus kewaspadaan pelaku.

bila dulu nggak ada kasus kilkbca barangkali tak seorangpun yg cermat
terhadap kemungkinan typo ... itu bagian dr proses belajar yg wajar.

-- 
Best regards,
 Pataka                            mailto:[EMAIL PROTECTED]

_______________________________________________
Idnic mailing list
[EMAIL PROTECTED]
http://www.idnic.net.id/cgi-bin/mailman/listinfo/idnic

Kirim email ke