---- Original message ---- 
From: YUDI PRASTIAWAN <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 18 Oct 2008 06:40 +00:00
To: Yusa <[EMAIL PROTECTED]>,  <keluarga-islam@yahoogroups.com>
Subject: Re: [keluarga-islam] GustiAllahTidakNdeso..

lha orang ndak pada pernah belajar sastra - gak bisa mbedain antara "fiksi" 
" non fiksi" prosa, prosa liris, narasi, essai, cerpen, puisi, pantun..dst 
kok menghakimi "budayawan" ....ya monggo belajar mendalami makna dulu bukan 
belajar menhakimi.

tulisan tersebut bergaya satir extreme...saking kebangeten-nya para Koruptor 
dan para Kyai Profesi.
hingga opini  muncul skeptisme sik apik WTS yang menghidupi anaknya sik apik 
Maling buat mbayar Rumah Sakit istrinya dan berbagai contoh keburukan yang 
terpaksa...

Dus jelas yang wajibul wajib tersinggung adalah golongan KORUPTOR dan KYAI 
PROFESI


Wassalam
saya kirim cermin - semoga bisa terlihat siapa diri kita

----- Original Message ----- 
From: "Yusa" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <keluarga-islam@yahoogroups.com>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, October 18, 2008 1:26 AM
Subject: Re: [keluarga-islam] GustiAllahTidakNdeso..


> :-)
>
> Menurut saya mungkin Cak Nun menganggap yg ke-3 lbh baik drpd 2 lainnya 
> krn 2 lainnya punya ilmu tp tdk mengamalkan ilmunya. Sdg yg ke-3 tdk punya 
> ilmu jd wajar kalo tdk melakukan amal, sementara dia baru punya ksh sayang 
> mk baru itu yg diamalkannya.
>
> Orang berilmu tp tdk mengamalkan ilmunya dpt murka-Nya jauh lbh bsr drpd 
> yg tdk berilmu. Pilihan terbaik tentu berilmu yg mengamalkan ilmunya.
>
> Demikian penjelasan imam Alghozali dlm Bidayatil Hidayah.
>
> Wallohu a'lam.
>
> ---- 
http://majlismajlas.blogspot.com 



-----------
http://majlismajlas.blogspot.com

Reply via email to