Dear Setyo,

Saya sudah punya anak tetapi belum lulus kuliah, dan makin mengherankan
dengan sekolah sekarang, buku tidak bisa dipakai untuk generasi 1 tahun di
bawahnya, baju sekolah harus beli di tempat sekolahnya karena badge sekarang
sudah jadi satu sama baju, tidak jual badge terpisah, ada biaya pendaftaraan
ulanglah padahal anak kita nggak keluar dari sekolah itu terus masuk lagi ke
sekolah itu, dll lah. Kalo ada saran pindah sekolah, kebetulan sekolah yang
lumayan bagus cuma itu. Ya kita sebagai orang tua ingin yang terbaik untuk
anak kita.

Memang kita sebagai orang tua tidak bisa menyalahkan orang lulusan mangga
dua, kita sebagai orang tua menyarankan agar anak kita improve skillnya.
Bagaimanapun juga orang kuliah punya satu nilai lebih yaitu punya nilai
fundamental, dan terstruktur dalam menggali ilmu. Dalam membuat table
contohnya ( di ajarkan langkah demi langkah, Form, Kamus Data,
Denormalisasi,  ), dll.

Kalo masalah karyawan yang dalam 3 tahun mendaat sekian x nya. Susah untuk
di bahas banyak variable kontrolnya mulai dari diri sendiri si karyawan
dengan index performance plan dan key performance indicator bahkan sampai
perusahaannya memang pelit bisa juga, dan setiap hal berbeda beda.

Apalagi kenaikan gaji kita itu berhubungan dengan inflasi. Dan kenaikan itu
sendiri tidak sebanding dengan kenaikan yang terjadi dilapangan karena
sifatnya multiply.

Untuk HRD yang menolak masalah gaji minta 2,5.  Mari kita analisa :

Ongkos mereka kita ambil rata tengah antara naik motor dengan 15.000 untuk 3
hari berarti 1 hari 5000 dan naik kendaraan asumsi 15.000 jadi nilai tengah
10.000

Biaya
Uang transport 10.000 * 24 = 240.000
Uang makan 15.000 * 24 = 360.000
Total 600.000

Kalkulasi
JIka 1 Jt Selisih 400.000
Jika 1,5 Jt Selisih 900.000
JIka 2 Jt Selisih 1.4 Jt
JIka 2,5 Jt Selisih 1,9 Jt

Pendapatan
dgn 1 Jt  IT dibayar 400 : 24 = 16.000 perhari.
dgn 1,5 Jt IT dibayar 900 : 24 = 37.000 perhari.
dgn 2 Jt IT  dibayar  1,4 : 24 = 58.000 perhari
dgn 2,5 Jt IT dibayar 1,9 : 24 = 79.000 perhari

Dreaming
Ingin update tenologi, beli CD, beli buku IT.
Ingin salurkan hobi jika bukan orang it mungkin bukan beli  gadget tapi
keinginan  Hobinya.
Nabung untuk merried, punya rumah, punya mobil.
bantu orang tua yang sudah membesarkan kita.

Anda bisa bayangkan betapa kecilnya gaji seorang IT yang dibayar perhari
dibawah 100.000 perhari.
saya rasa mungkin 2,5 pantas setidaknya minimal 2.

Karena mereka tidak bekerja sebagai orang akunting  dengan ilmu yang statik
Harta bertambah di debet dari pertama di temukan, hutang bertambah dikredit
.

Beda dengan orang IT mereka butuh membeli buku untuk update teknologi
sekarang pakai pascal besok bukan pascal mau tidak mo kita harus update
supaya tidak ketinggalan, ya dengan cara beli CD, buku, internet mungkin
untuk download Ebooks. Mungkin hal itu bisa kita dapatkan dengan fasilitas
kantor. Tetapi kita juga ingin mencobanya dirumah. Karena waktu di kantor
sangat terbatas dengan bercampurnya perkerjaan.
Jika beli CD, Buku, Internet untuk update teknologi tidak perlu uang mungkin
dengan gaji 2,5 tidak masalah.
Apakah sekarang masih ada yang cari programmer pascal. Delphipun sudah
jarang. Setahu saya sekarang bahasa programming baru yang di cari PHP,
ASP.Net, Java, VB.NET, VB 6.0, Ajax.
Dan itu butuh biaya.

Sebagai orang IT tentunya juga berat merasakan perubahan ilmu tersebut, tapi
mo tidak mo harus. KIta harus berupaya untuk menyerap ilmu baru tersebut
dengan pengorbanan waktu dan otak kita dengan kapasitas yang berbeda. Kadang
perusahaan sangat lemah melihat pengorbanan ini.

