Waduh kok jadi rame gini ya?
Setahuku ini postingan dah lama, aku dulu dah pernah dapet kayak gini, dan aku 
juga gak setuju dengan jawaban Cak Nun.

Lha kalo cak nun ngasih pertanyaan kayak gitu ya jawabannya gak ada yang 
disukai Gusti Allah, karena Allah sukanyaorang  yang sholat, ya baca 
Alquran,bangun masjid,dakwah,sederhana, beramal, penuh kasih sayang. Ya kan?.. 
semoga kita semua menuju kesana.

Saya orang awam, tapi saya sangat tidak setuju dengan cerita versi Cak Nun 
tersebut (jika benar itu Cak Nun yang bilang) karena sebesar apapun amal 
kebaikan kita namun jika kita tidak sholat, menurut guru ngaji saya, semua 
amalan kita tidak diterima Nya?

Bukankah sholat tiang agama?.. lha kalo gak sholat kan berarti gak ada 
tiangnya, ibarat rumah tanpa tiang, pastilah roboh.

Maaf sodara-sodara seiman, janganlah saling mengumpat dan menghina. Orang kafir 
akan senang jika melihat kita begini.


Salam.




----- Original Message ----- 
  From: OK Taufik 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, October 19, 2008 7:43 AM
  Subject: Re: Fw: [keluarga-islam] GustiAllahTidakNdeso..



  Alhamdulillah saya memang bukan Jawa, asli Muslim Sumatera.
  Hanya orang jawa yg bisa menjelaskan terminologi " GustiAllah TidakNdeso", 
mereka (orang Jawa) yg pynya pikiran dan ungkapan sejenis begini. Bagaimana 
kalaian yg orang Jawa bisa menjelaskan ungkap Allah yg kalian buat?, dimana 
posisi kalian dalam memandang Allah SWT?, dimana posisi Allah SWT dengan 
ungkapanj tersebut?..Hanya orang jawa yg bisa begini!!..fuck Jawa

  Ini akibatnya terlampau memegang kuta pengaruh hindu, kemudian pemikiran 
penjajah  khatolok/kristen, pemikiran budaya jawa  jadi tetap  sampah, 
munafiqun dan terjajah, makanya kalau mau merdeka jadilah Muslim..hilangkan 
budaya Jawa kotor tersebut.


  2008/10/20 wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]>

    Mestinya sang budayawan tersebut juga belajar lebih dalam dulu sebelum
    membuat karya yang mengambil tema "wilayah" lain. Apalagi jika wilayah
    itu adalah agama, karena salah-salah karyanya tersebut bisa dianggap
    seperti memperolok masalah agama.

    Kita semua tahu bahwa sholat dalam Islam adalah sangat sangat penting
    sekali sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits:

    "Amal hamba yang pertama diperiksa pada hari kiamat adalah shalat.
    Jika sempurna shalatnya maka sempurna amal yang lainnya." (HR Ahmad)

    Jadi bagaimana mungkin orang yang tidak sholat bisa dianggap lebih
    baik dari yang lainnya?

    Jadi kesimpulannya, sangatlah tidak tepat menjadikan sholat sebagai
    perbandingan (walaupun untuk sebuah karya sastra) untuk sesuatu yang
    dianggap tidak lebih baik.

    Wassalam :)



    --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Yusa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    >
    > 
    > 

    > ---- Original message ---- 
    > From: YUDI PRASTIAWAN <[EMAIL PROTECTED]>
    > Sent: 18 Oct 2008 06:40 +00:00

    > To: Yusa <[EMAIL PROTECTED]>, <keluarga-islam@yahoogroups.com>
    > Subject: Re: [keluarga-islam] GustiAllahTidakNdeso..
    > 
    > lha orang ndak pada pernah belajar sastra - gak bisa mbedain antara
    "fiksi" 
    > " non fiksi" prosa, prosa liris, narasi, essai, cerpen, puisi,
    pantun..dst 
    > kok menghakimi "budayawan" ....ya monggo belajar mendalami makna
    dulu bukan 
    > belajar menhakimi.
    > 
    > tulisan tersebut bergaya satir extreme...saking kebangeten-nya para
    Koruptor 
    > dan para Kyai Profesi.
    > hingga opini muncul skeptisme sik apik WTS yang menghidupi anaknya
    sik apik 
    > Maling buat mbayar Rumah Sakit istrinya dan berbagai contoh
    keburukan yang 
    > terpaksa...
    > 
    > Dus jelas yang wajibul wajib tersinggung adalah golongan KORUPTOR
    dan KYAI 
    > PROFESI
    > 
    > 
    > Wassalam
    > saya kirim cermin - semoga bisa terlihat siapa diri kita
    > 
    > ----- Original Message ----- 

    > From: "Yusa" <[EMAIL PROTECTED]>
    > To: <keluarga-islam@yahoogroups.com>

    > Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
    > Sent: Saturday, October 18, 2008 1:26 AM
    > Subject: Re: [keluarga-islam] GustiAllahTidakNdeso..
    > 
    > 
    > > :-)
    > >
    > > Menurut saya mungkin Cak Nun menganggap yg ke-3 lbh baik drpd 2
    lainnya 
    > > krn 2 lainnya punya ilmu tp tdk mengamalkan ilmunya. Sdg yg ke-3
    tdk punya 
    > > ilmu jd wajar kalo tdk melakukan amal, sementara dia baru punya
    ksh sayang 
    > > mk baru itu yg diamalkannya.
    > >
    > > Orang berilmu tp tdk mengamalkan ilmunya dpt murka-Nya jauh lbh
    bsr drpd 
    > > yg tdk berilmu. Pilihan terbaik tentu berilmu yg mengamalkan ilmunya.
    > >
    > > Demikian penjelasan imam Alghozali dlm Bidayatil Hidayah.
    > >
    > > Wallohu a'lam.
    > >

    > > ---- 
http://majlismajlas.blogspot.com 
    > 
    > 
    > 
    > -----------
    > http://majlismajlas.blogspot.com
    >





   

Reply via email to