Friday, March 19, 2004, 2:07:05 PM, Adi Nugroho wrote: AN> Iya nih.... aku juga kena. AN> Kelihatannya IDNIC ingin membebankan kesalahan administrasi internal mereka ke AN> pengguna. AN> Kayaknya, sistem seperti ini tidak fair deh. AN> Gimana kalau tiba-tiba rekan-rekan IDNIC diperlakukan sama seperti ini. AN> Misalnya, warung depan rumah tiba-tiba pura-pura lupa kalau tiap kali membeli, AN> kita langsung bayar tunai. Jadi, setelah beberapa tahun tiba-tiba menagih AN> semua yang pernah kita beli, kecuali kalau bisa menunjukkan nota. AN> Atau, SD-SMA tempat kita sekolah menagih kembali semua uang sekolah kita, AN> kecuali kalau kita bisa menunjukkan bukti berupa kartu uang sekolah. AN> Kesel khan..... AN> Begitulah perasaan kami-kami ini pak.
Wah, jangan-jangan nanti PLN dan TELKOM nagih pembayaran tahun lalu :) Kalau SD-SMA nagih uang sekolah, nanti status "lulus" kita di "hold", bisa-bisa semua caleg berguguran .. (eh, kagak ada hubungan nya ya? ). Apa memang nggak ada alternatif misalnya pemutihan? Bukankah setelah 1 tahun bukti bayar umumnya sudah tidak dipegang oleh pelanggan. Gimana kalau 10 tahun? PLN aja hanya menyarankan simpan bukti bayar dalam 1 tahun. salam, hanny ______________________________________________________ Website: http://www.tadulako.com Dedicated Servers, Managed Hosting, Shell Account. Website Design, Logo Design, Banner Design. Copyright 1999-2004, Tadulako.com, All Rights Reserved. _______________________________________________ Idnic mailing list [EMAIL PROTECTED]