Karena IT sebagai tech support. Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
operasi komp perusahaan di kantor.
Dan utk sebagai Database Administrator bertanggung Jawab dengan Data
Perusahaan yang akan di pakai sebagai  operasional sehari  hari.
Disamping itu saya juga merasakan sebagai developer. Disinilah saya rasa
dilema terberat seorang programmer Jika ada perubahan teknologi harus
belajar syntax  dari awal, method and behavior dari Programing langguage
tersebut, mempelajari IDE toolsnya, Related dengan componentnya, related
dengan  database programmingnya, businnes prosses untuk di iplementasikan ke
dalam program, belum kalo  trouble shooting,  improvement,  tidak semudah
seperti membalikkan tangan.

Anda bisa bayangkan tanggung jawab sebagai orang IT. Belum lagi knowledge
yang mereka berikan di IT Center ini dengan cuma cuma sharing pengalaman.
Dimana sebenarnya bisa di jadikan uang dengan knowledge yang mereka punya.

Hal ini saya rasakan karena saya pernah bekerja sebagai Network
Administrator, Database Administrator, dan Security Administrator. On
WIndows and LInux Environment. Di sinilah saya rasakan tenggung jawab sbg
orang IT. Terlebih Waktu database Fail saya harus merasakan pulang sampai
Jam 2 malam dengan tidak di bayar. Semata mata saya hobi dengan IT, dan itu
sebuah ilmu yang mungkin terjadi suatu saat pada orang lain dan saya bisa
memberikan solusinya.

Memang kadang terbalik saya lulusan Computer Accounting tapi akhirnya
bekerja sebagai Net Admin , DB Admin , Programmer and Sec Admin,  ditempa
sebagai Asisten Lab Software, Disini saya rasakan tempaan yang berat bikin
Game pesawat tembakan pake Foxpro dalam waktu semalam.

Teman saya orang akunting, dia juga akhirnya pegang Network untuk
perusahaannya dan dia ahir di bidang netwoking tersebut bukan di bidang
accounting.

Sampai sekarang pun saya kadang untuk update teknologi kadang tidur sampai
jam 3.

Dan jika anda berkata improve your strength and cover your weakness. Itu
semua juga butuh duit improve IT butuh beli CD, buku, and etc related dengan
bidang ITnya.

Jadi apakah wajar IT dibayar 1 sampai  1,5 ? ( Apakah anda mo di bayar di
bawah 2 Juta )
Jadi apakah persaingan tersebut wajar ? ( Jika ya mari kita tutup sekolahan
, Jika Tidak mari kita buat aturan main ) kan simple gitu aja kok repot. (
Gus Dur no offense ).

Hargailah ilmu yang mereka dapat, dengan begitu kita akan mendapatkan
motivasi yang bagus dari karyawan tersebut.

Tanyalah kepada hati sendiri dengan analisa diatas.

Jangan Serius Oke.

Sekaligus mo ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin.
Bagi mereka yang merayakan.


