Untuk pernyataan yang ini saya setuju sekali, janganlah kita yang
taraf keilmuannya masih sangat minim sekali ini berani menghina mereka
para ulama. Ulama disini  bukan hanya Ulama menurut versi kita saja,
tapi tentunya semua ulama selama mereka masih berpegang kepada
al-quran dan as-sunnah.

Banyak diantara kita yang begitu berani menghina seorang ulama hanya
karena beda pemahaman. Pernah di milis ini bahkan sampai ada yang
berani menghina ulama hanya karena pekerjaan awalnya adalah seorang
tukang sevis jam, bahkan juga menghina fisik seorang ulama yang buta.
Padahal mereka adalah ulama2 besar yang diakui dunia, walau fatwa
mereka tidak cocok dengan pemahaman kita, tapi bukan berarti lantas
kita boleh menghina mereka. Adalah tugas mereka sebagai seorang ulama
untuk berijtihad dalam memutuskan suatu hal atau perkara. Sebagai
seorang manusia biasa (bukan Nabi) tentu hasil ijtihadnya itu belum
tentu benar. Tapi, apalah kita jika dibandingkan dengan mereka. 

Jadi saya kutip lagi perkataan pak Arland di bawah, marilah kita semua
ber-Istighfar sebelum pintu taubat ditutup oleh si pemilik ampunan.

Wassalam :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Ibu Sri yang baik,
> Diskusi lewat milist, jangan emosi bu.
> Semakin ibu emosi, akan semakin nampak bahwa walaupun katanya ibu
> sering mengunjungi Majlis Ta'lim, keliahatan sekali bahwa ibu masih
> sangat minim ilmu yang menempel dikepala ibu, karena belum semua ilmu
> yang dapat ibu fahami, sudah sebegitu hebatnya ibu menghina ulama,
> ustad, kiyai dsb secara UMUM, dengan mengatakan :
> 
> Saya kutip :====sekarang banyak sekali seorang kyai, ustad yang jual
> ayat demi mencari pembenaran diri sendiri=====
> 
> 
> Itu ga baik bu, Istighfarlah sebelum pintu taubat ditutup oleh si
> pemilik ampunan, ingatlah akan firman Allah, Innama yahsyallohi min
> ibadihil 'ulama... Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
> hamba-hambanya hanyalah Ulama.
> dan ayat Fash'alu ahlaz-zikri in kuntum laa ta'lamun...  maka
> tanyakanlah olehmu kepada orang2 yg berilmu, yakni ulama, jika kamu
> tiada mengetahui.
> 
> ---

Kirim email ke