Assalamu'alaikum wr. wb Mumpung lagi berbicara ttg tread penghinaan kepada ulama. Supaya pemahaman kita ga kabur antara pengungkapan fakta/riwayat hidup dengan suatu penghinaan, Saya ingin bertanya kepada pak Wandy, bagaimana BATASAN pernghinaan dalam Agama Islam.
Misalkan penghinaan terhadap sesama muslim, atau lebih khusus lagi kepada ulama secara UMUM. Saya ambil CONTOH misalkan begini Pak : Ustad Anton Medan adalah seorang muballigh, Beliau dulunya seorang preman sekaligus penjahat. Banyak sekali kejahatan yang dilakukannya antara lain, merampok, membunuh, mengompas hak orang lain. Tapi sekarang beliau sudah insyaf dan merubah dirinya menjadi seorang ustad. SyeKh Albany, dia adalah seorang kiyai, dulunya dia seorang tukang service jam tangan dan weker, konon menurut suatu riwayat, ketika setiap kali beristirahat dalam memperbaiki weker2 yang rusak, sambil memikirkan pekerjaannya beliau sering membaca buku2 hadits dan mencoba mentakhkik hadits sesuai dengan perawinya. ungkapan di atas adalah secara KHosh dengan menyebut namanya langsung, apakah ini termasuk suatu penghinahan kepada Beliau? Ada lagi ungkpan secara Am. misalkan : Banyak ulama, ustad, kiyai yang mejual ayat demi mencari pembenaran diri sendiri. Ini tidak disebut nama, tapi SECARA UMUM dan berdasarkan Asumsi, sehingga terkesan SEMUA Ulama, kiyai, ustad adalah tukang menjaual ayat demi mencari pembenaran diri sendiri. Dari kedua contoh di atas, mana yang menurut anda termasuk katagori penghinaan terhadap ulama, pak. Mohon tausyiahnya. Wassalam, Arland-Jkt. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Untuk pernyataan yang ini saya setuju sekali, janganlah kita yang > taraf keilmuannya masih sangat minim sekali ini berani menghina mereka > para ulama. Ulama disini bukan hanya Ulama menurut versi kita saja, > tapi tentunya semua ulama selama mereka masih berpegang kepada > al-quran dan as-sunnah. > > Banyak diantara kita yang begitu berani menghina seorang ulama hanya > karena beda pemahaman. Pernah di milis ini bahkan sampai ada yang > berani menghina ulama hanya karena pekerjaan awalnya adalah seorang > tukang sevis jam, bahkan juga menghina fisik seorang ulama yang buta. > Padahal mereka adalah ulama2 besar yang diakui dunia, walau fatwa > mereka tidak cocok dengan pemahaman kita, tapi bukan berarti lantas > kita boleh menghina mereka. Adalah tugas mereka sebagai seorang ulama > untuk berijtihad dalam memutuskan suatu hal atau perkara. Sebagai > seorang manusia biasa (bukan Nabi) tentu hasil ijtihadnya itu belum > tentu benar. Tapi, apalah kita jika dibandingkan dengan mereka. > > Jadi saya kutip lagi perkataan pak Arland di bawah, marilah kita semua > ber-Istighfar sebelum pintu taubat ditutup oleh si pemilik ampunan. > > Wassalam :) > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland" <hmd098@> wrote: > > > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > > > Ibu Sri yang baik, > > Diskusi lewat milist, jangan emosi bu. > > Semakin ibu emosi, akan semakin nampak bahwa walaupun katanya ibu > > sering mengunjungi Majlis Ta'lim, keliahatan sekali bahwa ibu masih > > sangat minim ilmu yang menempel dikepala ibu, karena belum semua ilmu > > yang dapat ibu fahami, sudah sebegitu hebatnya ibu menghina ulama, > > ustad, kiyai dsb secara UMUM, dengan mengatakan : > > > > Saya kutip :====sekarang banyak sekali seorang kyai, ustad yang jual > > ayat demi mencari pembenaran diri sendiri===== > > > > > > Itu ga baik bu, Istighfarlah sebelum pintu taubat ditutup oleh si > > pemilik ampunan, ingatlah akan firman Allah, Innama yahsyallohi min > > ibadihil 'ulama... Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara > > hamba-hambanya hanyalah Ulama. > > dan ayat Fash'alu ahlaz-zikri in kuntum laa ta'lamun... maka > > tanyakanlah olehmu kepada orang2 yg berilmu, yakni ulama, jika kamu > > tiada mengetahui. > > > > --- >