On 10/11/07, Setyo Suhartanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Dear Pak,
>
> Well.. wise word come from wise person. BTW Pak Tenly sudah punya anak yg
> lulus kuliah?
>
> Saya jadi ingat nasehat salah seorang mantan manager, sebelum dia resign
> dan
> pindah ke perusahaan lain.
> Dia bilang, "Kalau 3 tahun lagi gajilo gak sampe x juta, berarti ada yang
> salah sama dirilo"
> Inti nasehatnya, bisa direnungkan sendiri. Bahwa segala sesuatu itu punya
> banyak faktor, dan faktor yang paling bisa kita atur ya diri sendiri.
> Faktor2 external itu udah beyond our control.
>
> Kembali ke masalah "anak kuliah yang kalah dengan mangga dua", menurut
> saya
> tetap kembali ke diri anak itu sendiri.
> Kenapa kalah sama anak mangga dua? Ya dia sendiri yang bikin dirinya
> kalah.
> Kenapa anak komputer gak bisa bahasa inggris, karena gak diajarkan di
> kampus?
> Kenapa anak fresh gak punya pengalaman (hands on), karena sibuk kuliah?
> Its all his fault.
>
> Kalau toh nanti anak saya waktu melamar kerja kalah sama anak mangga dua
> (masih lama, anak saya baru berumur 5 taun :D ) ya sebagai ortu saya
> sedih,
> cuma bukan berarti lalu memanjakan si anak. Semua orang harus berjuang
> untuk
> mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apa "anak mangga dua" itu gak pernah
> berkorban?
>
> Improve your strength, or cover your weakness.
>
> Anak mangga dua (mungkin) gak punya biaya untuk memperoleh ijasah resmi.
> Kekurangan itu mereka tutupi dengan mencari pengalaman kerja sebanyak
> mungkin, ditambah "harga jual" yang tetap ditekan rendah.
> Nah skr tinggal gimana anak kuliah mengatur strategi untuk mengalahkan
> pesaingnya tsb. Terus terang, kemarin pihak HRD baru menolak seorang anak
> S1
> fresh (lulus Agustus 2007), karena meminta salary 2.5 jt/bulan. Dengan
> harga
> yang sama, masih bisa cari yang berpengalaman. Atau kalau cari fresh grad,
> masih banyak yg mau dibayar lebih rendah. Apakah Pak Tenly lalu menganggap
> kantor saya kejam? Atau si anak tsb yang sok jual mahal?
>
> Saya tidak yakin, apakah di luar negeri ada standar salary berdasarkan
> level
> pendidikan.
> Kalau pun sama2 S1, bukankah IPK 2.0 dan 3.8 itu berbeda? Tapi yang
> ber-IPK
> 2.0 punya setfitikasi TOEFL 600 dan CCNA, lalu pilih yang mana? Berapa
> gajinya? Dll.
> Semua serba ambigu, jadi standar tetap kembali ke pemberi kerja.
>
> Nah karena faktor pemberi kerja itu gak bisa kita atur, ya aturlah diri
> sendiri. Kembangkan potensi. Bingung karena terlalu banyak potensi yang
> harus dikuasai? Silakan pilih: Improve your strength, or cover your
> weakness.
>
>
> On 10/11/07, tenly sulistyo <[EMAIL PROTECTED] <tsulistyo%40gmail.com>>
> wrote:
> >
> > Memang saya pun menyarankan cari tempat lain , cuma saya terbayang
> > sepintas,
> > Bagaimana jika anak anda disekolahkan dengan biaya yang mahal untuk
> kuliah
> > komputer bagaimana perasaan anda sebagai orang tua, mungkin pertama kali
> > anda akan memberikan support dengan nasihat mungkin belum jodoh tapi
> anda
> > terbayang tidak, bahwa tidak hanya anak anda yang sekolah komputer.
> Ibarat
> > kata kita ngantri karcis ada yang nyerobot di tengah, apakah kita perlu
> > cari
> > bioskop lain. Kadang kita perlu mengetahui bahwa kita disekolahkan oleh
> > orang tua dengan harapan anak kita mempunyai masa depan yang cerah.
> >
> > Memang tidak ada salahnya belajar tanpa kuliah.Permasalahannya anak yang
> > baru fresh graduate harus bersaing dengan mangga dua ya kalo perusahaan
> > lihat background pendidikan kalo tidak ya yang fresh graduate kalah
> terus.
> > Jika hal ini terus terjadi, tidak usah kuliah itupun akan terjadi, dan
> > akhirnya tidak ada universitas komp, anda bisa terbayang jika tidak ada
> > universitas, maka yang terjadi semua hal yang fundamental tentang
> computer
> > arcitechture dan ilmu ilmu fundamental komputer lain akan anda dapatkan
> > secara tidak terarah. Semua ilmu rata rata berasal dari institusi
> > pendidikan.
> >
> > Anda benar rejeki tergantung nasib dan usaha. Dan sudah ada yang
> > ngatur.
> >
> > Bagaimana perasaan anda jika anak anda disekolahkan dengan biaya yang
> > mahal
> > untuk kuliah komputer, ternyata sia sia dengan anak lulusan mangga dua ?
> (
> > senang, sedih )
> >
> > Dan apakah yang lulusan mangga dua tidak ingin memberi anaknya
> pendidikan
> > yang layak sampai universitas ? ( Ya / tidak )
> > dengan berharap anaknya punya status jelas. mendapat gelar secarik
> kertas,
> > memang ironis, tapi itulah yang harus terjadi. Supaya orang tua bangga
> dan
> > mudah dapat kerjaan.
> >
> > Dan pernahkah anda mendengar orang tua berkata "sekolah yang bener,
> supaya
> > kamu bisa jadi orang pintar jangan bodoh seperti ayah" di situ terlihat
> > nilai tulus dari orang tua supaya anaknya tidak seperti dia atau bisa
> > lebih
> > sukses / lebih baik.
> >
> > Memang persaingan tidak melihat hal ini, tapi jika anda mempunyai anak
> > apakah tidak ingin menyekolahkan anak anda sampai ke bangku universitas,
> > setelah anak anda sampai universitas dan baru lulus ( fresh graduate )
> > terus
> > interview kerja, anda bertanya kepada anak anda kenapa tidak diterima
> dan
> > anda mendengar jawaban mereka terima lulusan mangga dua karena gajinya
> > lebih
> > murah. Saya tanya kembali bagaimana perasaan anda sebagai orang tua ? (
> > Senang atau Sedih )
> >
> > Dalam hal ini diperlukan adanya aturan main untuk mengatur standar
> > outsourcing,
> > baik itu segi gaji, segi level, segi lulusan, dll.
> > Begitu juga IT.
> >
> > Ini semua kita kembalikan kepada yang lebih berhak mengadakan aturan
> > aturan
> > main.
> > Supaya jelas gitu loh.
> >
> > Kalo jelas, ada aturan main kan jadi enak. Jangan aturan pajaknya aja
> yang
> > jelas. Tapi aturan yang lain tidak jelas.
> >
> > Oke.
> >
> > On 10/10/07, beganeer beganeer <[EMAIL 
> > PROTECTED]<beganeer%40gmail.com><beganeer%40gmail.com>>
> > wrote:
> > >
> > > Dear tenly sulistyo, No offence ya..,
> > >
> > > Saya berterima kasih pada Pak Ferdy atas pemberitahuannya, mungkin
> jalan
> > > keluarnya yang mudah adalah cari tempat kerja yang lain saja Pak,
> > >
> > > tenly sulistyo <[EMAIL PROTECTED] 
> > > <tsulistyo%40gmail.com><tsulistyo%40gmail.com><tsulistyo%
> 40gmail.com>> Wrote:
> > >
> > > > Masalahnya anda outsourcing tidak ada kejelasan yang mengatur
> standar
> > > yang
> > > > tepat gaji seorang IT di indonesia dan yang lebih parah lagi kita
> > orang
> > > IT
> > > > yang sudah di Biayai sedemikian mahalnya dan Waktu yang tidak dalam
> > > satu,
> > > > dua dan tiga bulan, Oleh orang tua kita membanting tulang mencari
> uang
> > > > untuk membiayai kuliah kita dengan berharapan masa depan yang cerah,
> > > > ternyata ada yang lebih murah dengan mencari tenaga IT serabutan
> yang
> > > hanya
> > > > cukup belajar mancari CD di mangga dua, dimana gaji mereka lebih
> > murah.
> > > Teman saya pernah mengalami hal tersebut.
> > >
> > > ### Memang apa salahnya kalau belajar sendiri tanpa kuliah ? Kalau
> gaji
> > > mereka lebih murah, kan juga gak semua perusahaan juga yang mampu
> bayar
> > > mahal ? Kalau kita dibayar murah, kan seharusnya kita yang harus
> > > introspeksi, pantes gak sih dibayar mahal ? Kalo gak pantes ya
> harusnya
> > > terus belajar meningkatkan diri seperti mereka yang anda sebut sarjana
> > > mangga 2 tersebut. Harusnya kan kita mencontoh kegigihan mereka dalam
> > > belajar ? bukannya malah takut sama persaingan, rejeki sudah ada yang
> > > mengatur kok Pak ###
> > >
> > > > Ya memang serba salah, kalo bajakan di tutup orang it belajar mahal,
> > > kalo
> > > di
> > > > buka bajakan persaingan jadi makin ketat orang tanpa kuliah bisa
> jadi
> > > orang
> > > > IT.
> > > > Ya, wajar saja dengan banyak orang IT yang lulusan univ plus mangga
> > dua,
> > > IT
> > > > di indonesia jadi murah.
> > >
> > > > Ya itu mungkin salah satu fenomena yang ada di indonesia, dari
> sekian
> > > banyak
> > > > fenomena aneh yang ada di indonesia.
> > >
> > > > Mohon jangan ada yang tersinggung ini fakta berdasar teman saya,
> yang
> > > sudah
> > > > di biayai orang tuanya untuk kuliah di Univ bidang komp.
> > >
> > > > Dan masalahnya banyak perusahaan di indonesia itu menengah dan
> mereka
> > > tidak
> > > > mampu membayar yang layak dengan apa yang kita keluarkan semasa
> > kuliah.
> > >
> > > > Mungkin ini masukkan bagi orang tua, jangan masukkan anak kuliah
> komp,
> > > kalo
> > > > belajar komp cukup ke mangga dua. Kecuali mo jadi professor.
> Hehehehe.
> > >
> > > ### Kalau saya menganggapnya sebagai keistimewaan dan bukan keanehan.
> > Kalo
> > > rejeki itu ditentukan nasib dan usaha. Justru yang aneh adalah
> pemikiran
> > > yang tidak mau bersaing dan berpikir bahwa kalo sudah sarjana bisa
> hidup
> > > enak, punya uang; lalu kuliah, kaya deh...
> > >
> > > Di forum sad**hov.com ada remaja dibawah usia muda yang sudah pegang
> > > banyak
> > > sertifikasi seperti A+, RHCE, MCSE, CISSP, LINUX+, dll. Seharusnya
> kita
> > > yang
> > > justru introspeksi terhadap kualitas Sarjana IT kita. Di India lulusan
> > IT
> > > nya banyak juga tapi juga terserap dan diakui kualitasnya di negara
> lain
> > > sebagai IT. ###
> > >
> > > Peace
> > > ### Peace juga ###
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke